SuaraSulsel.id - Sebanyak 393 Jemaah Calon Haji (JCH) asal Sulawesi Tenggara yang tergabung dalam kloter 6 embarkasi Makassar diterbangkan ke Jeddah Arab Saudi, Rabu 22 Juni 2022.
Sebelum menjalani prosesi pelepasan secara resmi di Aula Mina Asrama Haji Makassar, PPIH terlebih dahulu membagikan uang living cost (biaya hidup) kepada tiap-tiap JCH sebesar 1500 real atau setara dengan Rp5.800.000.
Jika dikalikan dengan jumlah JCH kloter 6 embarkasi Makassar sebanyak 393 orang, maka total uang biaya hidup yang dibawah terbang ke Arab Saudi kurang lebih 2,2 miliar rupiah.
Untuk diketahui, uang living cost yang dibagikan oleh PPIH embarkasi Makassar ini telah dianggarkan khusus oleh Badan Pengelolah Keuangan Haji (BPKH) sebagai biaya hidup jemaah selama menunaikan ibadah haji.
Baca Juga: Cerita dari Pelaksanaan Haji 2022, Bahasa Indonesia Makin Populer di Madinah
Untuk keseluruhan jemaah haji Indonesia yang berjumlah 100.051 orang (92.825 haji regular dan 7.226 haji khusus), BPKH meyiapkan uang saku sebesar 139.237.500 riyal atau sekitar Rp542 miliar rupiah. Uang ini berasal dari nilai manfaat tabungan jemaah haji yang disetorkan pada saat mendaftar haji.
Kloter 6 yang jemaah keseluruhannya berasal dari Kota Kendari, Kabupaten Konawe Utara, Kabupaten Muna Barat, dan Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara keberangkatannya dilepas secara resmi oleh Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kementerian Agama Sulawesi Selatan, Rappe.
Dalam sambutannya, Rappe mengatakan bahwa sebagai umat muslim yang mendapat panggilan dari Allah SWT untuk menunaikan ibadah haji, maka kesempatan ini dimanfaatkan sebaik-sebaiknya untuk untuk khusyuk beribadah.
"Sekian banyak orang yang menunggu tapi bapak ibu yang mendapat kesempatan dipanggil mengunjungi Baitullah (rumah Allah). Rumah ibadah yang pertama kali dibangun untuk umat Islam yaitu Kakbah Almukarramah di Masjidil Haram. Maka manfaatkanlah kesempatan ini untuk khusyuk beribadah kepada Allah SWT," ucapnya.
Dia juga mengimbau kepada seluruh JCH Kloter 6 agar dapat menjadi contoh baik bagi bangsa lain dan senantiasa menjaga nama baik bangsa Indonesia selama berada di tanah suci Mekkah.
Baca Juga: Apa itu Miqat Makani dalam Ibadah Haji dan Umrah?
"Bapak ibu bukan lagi sekedar tamu Allah tapi adalah duta-duta bangsa Indonesia, duta umat Islam. Kepada bapak ibu lah diserahkan kedutaan itu untuk menjadi suritauladan. Untuk memperlihatkan kepada bangsa lain bahwa kita adalah bangsa yang beradab, tahu sopan santun dan bangsa yang tahu menghormati nilai-nilai kemanusiaan. Sehingga bisa menghargai setiap manusia yang datang dari berbagai negara selama pelaksanaan ibadah haji," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pemain Keturunan Berbandrol Rp208 M Kirim Kode Keras Ingin Bela Timnas Indonesia
- 6 Rekomendasi City Car Bekas Mulai Rp29 Jutaan: Murah dan Irit Bensin
- 9 Rekomendasi HP Murah Rp 1,5 Jutaan di Juni 2025, Duet RAM 8 GB dan Memori 256 GB
- Pemain Keturunan Rp 312,87 Miliar Juara EFL Masuk Radar Tambahan Timnas Indonesia untuk Ronde 4
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Kapasitas 8 Orang, Kursi Nyaman untuk Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Penyerang Naturalisasi Timnas Indonesia Akhirnya ke Liga 1! Siap Bantu Tim Bersaing
-
Juara Liga Champions Minat Rekrut Pemain Keturunan Indonesia Berbandrol Rp243 M
-
4 Rekomendasi HP Murah Xiaomi dengan Layar AMOLED, Terbaik Juni 2025
-
Dikeroyok Negara Teluk, Timnas Indonesia Diprediksi Bisa Lolos dari Ronde Keempat
-
Mantan Dirut ASDP Ira Puspadewi Segera Disidang, Kursi Pesakitan Menanti
Terkini
-
Ini Surga Tersembunyi Raja Ampat yang Wajib Kamu Jelajahi!
-
Remaja Makassar "COD" Tawuran, Live di TikTok & FB! Guru Honorer Ditangkap
-
Sinergi Pabrik Tepung Terigu untuk Kesejahteraan Masyarakat Makassar
-
11 Ribu Lulusan SMP di Kota Makassar Terancam Tidak Lanjut ke SMA Negeri
-
Uji Kenyamanan Transportasi Publik Makassar: Bima Arya Naik Pete-Pete & Becak