SuaraSulsel.id - Penjabat Bupati Nduga Namia Gwijangge menyampaikan permohonan maaf. Kepada keluarga korban pembunuhan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) atau OPM di Kampung Nogolait, Sabtu 16 Juli 2022.
Mengutip KabarPapua.co -- jaringan Suara.com, permohonan maaf disampaikan Namia Gwijangge saat menyerahkan 8 jenazah korban pembantaian oleh KKB kepada pihak keluarga di Bandara Mozes Kilangin, Kabupaten Mimika, Papua, Minggu 17 Juli 2022.
Penyerahan jenazah didampingi Kapolres Mimika, AKBP I Gede Putra, sejumlah pejabat Pemda Nduga serta TNI-Polri.
“Mewakili pemerintah dan seluruh masyarakat Kabupaten Nduga, kami sangat menyesali kejadian pada hari Sabtu kemarin, semua terjadi di luar kehendak dan kemauan kita semua. Kepada keluarga korban semoga diberi kekuatan, sekali lagi kami memohon maaf yang sebesar-besarnya,” kata Namia Gwijangge.
Baca Juga: Mahmud Ismaun Korban Pembunuhan Tiba di Kota Palu
Pada kesempatan, Namia Gwijangge juga memberikan santunan kepada pihak keluarga korban sebagai bentuk rasa belasungkawa kepada keluarga yang ditinggalkan. Ia berharap aksi kekerasan oleh KKB tidak terulang lagi di Tanah Papua, khususnya di Kabupaten Nduga.
“Bantuan yang diberikan jangan dilihat dari jumlah, namun lihatlah dari hati dengan maksud yang baik. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan dan almarhum diterima di sisi Tuhan Yang Maha Kuasa,” kata Namia Gwijangge.
8 jenazah korban pembantaian KKB di Kampung Nogolait, Kabupaten Nduga, Papua, saat ini telah diberangkatkan ke kampung halaman masing-masing untuk dimakamkan. Pemberangkatan jenazah dilakukan usai penyerahan dari Penjabat Bupati Nduga, Namia Gwijangge.
Diketahui, Sebanyak 12 warga sipil menjadi korban penyerangan dan penembakan KKB di Kampung Nogolait, Kabupaten Nduga, Papua, Sabtu 16 Juli 2022. Dari 12 korban, 10 orang di antaranya meninggal dunia.
Mirisnya, dua korban meninggal diketahui merupakan tokoh agama di Kabupaten Nduga. Salah satunya merupakan seorang pendeta di Kampung Nogolait bernama Pendeta Elias Erbaye, orang asli Papua (OAP).
Baca Juga: Sorotan Kemarin: Anak Durhaka Asal Situbondo, Bunuh Ibu Kandung Gegara Masakan
Berita Terkait
-
Terungkap Jamet Si Dukun Palsu Tega Bunuh Anak dan Ibu di Tambora Gegara Gagal Gandakan Uang
-
8 Tahun Tanpa Ampun: Kisah Tragis Jaylin, Dipaksa Melompat di Trampolin hingga Tewas oleh Ayah Angkat
-
Mengandung Muatan Kesusilaan, Sidang Anak Bos Prodia Berlangsung Tertutup
-
Tragedi di Suriah: Kisah Kelam Penjarahan dan Pembunuhan Warga Alawi
-
Aksi Pelaku Pembunuhan Ibu dan Anak di Tambora Sempat Terekam Kamera CCTV
Tag
Terpopuler
- Dukung Penyidik Tahan Nikita Mirzani, Pakar Justru Heran dengan Dokter Reza Gladys: Kok Bisa...
- Full Ngakak, Bio One Komentari Pengangkatan Ifan Seventeen Jadi Dirut PT Produksi Film Negara
- Ifan Seventeen Tiba-Tiba Jadi Dirut PFN, Pandji Pragiwaksono Respons dengan Dua Kata Menohok
- 3 Alasan yang Bikin Ustaz Derry Sulaiman Yakin Denny Sumargo, Hotman Paris dan Willie Salim Bakal Mualaf
- Hotman Paris Skakmat Fidaus Oiwobo, Ketahuan Bohong Soal Keturunan Sultan Bima
Pilihan
-
Saham BJBR Anjlok, Aksi Jual Marak Usai Dirut dan Corsec Terjerat Korupsi Dana Iklan Bank BJB
-
Owner Wong Solo Grup Laporkan Pengusaha Asal Bekasi dalam Kasus Penipuan Investasi
-
Sosok Widi Hartoto Corsec Bank BJB Tersangka Kasus Korupsi Iklan, Punya Harta Miliaran Rupiah
-
Kembali Difitnah Soal Kirim Utusan ke PDIP, Jokowi: Diam dan Senyumin Aja
-
Driver Ojol Dapat 'Tunjangan Hari Raya (THR)' 2025, Ini Kriteria dan Syaratnya
Terkini
-
Uang Damai Rp10 Juta Kasus Pencabulan Anak: Keluarga Korban Tolak, Kanit PPA Polrestabes Makassar Terancam Sanksi
-
28 Tahun Mengabdi, Kini Gigit Jari: Kisah Pilu PPPK Makassar yang Pengangkatannya Ditunda Setahun
-
Kasat Narkoba Polres Bone Dicopot! Diduga Minta "Uang Damai" Rp80 Juta, Chat Viral Jadi Bukti
-
Agus Harimurti Yudhoyono Evaluasi Pembangkit Listrik Tenaga Sampah di Kota Makassar
-
Geram! Kanit PPA Polrestabes Makassar Diduga Minta Korban Kekerasan Seksual Damai Dengan Uang Rp10 Juta