Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Kamis, 23 Juni 2022 | 08:20 WIB
PPIH membagikan uang living cost (biaya hidup) kepada tiap-tiap JCH sebesar 1500 real atau setara dengan Rp5.800.000 [SuaraSulsel.id/Humas Kemenag Sulsel]

SuaraSulsel.id - Sebanyak 393 Jemaah Calon Haji (JCH) asal Sulawesi Tenggara yang tergabung dalam kloter 6 embarkasi Makassar diterbangkan ke Jeddah Arab Saudi, Rabu 22 Juni 2022.

Sebelum menjalani prosesi pelepasan secara resmi di Aula Mina Asrama Haji Makassar, PPIH terlebih dahulu membagikan uang living cost (biaya hidup) kepada tiap-tiap JCH sebesar 1500 real atau setara dengan Rp5.800.000.

Jika dikalikan dengan jumlah JCH kloter 6 embarkasi Makassar sebanyak 393 orang, maka total uang biaya hidup yang dibawah terbang ke Arab Saudi kurang lebih 2,2 miliar rupiah.

Untuk diketahui, uang living cost yang dibagikan oleh PPIH embarkasi Makassar ini telah dianggarkan khusus oleh Badan Pengelolah Keuangan Haji (BPKH) sebagai biaya hidup jemaah selama menunaikan ibadah haji.

Baca Juga: Cerita dari Pelaksanaan Haji 2022, Bahasa Indonesia Makin Populer di Madinah

Untuk keseluruhan jemaah haji Indonesia yang berjumlah 100.051 orang (92.825 haji regular dan 7.226 haji khusus), BPKH meyiapkan uang saku sebesar 139.237.500 riyal atau sekitar Rp542 miliar rupiah. Uang ini berasal dari nilai manfaat tabungan jemaah haji yang disetorkan pada saat mendaftar haji.

Kloter 6 yang jemaah keseluruhannya berasal dari Kota Kendari, Kabupaten Konawe Utara, Kabupaten Muna Barat, dan Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara keberangkatannya dilepas secara resmi oleh Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kementerian Agama Sulawesi Selatan, Rappe.

Dalam sambutannya, Rappe mengatakan bahwa sebagai umat muslim yang mendapat panggilan dari Allah SWT untuk menunaikan ibadah haji, maka kesempatan ini dimanfaatkan sebaik-sebaiknya untuk untuk khusyuk beribadah.

"Sekian banyak orang yang menunggu tapi bapak ibu yang mendapat kesempatan dipanggil mengunjungi Baitullah (rumah Allah). Rumah ibadah yang pertama kali dibangun untuk umat Islam yaitu Kakbah Almukarramah di Masjidil Haram. Maka manfaatkanlah kesempatan ini untuk khusyuk beribadah kepada Allah SWT," ucapnya.

Dia juga mengimbau kepada seluruh JCH Kloter 6 agar dapat menjadi contoh baik bagi bangsa lain dan senantiasa menjaga nama baik bangsa Indonesia selama berada di tanah suci Mekkah.

Baca Juga: Apa itu Miqat Makani dalam Ibadah Haji dan Umrah?

"Bapak ibu bukan lagi sekedar tamu Allah tapi adalah duta-duta bangsa Indonesia, duta umat Islam. Kepada bapak ibu lah diserahkan kedutaan itu untuk menjadi suritauladan. Untuk memperlihatkan kepada bangsa lain bahwa kita adalah bangsa yang beradab, tahu sopan santun dan bangsa yang tahu menghormati nilai-nilai kemanusiaan. Sehingga bisa menghargai setiap manusia yang datang dari berbagai negara selama pelaksanaan ibadah haji," katanya.

Load More