SuaraSulsel.id - Aliansi Mahasiswa Pesisir (AMP) Kepulauan Selayar, melakukan aksi unjuk rasa di ujung Jl AP Pettarani - Jl Sultan Alauddin Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (18/6/2022).
Aksi ini dilakukan terkait insiden penganiayaan terhadap nelayan yang diduga melibatkan oknum petugas di dalam kawasan Taman Nasional Taka Bonerate.
"Nelayan merupakan salah satu pahlawan negara, yang memiliki peran penting dalam menjaga dan meningkatkan perekonomian negara dan daerah, khususnya bagi Kepulauan Selayar,” ucap Jenderal Lapangan Aliansi Mahasiswa Pesisir (AMP) Kepulauan Selayar, Abdul Fattah sebagaimana tertulis dalam siaran persnya.
Menurutnya, ketika nelayan tidak diberdayakan, bahkan ditindas, maka ini akan mengancam perputaran ekonomi di Kepulauan Selayar, khususnya bagi masyarakat nelayan di wilayah kepulauan.
Sebab, mayoritas dari mereka pekerjaannya adalah nelayan.
Berdasarkan penuturannya, tindakan kesewenang-wenangan dan penganiayaan terhadap nelayan yang dilakukan oknum petugas bukan hanya sekali terjadi.
Terlebih kejadiannya dalam kawasan Taman Nasional Taka Bonerate, Kepulauan Selayar.
"Sampai kapan nelayan harus ditindas, dianiaya dan diperlakukan kasar seperti itu, yang mengakibatkan kepala nelayan terluka dan harus dijahit dengan belasan jahitan", jelas Abdul Fattah.
Belum lagi, perahu rusak karena ditabrak oleh speedboat yang digunakan oleh oknum petugas dalam kawasan Taman Nasional Taka Bonerate, Kepulauan Selayar.
Atas persoalan tersebut, Abdul Fattah bersama dengan puluhan mahasiswa yang mengatasnamakan diri sebagai Aliansi Mahasiswa Pesisir (AMP) Kepulauan Selayar, melakukan aksi demonstrasi dengan tuntutan agar Polres Kepulauan Selayar untuk segera mengusut tuntas dan menangkap pelaku penganiayaan terhadap seorang nelayan Pulau Rajuni Kecil, bernama Puasa, yang terjadi pada pada hari Senin 13 Juni 2022 lalu.
Yang kedua juga mendesak Polda Sulawesi Selatan untuk mengusut tuntas kasus kekerasan terhadap nelayan di Kecamatan Taka Bonerate, Kabupaten Kepulauan Selayar.
Dan yang terakhir memecat oknum petugas yang diduga melakukan penganiayaan terhadap nelayan yang sedang mencari ikan di dalam kawasan Taman Nasional Taka Bonerate, Kepulauan Selayar.
Berita Terkait
-
Jurnalis TV Swasta di Bone Dipiting Aparat, Rekaman Liputan Dihapus Paksa
-
Pengangguran di Sulawesi Selatan Hidup Sejahtera? Ini Data BPS
-
Janji Manis Prabowo, Mau Bangun 1.100 Desa Nelayan Modern Se-Indonesia
-
Demam One Piece Melaut! Aksi Nelayan Kulon Progo Kibarkan Bendera Bajak Laut Tuai Komentar Kocak
-
Diangkat Jadi ASN Tiga Bulan Jelang Pensiun, Air Mata Haru Lalu Syafii Pecah!
Terpopuler
- Pendidikan Gustika Hatta, Pantas Berani Sebut Indonesia Dipimpin Penculik dan Anak Haram Konstitusi
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Putrinya Bukan Darah Daging Ridwan Kamil, Lisa Mariana: Berarti Anak Tuyul
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP Gaming Rp 2 Jutaan RAM 8 GB Terbaru Agustus 2025, Murah Performa Lancar
-
Neraca Pembayaran RI Minus Rp109 Triliun, Biang Keroknya Defisit Transaksi Berjalan
-
Kak Ros dan Realita Pahit Generasi Sandwich
-
Immanuel Ebenezer: Saya Lebih Baik Kehilangan Jabatan
-
Emas Antam Menggila, Harga Naik Kembali ke Rp 1,9 Juta per Gram
Terkini
-
Bocah Viral Pemungut Sisa Kue di Gowa Dapat Hadiah Sepeda dari Gubernur Sulsel
-
Gubernur Sulsel Tanggung Biaya Pengobatan Semua Korban Aksi Unjuk Rasa Bone
-
Uang Palsu Kembali Gegerkan Gowa! 2 Wanita Ditangkap
-
Sekda Sulsel: Pencegahan TPPO Harus dengan Pendekatan Lintas Sektor
-
Setelah Demo Ricuh, Kenaikan Pajak PBB di Bone Akhirnya Ditunda!