SuaraSulsel.id - PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) menggelar pelatihan dan sertifikasi menyelam bagi Kelompok Nelayan Karaka, Kelurahan Bontang Kuala, Kecamatan Bontang Utara, Kalimantan Timur, guna memperluas manfaat program konservasi terumbu karang di perairan Bontang.
Kegiatan pelatihan dan sertifikasi berlangsung pada 1-9 Juli 2022 dengan instruktur dan dive master dari Noble Dive Resort Bali.
"Sertifikasi ini juga untuk peningkatan kompetensi dan kemampuan nelayan binaan, agar optimalisasi program tercapai secara maksimal. Apalagi, menyelam tidak bisa sembarangan, perlu bekal serta pengetahuan khusus yang wajib dipenuhi," kata VP Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PKT Anggono Wijaya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu 17 Juli 2022.
Anggono menjelaskan Kelompok Nelayan Karaka merupakan kelompok binaan baru yang dibentuk PKT pada awal 2022, untuk kesinambungan program konservasi terumbu karang dengan pelibatan langsung masyarakat nelayan di kawasan pesisir Bontang.
Baca Juga: Tangkapan Ikan Nelayan di NTB Turun Gara-gara Gelombang Tinggi
Pembentukan kelompok ini untuk memperluas manfaat program, setelah sebelumnya melibatkan Kelompok Nelayan Kimasea dari Kelurahan Loktuan, Bontang Utara, dengan masa pembinaan selama empat tahun.
"Setelah kelompok Kimasea mencapai kemandirian dan exit program pada 2021 lalu, maka kelompok Karaka dibentuk agar nelayan dari pesisir Bontang lainnya turut mendapatkan manfaat serupa," ujar Anggono.
Pelatihan dan sertifikasi menyelam diikuti lima anggota Kelompok Nelayan Karaka dari total 14 anggota. Kegiatan ini merupakan tahap awal pembinaan untuk mengenalkan anggota kelompok terkait teknik penyelaman yang baik dan aman, sehingga saat menjalankan program dapat meminimalisasi risiko yang bisa saja terjadi di bawah air.
Melalui bekal pelatihan dan sertifikasi, nelayan binaan dari kelompok Karaka didorong mampu melakukan pemantauan perkembangan terumbu buatan dengan baik, sehingga potensi kerusakan terumbu oleh beragam faktor bisa diantisipasi.
Terlebih dengan perluasan penurunan terumbu buatan oleh PKT setiap tahun, maka kemampuan nelayan binaan untuk melakukan perawatan hingga monitoring perlu ditingkatkan agar kesinambungan ekosistem perairan Bontang semakin terjaga.
Baca Juga: Gelombang Tinggi Perairan Selatan Jawa Tengah Capai 4-6 Meter, Ribuan Nelayan di Cilacap Tak Melaut
Anggono berharap sertifikasi menyelam ini dapat meningkatkan kesadaran anggota kelompok nelayan binaan akan pentingnya menjaga kelangsungan terumbu karang, sebagai salah satu sumber kehidupan ekosistem laut.
Berita Terkait
-
Adu Skill ala Fuji dan Mayang: Split vs Diving, Ada yang FYP sampai Ditonton 30 Juta Kali
-
Jeritan Nelayan Bekasi: Akses Melaut Diblokade Pagar Laut, Pembongkaran saat Itu Hanya Seremonial
-
Dinilai Lebih Nyaman saat Menyelam, Ria Ricis: Soalnya di Darat Dibully
-
Sebut Proyek Perusak Alam Tetap Berlanjut, Warga Pulau Pari: Penyegelan Cuma Gimik!
-
Skandal Solar Subsidi Kolaka: Nelayan Menjerit, Negara Rugi Rp105 Miliar!
Terpopuler
- Sama-sama Bermesin 250 cc, XMAX Kalah Murah: Intip Pesona Motor Sporty Yamaha Terbaru
- Robby Abbas Pernah Jual Artis Terkenal Senilai Rp400 Juta, Inisial TB dan Tinggal di Bali
- Profil Ditho Sitompul Anak Hotma Sitompul: Pendidikan, Karier, dan Keluarga
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- Ini Alasan Hotma Sitompul Dimakamkan dengan Upacara Militer
Pilihan
-
Liga Inggris: Kalahkan Ipswich Town, Arsenal Selamatkan MU dari Degradasi
-
Djenahro Nunumete Pemain Keturunan Indonesia Mirip Lionel Messi: Lincah Berkaki Kidal
-
7 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Layar AMOLED Terbaik April 2025
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V50 Lite 4G vs vivo V50 Lite 5G, Serupa Tapi Tak Sama!
-
PT LIB Wajib Tahu! Tangan Dingin Eks Barcelona Bangkitkan Liga Kamboja
Terkini
-
Lokasi Judi Sabung Ayam di Kabupaten Gowa Dibakar
-
Wakil Presiden yang Tegur Menteri Pertanian Amran Sulaiman: Jusuf Kalla atau Ma'ruf Amin
-
Wagub Sulsel Kagum! PT Vale Buktikan Tambang Bisa Jadi Penjaga Bumi
-
BRI Dukung Batik Tulis Lokal Lamongan Menjangkau Pasar Global
-
Puskesmas Toraja Utara Diduga Tolak Jemput Pasien Kritis, Ini Kata Dinas Kesehatan