SuaraSulsel.id - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sulawesi Tenggara dianggap melindungi Asmal Tifa Kepala Sekolah SMAN 1 Kontunaga, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara.
Sebelumnya, Asmal Tifa diduga melakukan pelanggaran administrasi. Pencairan dana Bantuan Oprasional Sekolah (BOS) tahun 2021 sebesar Rp100 juta ke rekening pribadinya.
Mengutip Telisik.id -- jaringan Suara.com, meski Asmal Tifa telah dinonaktifkan, Dinas Pendidikan malah mengembalikannya sebagai kepala sekolah. Para orang tua dan pelajar pun murka dengan kebijakan tersebut. Mereka tetap menolak Asmal Tifa.
Sebagai bentuk protes, mereka melakukan aksi unjuk rasa di sekolah. Buntutnya, serah terima dari pelaksana Kepala Sekolah Yamir ke Asmal Tifa dipindahkan dari sekolah ke kantor KCD.
Baca Juga: Menanti Hasil Penyelidikan Dugaan Paksa Pakai Jilbab di SMAN 1 Banguntapan
"Serah terima kita pindahkan di Kantor KCD, karena suasana di sekolah tidak memungkinkan," kata Yamir, KCD Dikbud Sultra, Selasa (9/8/2022).
Mantan Camat Duruka itu tidak bisa berbuat banyak. Orang tua dan pelajar tetap ngotot menolak Asmal Tifa kembali ke sekolah.
"Susah kita berikan penjelasan. Mereka tetap menolak," ujarnya.
Sekolah saat ini sudah disegel oleh orang tua dan para pelajar. Pagar pintu masuk sekolah sudah dikunci dan dipasang spandak yang bertuliskan 'Pak Jokowi tolong ganti Asmal Tifa'.
Fauzan, salah seorang pelajar mengungkapkan alasan mereka menolak kepala sekolah. Karena selain telah melakukan kesalahan administrasi pengelolaan dana BOS, juga tidak transparan dalam pengelolaan anggaran.
Baca Juga: Kepsek SMAN 1 Banguntapan Terancam Diberhentikan Tidak Hormat Jika Terbukti Paksa Siswi Berjilbab
"Kami tetap menolak kasek. Terlalu banyak masalah yang terjadi selama ini," kata Fauzan.
Sementara itu, La Ode Kadimba, orang tua pelajar mengatakan bila anak-anak mereka tetap melakukan penyegelan bila Dikbud tetap mempertahankan Asmal Tifa.
Mereka cukup sabar selama ini menghadapi sang kasek. Baru-baru ini juga, sang kasek tidak menandatangani ijazah pelajar. Nanti, setelah didesak para orang tua dan pihak Polsek Kontunaga, sang kasek baru menandatangani ijazah.
"Aksi penyegelan akan terus dilakukan. Kasek, tidak bisa masuk di dalam sekolah," tegasnya.
Sampai saat ini, para pelajar masih menyegel pintu gerbang sekolah. Sementara aktivitas belajar mengajar tidak ada.
Berita Terkait
Terpopuler
- Jelang Lawan Timnas Indonesia, Pemain China Emosi: Saya Lihat Itu dari Kamar Hotel
- 9 Mobil Bekas Murah Sekelas Alphard Mulai Rp 60 Juta: Captain Seat Nyaman Selonjoran
- 5 Rekomendasi Moisturizer untuk Usia 50 Tahun ke Atas: Wajah Jadi Lembap dan Awet Muda
- 5 Rekomendasi Mobil Tangguh Mulai Rp16 Jutaan: Tampilan Gagah dan Mesin Badak
- 7 Mobil Bekas Toyota-Suzuki: Harga Mulai Rp40 Jutaan, Cocok buat Keluarga Kecil
Pilihan
-
Daftar 5 Pinjol Resmi OJK Bunga Rendah, Solusi Dana Cepat Tanpa Takut Ditipu!
-
Hadapi Jepang, Patrick Kluivert Akui Timnas Indonesia Punya Rencana Bagus
-
Usai Tepuk Pundak Prabowo Subianto, Kini Handphone Ole Romeny Disita
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Jumbo Terbaru Juni 2025
-
Ustaz Yahya Waloni Meninggal Dunia saat Khutbah Jumat, Ini Profilnya
Terkini
-
Ustaz Yahya Waloni Meninggal Dunia, Ambruk di Mimbar Saat Khutbah Idul Adha
-
Sapi Kurban Presiden Prabowo Disembelih di Masjid 99 Kubah Makassar
-
Menu Sederhana dan Murah di Hari Idul Adha: Hemat Tapi Tetap Lezat!
-
Layanan Transportasi Bus Jamaah Indonesia Jelang Puncak Ibadah Haji Bermasalah
-
Ini Doa-Doa Terbaik Saat Menjalankan Puasa Arafah: Menghapus Dosa & Minta Rezki