Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Minggu, 16 Oktober 2022 | 15:04 WIB
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN RB) Abdullah Azwar Anas melambaikan tangannya saat pelantikan dirinya oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Rabu (7/9/2022). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/wsj.

SuaraSulsel.id - Tiga pilihan terkait rencana penghapusan tenaga honorer atau non aparatur sipil negara (ASN) mulai disuarakan pemerintah.

Mengutip gopos.id -- jaringan Suara.com, Menteri PAN-RB Abdullah Azwar Anas mengatakan, tiga opsi yang sudah disediakan pemerintah.

Opsi pertama dengan tidak mengangkat semua honorer, opsi selanjutnya mengangkat semua tenaga honorer, dan opsi terakhir adalah mengangkat sesuai prioritas.

“Terkait dengan tenaga honorer ini masih terus kita identifikasi. Ada tiga opsi yang disiapkan satu, kita angkat semua dan ini tentu berdampak pada efisiensi anggaran,” ujar Azwar kepada awak media saat melaksanakan kunjungan kerja di Provinsi Gorontalo, Jumat (14/10/2022).

Baca Juga: Pendaftaran Guru PPPK Non ASN Palembang Masih Sepi, Penyebabnya Banyak yang Gaptek

Azwar mengatakan, opsi kedua apabila diberhentikan semua akan sangat berdampak pada pemberian pelayanan di tubuh pemerintah.

Mengingat banyak honorer yang memberi layanan bahkan jadi tulang punggur pelayanan di berbagai daerah.

“Atau kita angkat bertahap sesuai dengan skala prioritas,” sebutnya.

Menurut Azwar, skenario ketiga pengangkatan honorer menjadi PNS/P3K akan diprioritas bagi tenaga pendidikan dan tenaga kesehatan.

Langkah ini dilakukan untuk pemerataan aparatur sipil negara di daerah-daerah.

Baca Juga: isran Noor Bersumpah Tak Akan Hapus Tenaga Honorer di Kaltim: Mana Empati Pemerintah

“Prioritas tahun ini pendidikan dan kesehatan. Karena banyak sekolah-sekolah terpencil terutama di luar jawa banyak yang tidak memiliki ASN atau tidak memiliki dokter,” sebutnya.

Load More