SuaraSulsel.id - Joe Biden menjadi presiden Amerika Serikat pertama yang terbang langsung dari Israel ke Arab Saudi.
Menjelang kedatangan Biden, Arab Saudi mengatakan akan membuka wilayah udaranya. Bagi semua maskapai. Sehingga memuluskan jalan bagi penerbangan dari dan ke Israel.
Joe Biden menggambarkan pembukaan itu sebagai langkah bersejarah yang penting untuk membangun Timur Tengah yang lebih padu dan stabil.
Biden mengatakan kunjungan ke Saudi membahas soal energi dan bahwa dia berharap melihat Saudi, sebagai penghasil minyak utama, lebih banyak bertindak di bidang energi dalam beberapa pekan mendatang.
Kepentingan menyangkut energi dan keamanan membuat Biden dan para pembantunya memutuskan untuk tidak mengisolasi Saudi --sang raksasa minyak di kawasan Teluk-- yang tengah memperkuat hubungan dengan Rusia dan China. Meskipun Biden merasa muak atas pembunuhan Khashoggi.
Biden ingin "menyelaraskan kembali " hubungan AS dengan Arab Saudi dan bukan memutusnya, kata penasihat keamanan nasional AS Jake Sullivan.
Jeddah akan menjadi tuan rumah pertemuan para pemimpin Arab pada Sabtu, 16 Juli 2022.
Biden akan membahas keamanan energi dengan para pemimpin negara Teluk penghasil minyak dan berharap OPEC+ bertindak lebih untuk menambah produksi.
"Saya lakukan apa pun untuk meningkatkan pasokan ke Amerika Serikat, yang saya harapkan dapat terwujud," katanya.
Biden menambahkan bahwa para petinggi Saudi sepakat dengan urgensi persoalan itu dan dia memperkirakan akan ada langkah lanjutan dalam beberapa pekan mendatang.
Namun, Menteri Luar Negeri Saudi Adel Al-Jubeir mengatakan belum ada perjanjian apa pun tentang minyak.
Dia mengatakan Saudi dan OPEC akan mengambil keputusan sesuai kondisi pasar, bukan berdasarkan "histeria" atau "politik".
Kelompok negara OPEC+ yang mencakup Rusia akan bertemu pada 3 Agustus.
Biden, yang terbang ke Jeddah setelah mengunjungi Israel, memuji langkah-langkah Saudi yang dipandang sebagai tanda pemulihan hubungan dengan Israel.
Dia berharap keputusan Saudi untuk mengizinkan lebih banyak penerbangan dari Israel akan membawa kedua negara pada normalisasi hubungan yang lebih luas.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
Terkini
-
Gubernur Sulsel Serahkan Bantuan Keuangan Rp 10 M di Peresmian Kolam Labu Bentenge Bulukumba
-
Jufri Rahman Apresiasi Peran Vital Bank Indonesia Jaga Stabilitas dan Pertumbuhan Ekonomi Sulsel
-
Fatmawati Rusdi Kunjungi Posyandu Matahari Gowa: Jaga Komitmen Penurunan Stunting Menuju 19 Persen
-
Gubernur Sulsel Hadiri Workshop SMK Go Global, Persiapkan Lulusan Bekerja di Luar Negeri
-
Sengketa Tanah Makassar: Hadji Kalla Lapor Polisi, GMTD Gugat Perdata