Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Rabu, 02 November 2022 | 09:04 WIB
Aktivis Papua Filep Karma (62 tahun) ditemukan tak bernyawa di pinggir Pantai Base G, Distrik Jayapura Utara, Kota Jayapura, Selasa 1 November 2022 [KabarPapua.co]

SuaraSulsel.id - Aktivis Papua Filep Karma (62 tahun) ditemukan tak bernyawa di pinggir Pantai Base G, Distrik Jayapura Utara, Kota Jayapura. Korban ditemukan pada Selasa pagi 1 November 2022.

Mengutip KabarPapua.co -- jaringan Suara.com, Kapolresta Jayapura Kota Kombes Pol Victor Dean Mackbon mengatakan, Filep Karma ditemukan warga pada pukul 05.00 WIT.

“Warga yang hendak menyelam untuk menangkap ikan, kemudian menemukan korban sudah tergeletak dengan kondisi tubuh membengkak di bibir pantai,” kata Victor, Selasa 1 November 2022.

Jenazah Filep Karma sudah divisum di Rumah Sakit Bhayangkara Jayapura. Tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan.

Baca Juga: Filep Karma Meninggal Dunia, Media Asing: Wafatnya Pahlawan Kemerdekaan Papua

Victor juga menyebutkan bahwa pihak keluarga menolak autopsi terhadap jenazah Filep Karma. Ia berharap semua pihak dapat membantu pihak kepolisian, bila ada informasi terkait kejadian ini agar dilaporkan.

“Pihak keluarga menolak autopsi dan kami akan membuat pernyataan penolakan guna mengantisipasi adanya hal-hal yang tidak diinginkan terjadi di kemudian hari,” tuturnya.

Kepolisian Resor Jayapura Kota masih menyelidiki meninggalnya Filep Karma (62) di kawasan Pantai Base G, Distrik Jayapura Utara, Selasa 1 November 2022.

Aktivis Papua Filep Karma (62 tahun) ditemukan tak bernyawa di pinggir Pantai Base G, Distrik Jayapura Utara, Kota Jayapura, Selasa 1 November 2022 [KabarPapua.co]

Penyelidikan dilakukan dengan melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) ditemukannya jasad Filep Karma. Selain olah TKP, polisi juga mengumpulkan informasi dari pihak keluarga.

Keterangan pihak keluarga menyebutkan, komunikasi terakhir dengan Filep Karma pada 27 Oktober 2022. Saat itu, Filep Karma berpamitan hendak menyelam menangkap ikan.

Baca Juga: Aktivis Filep Karma Ditemukan Meninggal di Pinggir Pantai, Ini Profil Lengkapnya

“Keluarga menyebutkan korban (Filep Karma) keluar rumah dengan tujuan ingin menyelam untuk menangkap ikan,” beber Kapolresta Jayapura Kota, Kombes Pol Victor Dean Mackbon, Selasa siang.

Victor berharap semua pihak dapat membantu pihak kepolisian, bila ada informasi terkait kejadian ini agar dilaporkan kepada pihak Kepolisian. Ia juga mengimbau kejadian ini jangan sampai diisukan dengan cerita-cerita yang dapat mengganggu kamtibmas.

“Kami didampingi langsung dengan Komnas HAM Papua untuk mengikuti proses visum dan penyelidikan agar tidak ada hal-hal yang di luar dari pada fakta. Kiranya semua pihak dapat mendukung semua ini,” kata Victor.

Diketahui, Filep Karma, warga Dok V Jayapura ini merupakan aktivis Papua yang getol menyuarakan kemerdekaan Papua.

Filep Karma ditemukan tergeletak tak bernyawa oleh warga yang hendak mencari ikan pada pukul 05.00 WIT. Saat ditemukan Filep Karma mengenakan pakaian selam.

Meninggalnya Filep Karma, aktivis Papua di Pantai Base G, Distrik Jayapura Utara, Kota Jayapura menyisakan duka mendalam bagi keluarga.

Seperti yang dirasakan Audrey Karma, anak dari Filep Karma.

“Bapak (Filep Karma) tokoh politik Papua, kita kehilangan beliau,” kata Audrey dalam keterangan pers di Rumah Sakit Bhayangkara, Jayapura, Selasa 1 November 2022.

Audrey mengungkapkan hasil visum luar sang ayah yang disaksikannya di Rumah Sakit Bhayangkara. Dalam visum menjelaskan, kematian sang ayah karena tenggelam saat menyelam hingga terdampar di Pantai Base G Jayapura.

Ia juga membenarkan sang ayah sempat berenang pada Minggu 30 Oktober 2022 bersama keluarga. Namun sang ayah tidak ikut pulang pada siang hari. Karena mampir di rumah keluarga.

“Ada saksi dari keluarga bersama bapak pada Minggu pagi sempat berenang. Awalnya pagi mau menyelam tetapi air naik, jadi menunggu air turun dan keluarga akhirnya pulang sendiri tanpa bapak,” ungkap Audrey.

Audrey meminta agar masyarakat bersama-sama mendoakan sang ayah yang terbaik. Serta tidak perlu adanya kekerasan atau demonstrasi maupun mengumpulkan massa dan lain sebagainya.

“Ini murni, bapak kecelakaan dan saya mohon bantuan untuk menyampaikan teman yang lain tidak perlu adanya kekerasan atau isu demo, kumpul massa dan lain-lain. Kita sama-sama mendoakan bapak yang terbaik,” katanya.

Load More