Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Kamis, 28 Juli 2022 | 20:13 WIB
Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto di Kampus Unhas Tamalanrea, Makassar, Kamis 28 Juli 2022 [SuaraSulsel.id/Istimewa]

SuaraSulsel.id - Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menjelaskan alasan partainya belum berbicara soal calon presiden (capres) yang akan diusung untuk Pilpres 2024.

Dalam keterangan tertulisnya, Hasto mengatakan konsentrasi utama PDI Perjuangan saat ini bukanlah membahas soal capres. Melainkan bagaimana mengerahkan energi membantu rakyat.

"Bagi PDI Perjuangan, yang penting sekarang membantu rakyat. Kalau kita berbicara calon presiden sekarang, mencalonkannya kan bulan Agustus tahun depan. Masih satu tahun lagi. Jadi mengapa kita buang energi dengan wacana tersebut. Bagi kami segala sesuatu ada waktunya, ada momentumnya, sesuai tahapan Pemilu," kata Hasto.

Di satu sisi, sikap PDI Perjuangan itu dinilai sebagai sikap belum ingin menjalin kerja sama atau koalisi. Di sisi lain, ada juga pihak yang menyalahartikan makna koalisi tunggal.

Baca Juga: Sebut Jokowi dan Megawati Bahas Nama Calon Menpan RB Pengganti Tjahjo Kumolo, Sekjen PDIP Hasto: Bukan Saya!

"Sekali lagi, kita jangan buang energi. Bagi PDI Perjuangan, skala prioritas memperbaiki ekonomi rakyat. Apalagi kita baru menghadapi pandemi COVID-19 yang membutuhkan perhatian besar agar kita bisa segera bangkit," kata Hasto usai memberikan kuliah umum tentang Geopolitik Soekarno di Kampus Universitas Hasanuddin, Makassar, Kamis 28 Juli 2022.

Pada waktunya, katanya, akan tiba saatnya PDI Perjuangan membahas soal capres dan koalisi. Dia mencontohkan dukungan PDI Perjuangan tidak pernah kendor dalam mendorong keberhasilan pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin.

"Karena keberlangsungan pemerintahan itu kan sangat penting," tambahnya.

Dia menjelaskan pembicaraan soal capres terkait dengan pentingnya menangkap harapan masyarakat.

Sehingga, sebelum capres ditetapkan, diperlukan pemikiran serta perenungan mendalam soal sosok seperti apa yang dibutuhkan oleh Indonesia dan rakyatnya.

Baca Juga: Sebut Erick Thohir Capres Potensial, PPP: Bukan Dari KIB, Tapi Dari Survei

"Harus diingat, presiden dan wakil presiden itu harus didukung oleh satu konsepsi tentang pembangunan masa depan seperti apa, jadi tidak sekadar bicara capresnya. Bagaimana pemimpin yang bekerja dengan ideologi, yang memberikan direction atau arah, yang bekerja dengan platform, dan keberpihakan kepada kepada kepentingan masyarakat luas," ujarnya. (Antara)

Load More