SuaraSulsel.id - PT Pertamina (Persero) kembali menaikkan harga Bahan Bakar Minyak non subsidi pada 3 Agustus 2022. Padahal, kenaikan harga belum genap sebulan dilakukan.
Ketiga jenis BBM tersebut diantaranya adalah Pertamax Turbo, Dexlite dan Pertamina Dex. Sebelumnya, harga BBM sudah dinaikkan pada 10 Juli 2022 lalu.
Dalam pengumuman di website Pertamina, disebutkan bahwa Pertamina melakukan penyesuaian harga BBM Umum ini dalam rangka mengimplementasikan Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM No. 62 K/12/MEM/2020 tentang Formula Harga Dasar Dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak Umum Jenis Bensin dan Minyak Solar yang Disalurkan Melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum.
Untuk Provinsi Sulawesi Utara, Tengah, Tenggara, Selatan, dan Barat, harga Pertamax Turbo saat ini menjadi Rp18.250, Dexlite Rp18.150, Pertamina Dex Rp19.250. Sementara untuk pertamax Rp12.750 dan Pertalite Rp7.850.
Baca Juga: Klaim Termasuk Orang yang Tak Setuju Subsidi BBM, Bamsoet: Ini Rawan Dimanfaatkan
Hal tersebut membuat sejumlah kendaraan beralih lagi ke BBM jenis pertalite dan solar. Apalagi belum semua SPBU memberlakukan pembelian BBM dengan aplikasi MyPertamina.
Di Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan, ratusan kendaraan terpaksa mengantre untuk mengisi pertalite dan solar di SPBU.
Kendaraan menular hingga 2 kilo meter panjangnya. Mereka antre menunggu hingga berjam-jam.
Salah satu pengendara roda empat, Januar mengaku harus mengantre hingga empat jam untuk mendapatkan solar. Padahal, mobil yang digunakannya adalah kendaraan dinas.
Ia mengatakan terpaksa harus kembali menggunakan solar. Karena harga Dexlite sangat mahal. Sementara, anggaran operasional BBM untuk kendaraan dinas dibatasi.
Baca Juga: Daftar Terbaru Harga BBM Pertamina di SPBU
"Sebelumnya sempat pakai Dexlite tapi mahal sekali. Hampir 50 persen perbandingan harganya. Sementara dari kantor hanya untuk kebutuhan solar," ujarnya saat ditemui di SPBU, Kamis, 4 Agustus 2022.
Ia mengaku mau tak mau harus mengantre berjam-jam demi mendapatkan solar. Biasanya, ia datang subuh hari ke SPBU agar bisa kebagian solar.
"Kadang menunggu sampai empat jam. Datang subuh hari karena belum ada SPBU di sini yang 24 jam," keluhnya.
Kuota BBM Subsidi jenis solar dan Pertalite juga ternyata dibatasi oleh Pertamina.
Yulius, salah satu petugas SPBU di jalan Poros Rantepao-Makale mengaku, pertamina sudah membatasi kuota untuk BBM Bersubsidi sejak dua pekan terakhir. Selama ini mereka menerima 16 ton solar setiap harinya. Namun sekarang ini yang ada hanya 8 ton saja.
"Sudah dua minggu berkurang ini stok dari Pertamina. Sisa 8 ton sekarang. Biasanya 16 ton. Makanya pagi hari kendaraan di sini antre sampai berjam-jam," ungkap Yulius.
- 1
- 2
Berita Terkait
Terpopuler
- Pemain Keturunan Berbandrol Rp208 M Kirim Kode Keras Ingin Bela Timnas Indonesia
- 6 Rekomendasi City Car Bekas Mulai Rp29 Jutaan: Murah dan Irit Bensin
- 9 Rekomendasi HP Murah Rp 1,5 Jutaan di Juni 2025, Duet RAM 8 GB dan Memori 256 GB
- Pemain Keturunan Rp 312,87 Miliar Juara EFL Masuk Radar Tambahan Timnas Indonesia untuk Ronde 4
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Kapasitas 8 Orang, Kursi Nyaman untuk Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Juara Liga Champions Minat Rekrut Pemain Keturunan Indonesia Berbandrol Rp243 M
-
4 Rekomendasi HP Murah Xiaomi dengan Layar AMOLED, Terbaik Juni 2025
-
Dikeroyok Negara Teluk, Timnas Indonesia Diprediksi Bisa Lolos dari Ronde Keempat
-
Mantan Dirut ASDP Ira Puspadewi Segera Disidang, Kursi Pesakitan Menanti
-
Daftar 5 Motor Listrik Murah Juni 2025: Mulai Rp 6 Jutaan, Disubsidi Pemerintah!
Terkini
-
Ini Surga Tersembunyi Raja Ampat yang Wajib Kamu Jelajahi!
-
Remaja Makassar "COD" Tawuran, Live di TikTok & FB! Guru Honorer Ditangkap
-
Sinergi Pabrik Tepung Terigu untuk Kesejahteraan Masyarakat Makassar
-
11 Ribu Lulusan SMP di Kota Makassar Terancam Tidak Lanjut ke SMA Negeri
-
Uji Kenyamanan Transportasi Publik Makassar: Bima Arya Naik Pete-Pete & Becak