Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Selasa, 11 Oktober 2022 | 16:46 WIB
Ilustrasi: Benih Kedelai Detap 1 (Dok.Kementan RI)

SuaraSulsel.id - Pemerintah Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, mulai mengembangkan kawasan budidaya kedelai di Kecamatan Bulupoddo. Sebagai upaya memenuhi kebutuhan lokal dan nasional.

"Kita punya harapan dan target menjadi salah satu kabupaten penghasil kedelai agar bisa memenuhi stok kebutuhan kedelai secara nasional," kata Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan (TPHP) Kabupaten Sinjai Kamaruddin di Sinjai, Selasa 11 Oktober 2022.

Ia mengatakan berdasarkan pengukuran secara ubinan, produksi tanaman kedelai di kawasan itu mencapai 1,6 ton per hektare. Jumlah ini sudah melampaui produksi rata-rata nasional yang mencapai 1,5 ton per hektare.

"Apa yang dihasilkan petani kedelai sudah luar biasa karena hasilnya melampaui produksi rata-rata nasional," katanya.

Baca Juga: Harga Kedelai Naik Lagi, Pemerintah Beri Subsidi Sampai Desember

Camat Bulupoddo Syahrul Paesa mengatakan bahwa pihaknya mulai menjalankan program budidaya kedelai di dua desa yaitu Desa Lamatti Riaja dan Lamatti Riawang dengan luas lahan sekitar 3 hektare.

Upaya ini cukup berhasil, di mana hasil panen kelompok tani di Desa Lamatti Riaja sekitar 1,6 ton per hektare.

"Berdasarkan data terakhir dari koordinator penyuluh bahwa hasil panen kedelai di dua desa ini sekitar 1,6 ton per hektare sehingga dari 3 hektare ini yang dihasilkan lebih dari 4 ton," katanya.

Syahrul mengatakan, dari hasil diskusi seluruh stakeholder terkait, dalam perencanaan jangka panjang ke depan diharapkan semua desa di Bulupoddo bisa terlibat dalam upaya membangun kawasan budidaya kedelai di kecamatan ini.

"Mudah-mudahan dua desa ini bisa menjadi percontohan sehingga para petani di desa lainnya juga memiliki keinginan untuk menanam kedelai. Apalagi kedelai ini bisa tumbuh karena di tahun 2018 lalu banyak petani kita yang menanam kedelai," terangnya.

Baca Juga: Bekasi Siapkan Skema Jaga Harga Komoditas Bahan Kebutuhan Pokok Masyarakat

Syahrul Paesa yang juga Ketua DPD KNPI Sinjai ini juga mengatakan bahwa Bumdes Makkuraga di Desa Lammati Riaja memiliki unit usaha produksi tahu dan tempe sehingga dengan pengembangan budidaya kedelai ini akan memenuhi kebutuhan bahan baku bagi Bumdes maupun pengusaha lainnya.

Ia berharap dengan upaya cipta kawasan budidaya kedelai ini bisa membantu petani untuk meningkatkan ekonomi masyarakat, memenuhi kebutuhan Bumdes serta bisa memenuhi kebutuhan perusahaan tahu dan tempe yang ada di Sinjai.

Sebelumnya, Bupati Sinjai Andi Seto Asapa menyambut baik dan memberi apresiasi atas upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Kecamatan dan Desa di Kecamatan Bulupoddo.

Menurutnya, Kementerian Pertanian (Kementan) saat ini fokus dalam pengembangan budidaya kedelai sebab komoditas ini paling banyak diimpor.

"Karena itu pada tahun ini, untuk Kecamatan Bulupoddo kami alokasikan bantuan benih kacang kedelai dari Kementan sekitar 30 hektare untuk dua desa. Dan segera menyusul bantuan pupuk sehingga bisa digunakan saat musim tanam," ucapnya. (Antara)

Load More