Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Senin, 26 September 2022 | 15:29 WIB
Bappilu Partai Demokrat Andi Arief [ANTARA]

SuaraSulsel.id - Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Sunanto meminta kepada siapa pun yang akan bertarung merebut hati rakyat menuju Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Berhenti memproduksi hoaks dan menebar fitnah.

"Saya meminta untuk siapa pun yang mau bertarung merebut hati rakyat pada Pemilu 2024 untuk mengutamakan nilai-nilai demokrasi yang baik, jangan hanya produksi hoaks, tebar fitnah, playing victims, dan semacam-nya,” ucap Cak Nanto sapaan Sunanto, dikonfirmasi oleh ANTARA dari Jakarta, Senin 26 September 2022.

Cak Nanto meminta agar seluruh peserta Pemilu 2024 dapat mengutamakan silaturahmi, mengajari rakyat cara-cara politik yang baik, serta tidak mengedepankan kebencian dan fitnah-fitnah.

Ia mengungkapkan bahwa beredar video Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat Andi Arief, bagi Cak Nanto, isinya memfitnah Presiden Jokowi terkait tuduhan mengatur kandidat Pilpres 2024 dan ancaman kepada partai-partai koalisi untuk mendukung Ketua DPR Puan Maharani sebagai kandidat Pilpres.

Baca Juga: Beredar Video Andi Arief: Hanya Satu yang Buat Puan Maharani Menang, Semua Ditangkapi

Merespon isi dari potongan video tersebut, Cak Nanto berpandangan bahwa hal itu merupakan fitnah yang keji.

"Saya sudah mendengarkan potongan video yang beredar. Andi Arief bukan saja memfitnah secara keji Presiden, fitnahan juga dialamatkan kepada seluruh partai koalisi, ini saya kira cara Andi Arief sangat buruk dan merusak nilai demokrasi," ucap Cak Nanto.

"Memang sejak memimpin, saya banyak mencatat Presiden Jokowi kerap selalu menjadi sasaran fitnah dan terbukti bahwa semua hanya isapan jempol. Tapi memang kali ini sangat keji, karena berasal dari elite partai dan membawa-bawa nama Presiden sebelumnya," tutur Cak Nanto melanjutkan.

Oleh karena itu, Cak Nanto meminta kepada Andi Arief, Demokrat, dan SBY untuk mengutamakan nilai-nilai demokrasi yang baik menjelang Pemilu 2024. (Antara)

Baca Juga: Geger Kapolda Riau Bilang Negara Boleh Tak Ada Tentara tapi Polisi Harus Ada, Ini Faktanya

Load More