Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Rabu, 14 September 2022 | 11:40 WIB
Kampus UIN Alauddin di Samata, Kabupaten Gowa [Dokumentasi Suara.com]

"Padahal bapak yang jadi korban ini tidak tahu apa-apa. Dia habis antar anaknya dan lihat orang sedang ribut," jelasnya.

Saat kejadian itu, Wahyuddin juga membawa sejumlah petugas keamanan dari Kampus UIN Alauddin ke kompleks perumahan. Setiap kendaraan yang keluar masuk bahkan diperiksa oleh petugas keamanan dari UIN Alauddin.

Rusidi bahkan diteriaki pencuri. Padahal, ia sudah menunjukkan kartu tanda pengenal sebagai penyidik PNS.

"Saya juga hampir dipukul anaknya di pos. Karena semua kendaraan yang keluar dia mau periksa. Untungnya saya bisa tangkis. Saya diteriaki pencuri, padahal sudah kasih lihat kartu identitas. Saya ini penyidik PNS," kata Rusidi.

Baca Juga: KPAI Minta Pondok Pesantren Gontor Juga Harus Ikut Bertanggungjawab Pada Korban Luka-luka

Akibat kejadian itu, korban melapor ke Polrestabes Makassar. Ia juga mengajukan visum sebagai barang bukti.

Kasi Humas Polrestabes Makassar AKP Lando mengaku kasus tersebut sedang ditangani. Wakil Rektor UIN itu dilaporkan oleh korban berinisial LP dengan kasus penganiayaan.

"Iya, betul. Sudah dalam penyelidikan. Kita sementara ambil keterangan saksi dan korban," ujar Lando.

Sementara, Wahyuddin Naro yang ingin dikonfirmasi hingga kini belum merespon panggilan telepon dan pesan singkat wartawan. Untuk memberikan klarifikasi atas peristiwa tersebut.

Kontributor : Lorensia Clara Tambing

Baca Juga: Curiga Suami Selingkuh, Seorang Istri Berniat Potong Kemaluan Suami Saat Tidur

Load More