Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Sabtu, 16 Juli 2022 | 10:34 WIB
Presiden AS Joe Biden memberi hormat setelah tersandung saat menaiki pesawat kepresidenan Air Force Ond di Pangkalan Gabungan Andrews, Maryland, 19 Maret 2021. ERIC BARADAT / AFP

Namun, Menteri Luar Negeri Saudi Adel Al-Jubeir mengatakan belum ada perjanjian apa pun tentang minyak.

Dia mengatakan Saudi dan OPEC akan mengambil keputusan sesuai kondisi pasar, bukan berdasarkan "histeria" atau "politik".

Kelompok negara OPEC+ yang mencakup Rusia akan bertemu pada 3 Agustus.

Biden, yang terbang ke Jeddah setelah mengunjungi Israel, memuji langkah-langkah Saudi yang dipandang sebagai tanda pemulihan hubungan dengan Israel.

Baca Juga: Pembunuhan Jurnalis Washington Post Jamal Khashoggi Jadi Pembuka Perbincangan Joe Biden Dengan Putra Mahkota Arab Saudi

Dia berharap keputusan Saudi untuk mengizinkan lebih banyak penerbangan dari Israel akan membawa kedua negara pada normalisasi hubungan yang lebih luas.

Dia juga mengumumkan perjanjian yang ditengahi AS antara Israel, Mesir, dan Arab Saudi.

Menurut perjanjian itu, pasukan penjaga perdamaian pimpinan AS akan meninggalkan pulau Tiran yang strategis di Laut Merah.

Kairo menyerahkan kendali atas pulau itu ke Riyadh pada 2017. Persetujuan Israel diperlukan dalam perubahan apa pun terkait keamanan di sana. Negosiasinya menjadi rumit dan panjang karena Israel dan Saudi tidak menjalin hubungan diplomatik. (Antara)

Baca Juga: Biden Konfrontasi Putra Mahkota Saudi Soal Pembunuhan Khashoggi

Load More