SuaraSulsel.id - Polrestabes Makassar bersama jajaran meringkus empat tersangka penganiayaan dengan cara memanah iringan pengantar jenazah di Jalan Perintis Kemerdekaan Makassar, Sulawesi Selatan.
Kepala Seksi Humas Polrestabes Makassar AKP Lando, di Makassar, mengatakan penyerangan terhadap para pengantar iringan jenazah itu terjadi pada Senin (20/6), kemudian viral sehari setelahnya.
"Kejadiannya itu Senin sore kemudian keesokannya ada video viral di sosial media dan langsung ditindaklanjuti video viral itu. Hasilnya, anggota berhasil amankan empat orang terduga pelakunya," ujarnya lagi.
Keempat terduga pelakunya yakni inisial AW (14), DS (18), RP (43), dan AL (19). Keempatnya diduga pelaku penganiayaan menggunakan senjata tajam anak panah dan ketapelnya.
AKP Lando menyatakan para terduga pelaku itu sekarang berada dalam sel tahanan Polsek Biringkanaya, karena anggota masih akan mengembangkan kasus tersebut untuk mengetahui kemungkinan adanya pelaku lainnya.
"Empat tersangka sudah diamankan, masih dilakukan pengembangan kemungkinan masih ada pelaku lain," katanya lagi.
Sebelumnya, viral video iring-iringan pengantar jenazah bentrok dengan warga di Kota Makassar, Sulsel, Selasa (21/6).
Terlihat satu unit ambulans, sedangkan di sekitarnya terlihat sejumlah pengendara motor dan pria yang membawa senjata tajam anak panah dan ketapelnya.
Seorang pria terlihat berlari ke depan dan mengancam dengan menggunakan anak panah. Tidak hanya mengancam, bahkan pelaku melepaskan anak panah dan mengenai bagian kaki korban, sehingga harus menjalani pengobatan di RSUD Makassar. (Antara)
Baca Juga: Keindahan Bunga Melati Jepang Akan Menghiasi Lorong Wisata di Kota Makassar
Berita Terkait
-
Keindahan Bunga Melati Jepang Akan Menghiasi Lorong Wisata di Kota Makassar
-
Sopir Ambulans Ini Dibuat Naik Pitam Gegara Kelakuan Pengendara Toyota Kijang Lawas, Ini Sebabnya
-
Serang Rombongan Pengantar Jenazah di Makassar Pakai Anak Panah, Polisi Bekuk 4 Tersangka
-
PPDB Makassar: Orang Tua Manipulasi Kartu Keluarga Hingga Alamat Rumah di Benua Afrika
-
Pemobil Kijang Diduga Halangi Laju Ambulans Meski Sudah Diminta Menepi, Publik Ikut Meradang
Terpopuler
- Sahroni Ditemukan Tewas, Dikubur Bersama 4 Anggota Keluarganya di Halaman Belakang Rumah
- Pratama Arhan dan Azizah Salsha Dikabarkan Rujuk, Ini Penjelasaan Pengadilan Agama Tigaraksa
- Link Resmi Template Brave Pink Hero Green Lovable App, Tren Ubah Foto Jadi Pink Hijau
- Penuhi Tuntutan Demonstran, Ketua DPRA Setuju Aceh Pisah dari Indonesia
- Presiden Prabowo Tunjuk AHY sebagai Wakilnya ke China, Gibran ke Mana?
Pilihan
-
Rundown Pestapora 2025: Jadwal, Pembagian Panggung dan Tukar Lagu Para Musisi
-
Harta Tembus Rp1 Triliun, Nadiem Makarim Kini Tersangka Korupsi dan Langsung Ditahan Kejagung
-
Implan Copot Bikin Sidang Ditunda, Nikita Mirzani: Saya Tidak Kuat Yang Mulia
-
Siapa Subhan? 5 Fakta di Balik Warga Sipil Berani Gugat Gibran Rp 125 Triliun Karena Ijazah
-
Sejarah Gaji DPR RI: Dari Terikat Presensi Kehadiran Hingga Tunjangan Ratusan Juta
Terkini
-
Mantan Pegawai Bank Divonis 3 Tahun Kasus Uang Palsu
-
Gubernur Sulsel-BPOM Teken MoU Hibah Lahan dan Pendirian Politeknik Rp1,7 Triliun
-
PKKMB Tanpa Perpeloncoan, Universitas Megarezky Fokus Bangun Karakter Mahasiswa Unggul
-
Warga Bone Lompat di Jembatan Watu Cenrana
-
Pendapatan Kota Makassar Turun Rp485 Miliar, Program Ini Terdampak