Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Jum'at, 30 September 2022 | 17:34 WIB
Ilustrasi Densus 88 Antiteror. (Polri.go.id)

SuaraSulsel.id - Densus 88 Antiteror Polri menembak mati Ikhwarusman, alias Askar, alias Pak Guru pada Kamis, 29 September 2022.

Personel Satgas Operasi Madago Raya berhasil melumpuhkan yang bersangkutan setelah bertahun-tahun jadi DPO atau Daftar Pencarian Orang.

Pak Guru adalah anggota kelompok terorisme Mujahidin Indonesia Timur (MIT) di Poso, Sulawesi Tengah. Ia merupakan target terakhir kelompok yang dikejar polisi.

Dalam rilis tertulis dari Kabid Humas Polda Sulteng Kombespol Didik Supranoto, Pak Guru berhasil dilumpuhkan pada Kamis, 29 September 2022 di Desa Kawende, Kecamatan Poso Pesisir Utara. Sebelumnya, kontak tembak antara Densus 88 dan para terduga teroris terjadi saat tim sedang berpatroli.

Dalam kontak tembak itu, ditemukan satu orang korban yang diduga kuat merupakan sisa DPO teroris bernama Askar alias Pak Guru. Ia sendiri sudah jadi DPO sejak tahun 2014.

"Pasca penindakan oleh personel Satgas Madago Raya, dilaporkan terduga DPO MIT Poso (Pak Guru) dalam kondisi meninggal dunia," ujar Didik, Jumat, 30 September 2022. 

Dari lokasi, kata Didik, ditemukan sejumlah barang bukti. Berupa tiga buah bom lontong, satu pucuk senjata revolver, satu buah tas ransel yang berisi perlengkapan lainnya.

Didik mengaku Pak Guru tertembak di bagian tubuh yang mematikan. Hal tersebut mengakibatkan korban meninggal dunia di lokasi kontak tembak.

"Tertembak di bahu sebelah kanan yang mengakibatkan langsung meninggal dunia," sebutnya. 

Saat ini, jenazah sudah berhasil dievakuasi dan di bawah ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sulteng untuk diautopsi.

Kata Didik, berdasarkan data kriminal sejak tahun 2017, Pak Guru terlibat dalam 10 kasus pembunuhan terhadap warga sipil Poso dan Kabupaten Parigi Mautong.

Kontributor : Lorensia Clara Tambing

Load More