Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Kamis, 11 Agustus 2022 | 16:53 WIB
John Bolton, mantan Kepala Keamanan Nasional AS pada masa jabatan Presiden Donald Trump [VOA]

SuaraSulsel.id - Seorang agen Iran didakwa berkomplot untuk membunuh John Bolton, mantan Kepala keamanan nasional AS pada masa jabatan Presiden Donald Trump.

Tindakan itu sebagai pembalasan atas serangan udara AS yang menewaskan seorang jenderal yang populer dan kuat di negara itu, kata Departemen Kehakiman hari Rabu (10/8/2022).

Shahram Poursafi, yang dikenal oleh pejabat AS sebagai anggota Korps Pengawal Revolusi Islam Iran, kini dicari oleh FBI.

Atas tuduhan terkait dengan komplotan yang dibayar untuk membunuh.

Baca Juga: Begini Alasan Remaja Amerika Serikat Berbondong-bondong Meninggalkan Facebook

Jaksa mengatakan, tindakan itu kemungkinan sebagai pembalasan atas serangan Januari 2020 yang menewaskan Qassem Soleimani, kepala Pasukan Quds elit Iran.

Dalam sebuah pernyataan, Bolton berterima kasih kepada FBI dan Departemen Kehakiman atas upaya mereka dalam menangani kasus ini.

"Meski pun banyak yang tidak dapat dikatakan secara terbuka saat ini, satu hal yang tidak dapat disangkal yaitu penguasa Iran adalah pembohong, teroris, dan musuh Amerika," katanya.

Asisten Jaksa Agung Matthew Olsen, pejabat tinggi keamanan nasional Departemen Kehakiman mengatakan, bukan pertama kali mereka mendapati rencana Iran untuk membalas dendam terhadap individu di dalam negeri AS.

"Kami akan bekerja tanpa lelah untuk mengungkap dan menggagalkan setiap upaya itu". (VOA)

Baca Juga: Pernah Dicueki Amerika dan Inggris saat Meminta Alutsista, Megawati: Sombong-sombong Banget

Load More