
SuaraSulsel.id - Rurung, pemilik kapal nelayan Harapan Baru yang ditabrak Kapal Motor (KM) Lintas Damai di Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan menuntut ganti rugi. Ia mengaku mengalami kerugian hingga Rp1 miliar.
Rurung mengatakan kapal yang dinakhodai Rudi Daeng Nassa itu baru setahun beroperasi. Ia membelinya tahun lalu dengan harga ratusan juta.
Kapal itu berlayar dari perairan Kepulauan Pangkep menuju tempat pelelangan ikan di Takalar.
"Baru sekitar setahun beroperasi. Belum lama. Masih baru," ujar Rurung saat dikonfirmasi SuaraSulsel.id, Rabu, 6 Juli 2022.
Kerugian itu termasuk harga jaring ikan seharga Rp409 juta, mesin Rp300 juta, harga kapal sekitar Rp500 juta dan bahan bakar.
"Jadi itu hitung-hitungannya kurang lebih Rp1 miliar. Jaringnya saja Rp400 jutaan," ungkapnya.
Rurung menduga mesin kapal Harapan Baru mati karena kemasukan air. Makanya, kapal ditarik menggunakan kapal ikan lainnya.
Namun karena mesin tak berfungsi, kapal Harapan Baru tidak bisa menghindari saat kapal kargo Lintas Damai sedang melintas. Alhasil, kapal ditabrak sampai patah.
Beruntung 15 ABK yang ada di kapal nelayan tersebut bisa diselamatkan. Sementara kondisi kapal sendiri rusak parah.
Baca Juga: TNI AL Tangkap Kapal Nelayan Asal Taiwan di Perairan Lhokseumawe
"Sekarang (kapal) ditarik ke pesisir Galesong Utara. ABK yang dikapal juga masih sementara saya ditunggu," ujarnya.
Rurung mengaku belum mendapat konfirmasi soal ganti rugi kecelakaan laut itu. Ia berharap perusahaan kargo bisa bertanggung jawab.
"Belum ada konfirmasi soal ganti rugi, tapi kita tentu minta perusahaan kargo bertanggungjawab," ungkapnya.
Hingga kini, ia mengaku masih menunggu 15 anak buah kapal (ABK) yang bekerja di kapalnya. Mereka saat ini masih berada di kapal kargo Lintas Damai.
Seperti diketahui, tragedi tabrakan kapal tersebut terjadi di perairan Kepulauan Tanahkeke, Takalar, Sulawesi Selatan.
Kecelakaan terjadi pada Selasa, 5 Juli 2022 sekitar pukul 14.30 wita.
Dalam video yang dilihat SuaraSulsel.id, kapal motor nelayan Harapan Baru itu sedang ditarik oleh kapal nelayan karena mengalami mati mesin saat menuju Takalar.
Namun karena mesin mati, kapal tak bisa menghindar saat ada kapal kargo yang sedang melintas. Kapal Nelayan itu ditabrak pada bagian tengah sebelah kanan sehingga badan kapal langsung patah dan tenggelam.
Kontributor : Lorensia Clara Tambing
Berita Terkait
Terpopuler
- Tanpa Naturalisasi! Pemain Rp 2,1 Miliar Ini Siap Gantikan Posisi Ole Romeny di Ronde 4
- Akal Bulus Dibongkar KPK, Ridwan Kamil Catut Nama Pegawai Demi Samarkan Kepemilikan Kendaraan
- Lagi Jadi Omongan, Berapa Penghasilan Edi Sound Si Penemu Sound Horeg?
- Bocor! Timnas Indonesia Naturalisasi 3 Pemain Keturunan, Ada dari Luar Eropa
- Thijs Dallinga Keturunan Apa? Striker Bologna Mau Dinaturalisasi Timnas Indonesia untuk Ronde 4
Pilihan
-
Harga Emas Antam Makin Merosot, Hari Ini Jadi Rp 1.906.000 per Gram
-
Mengenal Faskho Sengox, 'Mbah Buyut' Sound Horeg yang Melegenda Jauh Sebelum Edi Sound Viral
-
Ingin Tahu Profesi Masa Depan Anak? Temukan Potensi Unik Mereka dengan Teori Multiple Intelligences!
-
Prediksi Timnas Indonesia U-23 vs Vietnam: Saatnya Juara di Rumah!
-
Dua Kata Cristiano Ronaldo yang Bikin Joao Felix Hijrah ke Arab Saudi
Terkini
-
Berhasil Turunkan Angka Stunting, Pemprov Sulsel Raih Penghargaan Quick Wins
-
Mantan Ketua KONI Makassar Dituntut 6 Tahun Penjara
-
Wajib Tahu! Makna Unik 20 Nama Tempat di Kota Makassar
-
Pemprov Sulsel Ungkap Nasib Bandara Toraja: Ditutup atau Subsidi Terus?
-
BRI: KPR Subsidi Jadi Komitmen BRI dalam Memperluas Akses Pembiayaan Perumahan