Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Minggu, 30 Oktober 2022 | 08:48 WIB
Ilustrasi pengeroyokan [SuaraSulsel.id/ANTARA]

SuaraSulsel.id - Seorang wartawan diduga mengalami tindakan penganiayaan di Kantor Dinas Kependudukan dan pencatatan Sipil (Dukcapil) Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan.

Mengutip terkini.id -- jaringan Suara.com, dugaan kekerasan terjadi Jumat, 28 Oktober 2022. Korban wartawan bernama Agung Setiawan (21 tahun). Berasal dari media online Mata Publik.

Korban mengaku dikeroyok beberapa pegawai Disdukcapil Jeneponto. Agung Setiawan mengaku dikeroyok setelah dirinya ingin melakukan konfirmasi Kepala Disdukcapil Jeneponto.

“Saya konfirmasi bahwa saya media Mata Publik, ingin komfirmasi, tapi respon dari Kepala Dinas tidak mengenakkan. Karena langsung marah-marah,” kata Agung.

Baca Juga: Nyesek! Sekali Kena Tipu Bisnis Mobil Mewah di Bali, Jessica Iskandar Jatuh Miskin

Agung mengaku baru pertama kali ke Kantor Dinas Dukcapil Jeneponto dengan niat wawancara dengan Kadis Dukcapil Jeneponto. Terkait adanya keluhan masyarakat soal pelayanan.

”Saya hanya ingin konfirmasi kebenaran terkait keluhan masyarakat, tapi Pak Kadis langsung marah-marah,” ungkap Agung.

Agung mengaku diusir keluar dari ruangan kantor Disdukcapil. Tiga orang pegawai menghampirinya dan melakukan tindakan penganiayaan.

"Saya memutuskan untuk keluar dari kantor Capil, akan tetapi pada saat saya sudah berada di halaman kantor Disdukcapil tiba-tiba ada beberapa oknum (Pegawai) mendatangi saya,” terang Agung.

“Tidak banyak bicara mereka langsung mengeroyok sampai di pinggir jalan, bahkan sempat saya dilempari kursi oleh oknum tersebut,” katanya.

Baca Juga: Tidak Kooperatif, Polisi Masukan 2 Tersangka Kasus Penganiayaan Wartawan Jadi DPO

Agung mengaku mendapat beberapa kali pukulan dari oknum pegawai Dukcapil Jeneponto.

“Mulai dari muka dan belakang punggung, karena saya ditempeleng, ditinju dan ditendang,” katanya.

Tidak terima dengan kejadian tersebut, Agung langsung melaporkan kejadian itu Ke Polres Jeneponto. Sementara Kasat Reskrim Polres Jeneponto, Iptu Nasaruddin membenarkan adanya oknum wartawan yang melaporkan dugaan penganiayan di kantor Disdukcapil Jeneponto.

”Iye benar, penyidik segera melakukan proses penyelidikan sesuai SOP,” jelas Nasaruddin.

Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Jeneponto, Muh. Jafar Abbas, membantah dirinya marah. Saat salah seorang oknum wartawan ingin menkonfirmasi terkait adanya keluhan masyarakat.

Hal itu diungkapkan Muh. Jafar Abbas saat ditemui terkini.id dan beberapa awak media di salah satu cafe di jalan Pahlawan, Kelurahan Empoang, Kecamatan Binamu, Kabupaten Jeneponto, Sabtu, 29 Oktober 2022.

“Saya tidak marah, seandainya saya marah, pasti saya usir dan saya tidak ladeni. Jadi sebenarnya begini, kemarin menjelang salat Jumat dia (yang mengaku dari media) ingin konfirmasi. Tapi karena sudah mau masuk salat Jumat sehingga saya bilang nanti dek yah saya mau pergi salat Jumat dulu, nanti lain kali,” terangnya.

Selanjut, kata Muhammad Jafar, dia langsung masuk kamar mandi ambil air wudhu dan mengambil pakaian salat di meja. Namun saat Muhammad Jafar Abbas hendak berangkat salat Jumat, wartawan Agung Setiawan masih berada di pintu menunggu.

“Saya kira dia sudah pulang, tapi masih ada di depan pintu, dia tunggu saya, dia katakan sebentar saja pak, jadi saya tanya, mau konfirmasi apa. Katanya mau konfirmasi terkait pelayanan yang banyak dikeluhkan masyarakat. Jadi saya sampaikan temani ke sini itu masyarakat supaya saya pertemukan dengan petugas yang malayani hari itu,” jelas Jafar Akbas.

Terkait adanya dugaan pengeroyakan terhadap oknum wartawan yang diduga dilakukan oleh beberapa oknum ASN Capil Jeneponto, Kadis Capil tidak melihat kejadian tersebut.

“Saya berani katakan tidak ada pengeroyokan di kantor karena saya tidak lihat,” tambahnya.

Menurut Muhammad Jafar setelah wartawan itu diladeni wawancara, Muhammad Jafar bilang langsung meninggalkan kantor menuju masjid untuk salat Jumat.

Load More