SuaraSulsel.id - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menemukan indikasi pemanfaatan lahan oleh pihak-pihak tertentu di wilayah perairan dan sempadan Danau Tondano, Minahasa, Sulawesi Utara (Sulut).
Direktur Koordinasi dan Supervisi Wilayah IV KPK Ely Kusumastuti, mengatakan pemanfaatan lahan tersebut seharusnya tidak boleh dilakukan.
"Sempadan danau berfungsi sebagai kawasan pelindung danau, fasilitas publik, masyarakat, dan pengaman tanah guna mencegah kerusakan lingkungan," kata Ely, Jumat 15 Juli 2022.
KPK menyebut pemanfaatan lahan tersebut dilakukan oleh oknum yang merasa memiliki hak atas lahan, dengan membuat bangunan serta keramba apung tak berizin.
Okupansi itu melanggar Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Nomor 28/PRT/M/201 tentang Penetapan Garis Sempadan Sungai dan Garis Sempadan Danau. Beleid tersebut mengatur garis sempadan danau ditentukan mengelilingi danau paling sedikit berjarak 50 meter dari muka air.
Senin (11/7), KPK dan Balai Wilayah Sungai Sulawesi I telah menggelar rapat koordinasi penyelamatan Danau Tondano di Manado.
Ely melanjutkan, dengan adanya pemanfaatan lahan oleh oknum tersebut, maka dapat berdampak buruk, di antaranya kotoran dari budidaya ikan di keramba membuat air danau menjadi keruh dan mengendap di dasar danau.
Selain itu, pembangunan di sekitar danau secara serampangan juga mengancam kelestarian lingkungan yang mengakibatkan pendangkalan karena gulma eceng gondok tumbuh subur.
KPK juga mengungkapkan oknum yang melakukan usaha di Danau Tondano, selain tidak memiliki izin, juga tidak memberikan pemasukan pendapatan asli daerah (PAD), misalnya, keramba ikan yang tidak berizin itu tidak membayar pajak. Selain itu, bangunan di sempadan Danau Tondano juga ilegal sehingga pemerintah daerah tidak dapat mengeluarkan izin mendirikan bangunan (IMB).
Sementara itu, Kepala Satuan Tugas Direktorat Koordinasi dan Supervisi Wilayah IV KPK Wahyudi mengatakan KPK menilai perlu revitalisasi Danau Tondano dengan cepat; karena selain merugikan negara, langkah itu juga sebagai upaya pemulihan dan penyelamatan lingkungan.
"Jangan sampai kekayaan negara hilang diambil oknum tidak bertanggung jawab. Danau Tondano adalah kekayaan negara yang harus dijaga jangan sampai didapati kerugian negara di dalamnya," kata Wahyudi.
Sesuai Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 60 Tahun 2021, Danau Tondano merupakan satu dari 15 danau prioritas yang harus diselamatkan karena memiliki nilai sosial-ekonomi besar dan bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan.
Selain itu, upaya penyelamatan Danau Tondano juga sejalan dengan fungsi koordinasi dan supervisi dalam UU KPK, yang berfokus melakukan kegiatan penyelamatan kerugian keuangan atau kekayaan negara.
Dalam konteks tersebut, KPK melakukan upaya pencegahan korupsi yang berpotensi dikuasai atau dimanfaatkan pihak-pihak yang tidak memiliki hak atas danau tersebut.
Saat ini, luas Danau Tondano tercatat 4.719 hektare dengan panjang 11,05 kilometer dan luas keliling 37,77 kilometer. Danau Tondano merupakan sumber pembangkit listrik tenaga air, sumber perikanan, sumber air minum, dan irigasi bagi masyarakat di Kabupaten Minahasa.
- 1
- 2
Berita Terkait
Terpopuler
- Pemain Keturunan Berbandrol Rp208 M Kirim Kode Keras Ingin Bela Timnas Indonesia
- 7 Rekomendasi Mobil Jepang Bekas Tahun Muda Mulai Rp60 Jutaan, Cocok Dipakai Harian
- 5 Rekomendasi Mobil Sedan Bekas di Bawah Rp50 Juta, Performa Masih Tangguh
- 5 Rekomendasi Motor Cruiser Murah Terbaik Mirip Harley-Davidson, Harga Mulai Rp30 Jutaan
- 5 Rekomendasi Mobil SUV Bekas Harga Rp50 Jutaan: Bodi Terawat, Performa Oke
Pilihan
-
Setelah BMW, Kini Kaesang Muncul dari Balik Pintu Mobil Listrik Hyptec HT
-
8 Rekomendasi Printer Termurah dan Terbaik untuk Mahasiswa, Harga di Bawah Rp1 Juta
-
Pesawat Air India Boeing 787 Jatuh Setelah Lepas Landas di Ahmedabad, Bawa 242 Penumpang
-
Sebut Ada Kejanggalan, Rismon Sianipar Bakal Cek Lokasi KKN Jokowi di Boyolali
-
5 City Car Bekas Tangguh untuk Wanita, Bensin Irit dan Harga Mulai Rp 30 Juta!
Terkini
-
Narendra Modi: Gambar-gambar Dari Lokasi Jatuhnya Pesawat Air India Sangat Menghancurkan Hati
-
Momen Menyayat Hati: ODGJ Antar Jenazah Sahabat ke Pemakaman
-
Parkir Berbayar di Masjid Al Markaz dan Masjid Raya Makassar Jadi Sorotan, Ini Klarifikasi Perumda
-
Prabowo Izinkan Kegiatan di Hotel, Pemprov Sulsel: Anggarannya Sudah Tidak Ada!
-
Tragis! Nenek dan Cucu Tewas Terjebak Kebakaran Hebat di Makassar