SuaraSulsel.id - Sandiaga Uno menanggapi santai tuduhan pengkhianat. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif itu mengaku sibuk bekerja untuk membangkitkan pariwisata Indonesia.
Kata Sandiaga, dirinya ditugaskan Presiden RI Joko Widodo untuk fokus kepada tugas dan fungsi di kementerian. Termasuk menggerakkan ekonomi pada kontestasi demokrasi 2024.
"Tentunya siapa yang memberikan pernyataan, memiliki hak. Semua yang saya lakukan dalam rangka tugas dan fungsi saya di Kementerian untuk membangkitkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif," kata Sandiaga saat berada di Makassar, Rabu, 7 September 2022.
Sandiaga Uno disinggung sebagai pengkhianat oleh Politikus Gerindra, Arief Poyuono, karena Sandiaga dianggap ingin menjadi capres PPP.
Ia pun didesak mundur dari kader Gerindra.
Menanggapi hal tersebut, Sandiaga menegaskan dirinya dan ketua Umum Prabowo bersahabat. Ia juga hadir pada saat rapat pimpinan nasional partai Gerindra lalu.
Saat di Rapimnas, Sandiaga mengaku sempat memberikan selamat kepada Prabowo. Karena Menteri Pertahanan itu bakal diusung jadi Capres 2024.
Kata Sandiaga, ia beberapa kali bertemu dan berdiskusi dengan Prabowo. Namun tidak membahas soal politik.
"Sebagai seorang yang pernah mendampingi pak Prabowo di 2019, saya punya hubungan baik kepada beliau. Jadi kita sangat bersahabat dan berhubungan baik, apalagi kita bertetangga. Bukan hanya kantor, tetapi rumah juga bertetangga," bebernya.
Ia pun berharap kondisi politik di Indonesia bisa bersahabat, damai, dan sejuk. Bukan saling menjatuhkan dan terpecah belah.
"Kita ingin politik kedewasaan. Saling merangkul untuk gotong royong melewati situasi pandemi dan ekonomi yang berat ini," sebutnya.
"Kita bisa lewati ini kalau bersatu padu, menghormati dan menghargai," jelas Sandiaga.
Sebelumnya, politikus Gerindra Arief Poyuono menuding Sandiaga Uno telah melakukan pengkhianatan kepada Gerindra. Karena telah bersedia maju sebagai capres dari PPP. Menurutnya, Sandiaga harusnya dipecat dari Gerindra.
"Kan jelas di Jogja kan dia sudah deklarasi. Ini Sandiaga bisa kita sebut politisi yang tidak punya etika. Memang harus saya katakan dia pengkhianat dan pecundang di partai. Dia mencalonkan diri jadi capres dan siap dicalonkan oleh PPP. Setelah dia ngomong di Jogja PPP Munaslub di Banten, ada apa ini?," ujar Arief di sebuah diskusi Adu Perspektif Siasat 2024.
Kontributor : Lorensia Clara Tambing
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
Miris! Guru Pedalaman Tana Toraja Utang Ojek Rp10 Juta Demi Mengajar
-
Sulsel Gandeng Vingroup Vietnam Kembangkan Energi Hijau dan Kendaraan Listrik
-
Tunjangan Anggota DPRD Sulsel Rp35 Juta per Bulan Disorot, Kemendagri Turun Tangan!
-
Rp100 Ribu per Tabung! Untung Besar Pengoplos Gas Subsidi di Gowa
-
Cek Fakta: Viral Beras SPHP Meledak Saat Dimasak, Benarkah Plastik?