SuaraSulsel.id - Ketua DPD RI AA La Nyalla Mahmud Mattalitti mengapresiasi program penangkapan ikan terukur berbasis kuota. Diperkenalkan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Sebagai program berbasis ekonomi biru.
Meski demikian, La Nyalla berharap program tersebut berdampak langsung pada kesejahteraan nelayan tradisional.
"Saya apresiasi program berbasis ekonomi biru, salah satunya penangkapan ikan terukur. Ini perlu untuk menanggulangi penangkapan ikan yang berlebihan dan untuk melestarikan populasi ikan. Tetapi jangan berfokus pada produksi tangkap ikan yang besar saja. Harus dipikirkan juga bagaimana nasib nelayan kecil," ujar La Nyalla, Selasa (5/7/2022).
Dalam program itu, sumber daya ikan yang dapat dimanfaatkan mencapai 5,6 juta ton di empat zona penangkapan ikan terukur untuk industri.
Nilai produksinya ditaksir mencapai Rp180 triliun. Nilai penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sumber daya alam sub sektor perikanan tangkap mencapai Rp18 triliun.
"Angka produksi yang besar harus berdampak signifikan pada peningkatan kehidupan nelayan," tegasnya.
Dijelaskannya juga oleh KKP bahwa sudah banyak investor yang berminat untuk berinvestasi di bidang perikanan tangkap di Indonesia.
Hal itu terungkap dalam konferensi internasional United Nation Oceans Conference (UNOC) 2022 di Lisbon, Portugal.
"Ini kesempatan baik, tetapi saya minta nelayan dan pelaku usaha perikanan dalam negeri mendapatkan prioritas. Mereka harus menjadi tuan rumah di negeri sendiri," papar dia lagi.
Harapan La Nyalla, penangkapan ikan terukur akan memberikan dampak multiplier effect positif. Mulai dari tumbuhnya beragam usaha baru yang berimbas pada penyerapan tenaga kerja. Hingga meratanya pertumbuhan ekonomi di berbagai daerah Indonesia dan tidak berpusat di Pulau Jawa.
Baca Juga: Hilang Saat Menjaring Ikan, Seorang Nelayan Ditemukan Tewas
Terpenting lagi, lanjutnya, para investor di sub sektor perikanan tangkap diwajibkan untuk mempekerjakan nelayan lokal atau memanfaatkan sumber daya manusia dari dalam negeri.
"Dengan cara itu, para nelayan kita akan mendapatkan ilmu baru dengan menjadi awak kapal perikanan di sektor industri," tuturnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Serie A Boy: Joey Pelupessy Keceplosan Ungkap Klub Baru Jay Idzes?
- 7 Mobil Bekas Senyaman Innova: Murah tapi Nggak Pasaran, Mulai Rp70 Jutaan, Lengkap dengan Pajak
- Visa Furoda Tak Terbit, Ivan Gunawan Tetap Santai Bagi-bagi Makanan di Madinah
- Honda GL Max Lahir Kembali untuk Jadi Motor Pekerja, Harga Setara CB150 Verza
- 5 Moisturizer Lokal Terbaik 2025, Anti Mahal Kualitas Setara Brand Internasional
Pilihan
-
'Tim Kami Seperti Lelucon': Media China Pesimistis Jelang Lawan Timnas Indonesia
-
6 Rekomendasi Skincare BPOM Harga Terjangkau, Terbaik Bikin Kulit Glowing dan Sehat
-
7 HP Murah RAM 8 GB Terbaik Juni 2025, Cuma Rp 2 Jutaan dapat Memori Jumbo
-
Stefano Lilipaly Hattrick ke Gawang Emil Audero, Wajib Masuk Skuad Utama?
-
Bali Master League 45+ Pekan Kedua, Baling FC Bantai Oldstar Kelan 4-1
Terkini
-
Visa Furoda Dibuka Juni 2025? Ini Pernyataan Tegas Kemenag
-
Pedagang Panjat Kapal di Makassar, Indonesia Bisa Dicoret Dari Jalur Pelayaran Dunia
-
7 Tips Menata Ruang Tamu: Idul Adha Terasa Lebih Nyaman dan Berkesan
-
Raih Penghargaan, BRI Buktikan Mampu Membangun Ketahanan Pangan Berbasis Komunitas
-
Murid SD di Makassar Meninggal Diduga Dikeroyok, Ada Luka Sulutan Rokok