Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Kamis, 04 Agustus 2022 | 16:03 WIB
Kendaraan mengantre untuk mengisi BBM di SPBU jalan Poros Rantepao-Makale, Toraja Utara, Kamis 4 Agustus 2022 [SuaraSulsel.id/Lorensia Clara Tambing]

Ia mengaku mau tak mau harus mengantre berjam-jam demi mendapatkan solar. Biasanya, ia datang subuh hari ke SPBU agar bisa kebagian solar.

"Kadang menunggu sampai empat jam. Datang subuh hari karena belum ada SPBU di sini yang 24 jam," keluhnya.

Kuota BBM Subsidi jenis solar dan Pertalite juga ternyata dibatasi oleh Pertamina.

Yulius, salah satu petugas SPBU di jalan Poros Rantepao-Makale mengaku, pertamina sudah membatasi kuota untuk BBM Bersubsidi sejak dua pekan terakhir. Selama ini mereka menerima 16 ton solar setiap harinya. Namun sekarang ini yang ada hanya 8 ton saja.

Baca Juga: Klaim Termasuk Orang yang Tak Setuju Subsidi BBM, Bamsoet: Ini Rawan Dimanfaatkan

"Sudah dua minggu berkurang ini stok dari Pertamina. Sisa 8 ton sekarang. Biasanya 16 ton. Makanya pagi hari kendaraan di sini antre sampai berjam-jam," ungkap Yulius.

Supervisor Communication and Relation PT Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Taufik Kurniawan mengatakan antrean pengguna solar di daerah Toraja diakibatkan oleh kerusakan pada otomatic tank pada salah satu SPBU. Sehingga yang berfungsi hanya satu SPBU saja.

"Di Toraja hanya ada dua SPBU. Yang satunya sedang mengalami kerusakan, sehingga yang berfungsi hanya satu saja," ujar Taufik.

Taufik mengaku pertamina memohon maaf karena pelayanan solar sedang bermasalah. Tank tersebut sedang dalam perbaikan.

Namun, ia mengaku tak ada pembatasan penyaluran sampai saat ini. Baik di Tana Toraja ataupun Toraja Utara.

Baca Juga: Daftar Terbaru Harga BBM Pertamina di SPBU

Untuk Tana Toraja ada 8 kilo liter solar dan 10 kilo liter Dexlite. Sementara, untuk Toraja Utara ada 22 kilo liter solar dan 5 kilo liter dexlite yang didistribusikan.

Load More