Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Sabtu, 16 Juli 2022 | 10:34 WIB
Presiden AS Joe Biden memberi hormat setelah tersandung saat menaiki pesawat kepresidenan Air Force Ond di Pangkalan Gabungan Andrews, Maryland, 19 Maret 2021. ERIC BARADAT / AFP

SuaraSulsel.id - Joe Biden menjadi presiden Amerika Serikat pertama yang terbang langsung dari Israel ke Arab Saudi.

Menjelang kedatangan Biden, Arab Saudi mengatakan akan membuka wilayah udaranya. Bagi semua maskapai. Sehingga memuluskan jalan bagi penerbangan dari dan ke Israel.

Joe Biden menggambarkan pembukaan itu sebagai langkah bersejarah yang penting untuk membangun Timur Tengah yang lebih padu dan stabil.

Biden mengatakan kunjungan ke Saudi membahas soal energi dan bahwa dia berharap melihat Saudi, sebagai penghasil minyak utama, lebih banyak bertindak di bidang energi dalam beberapa pekan mendatang.

Baca Juga: Pembunuhan Jurnalis Washington Post Jamal Khashoggi Jadi Pembuka Perbincangan Joe Biden Dengan Putra Mahkota Arab Saudi

Kepentingan menyangkut energi dan keamanan membuat Biden dan para pembantunya memutuskan untuk tidak mengisolasi Saudi --sang raksasa minyak di kawasan Teluk-- yang tengah memperkuat hubungan dengan Rusia dan China. Meskipun Biden merasa muak atas pembunuhan Khashoggi.

Biden ingin "menyelaraskan kembali " hubungan AS dengan Arab Saudi dan bukan memutusnya, kata penasihat keamanan nasional AS Jake Sullivan.

Jeddah akan menjadi tuan rumah pertemuan para pemimpin Arab pada Sabtu, 16 Juli 2022.

Biden akan membahas keamanan energi dengan para pemimpin negara Teluk penghasil minyak dan berharap OPEC+ bertindak lebih untuk menambah produksi.

"Saya lakukan apa pun untuk meningkatkan pasokan ke Amerika Serikat, yang saya harapkan dapat terwujud," katanya.

Baca Juga: Biden Konfrontasi Putra Mahkota Saudi Soal Pembunuhan Khashoggi

Biden menambahkan bahwa para petinggi Saudi sepakat dengan urgensi persoalan itu dan dia memperkirakan akan ada langkah lanjutan dalam beberapa pekan mendatang.

Load More