SuaraSulsel.id - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan situasi banjir dan tanah longsor di Kabupaten Majene, Sulawesi Barat saat ini telah dinyatakan berstatus siaga darurat oleh pemerintah daerah setempat.
Pelaksana Tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangannya di Jakarta, menjelaskan dalam rangka percepatan penanganan bencana di Kabupaten Majene, Bupati Majene A. Achmad Syukri telah menetapkan status siaga darurat, berlaku mulai 12 Oktober hingga 31 Desember 2022.
Ia menuturkan penetapan status kebencanaan itu telah diresmikan melalui Surat Keputusan Bupati Majene No.926/HK/KEP-BUP/X/2022 tentang status siaga darurat bencana gelombang pasang, abrasi, dan longsor di Kabupaten Majene.
Pusat Pengendalian Operasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (Pusdalops BNPB) dari BPBD Kabupaten Majene hingga Jumat (28/10), pukul 21.40 WIB, telah mendata setidaknya 1.000 warga terdampak banjir dan tanah longsor.
Baca Juga: 15 Warga Medan Johor Mengungsi Karena Banjir
Bahkan, akses jalan nasional trans Majene-Mamuju masih tertutup total akibat longsor.
Ia menyatakan balai jalan nasional membutuhkan waktu untuk penanganan material longsor setidaknya sekitar sepekan dengan menggunakan tiga ekskavator dan dua loader.
Abdul menambahkan pengaturan lalu lintas di titik longsor jalan nasional trans Majene-Mamuju kini turut diawasi oleh BPBD Kabupaten Majene bersama tim gabungan meliputi unsur TNI/Polri, Basarnas, Dinkes, pemda setempat.
Walaupun saat ini BPBD Kabupaten Majene telah melaporkan genangan banjir telah surut, para warga bersama tim gabungan tetap bahu-membahu menangani material yang terbawa banjir.
“Selain itu, upaya pemenuhan kebutuhan logistik tim gabungan juga menyiagakan ambulans, perahu body, perahu karet untuk layanan kedaruratan,” ujarnya, Minggu 30 Oktober 2022.
Baca Juga: BMKG: Kabupaten Cianjur Masuk Level Waspada Banjir dan Longsor
Ia mengingatkan seluruh masyarakat di daerah terimbas untuk mewaspadai risiko banjir dan tanah longsor lainnya, sebab berdasarkan hasil kajian dari InaRISK, Kabupaten Majene memiliki potensi risiko banjir dan tanah longsor sedang hingga tinggi. Kejadian bencana ini merupakan fenomena berulang apabila tidak ditindaklanjuti.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Ulasan Flow: Film Animasi Peraih Oscar yang Ingatkan Kisah Nabi Nuh
-
Oli Mesin Tercampur Air, Musuh Tersembunyi di Balik Banjir
-
Mobil Terendam Banjir? Jangan Langsung Nyalakan Mesin
-
Fenomena Super New Moon, 11 Kelurahan di Jakut dan Kepulauan Seribu Berpotensi Terendam Banjir Rob
-
Ketika Mobil Listrik Wuling Air EV Terabas Banjir, Berjalan Santai Tanpa Halangan
Terpopuler
- 3 Klub BRI Liga 1 yang Bisa Jadi Pelabuhan Baru Ciro Alves pada Musim Depan
- 5 Rekomendasi Body Lotion Lokal untuk Mencerahkan Kulit, Harga Mulai Rp17 Ribu
- Cyrus Margono Terancam Tak Bersyarat Bela Timnas Indonesia di Piala AFF U-23 2025
- Rangkaian Skincare Viva untuk Memutihkan Wajah, Murah Meriah Hempas Kulit Kusam
- Rekomendasi Mobil Bekas Harga Rp70 Jutaan: Lengkap dengan Spesifikasi dan Estimasi Pajak
Pilihan
-
Jay Idzes Kirim Kode Keras Gabung Inter Milan
-
Bobotoh Bersuara: Ciro Alves Sayonara, Viking Anggap Itu Misteri
-
Gelombang Kekesalan Jakmania Memuncak: Carlos Pena di Ujung Tanduk Pemecatan
-
Hasil Seri Kontra Arema FC Bikin Bangga Persebaya, Ini Penyebabnya
-
Pratama Arhan Mulai 'Terbuang' dari Timnas Indonesia, Mertua Acuh: Terserah
Terkini
-
Didukung Penuh BRI, Bali Nature Tembus Pasar Global
-
Kini Omzetnya Ratusan Juta per Bulan, Ini Kisah Bali Nature Berkat Pemberdayaan BRI
-
Nyemplung Got Cari Kunci Mobil! Aksi Heroik Damkar Makassar Banjir Pujian Warganet
-
Kejar Mimpi Makassar Tanamkan Semangat Juang di Hati Anak Panti, Begini Caranya!
-
Eksekusi Ricuh, Begini Duduk Perkara Sengketa Lahan Showroom Mazda di Makassar