SuaraSulsel.id - Puluhan Ketua DPC Demokrat di Sulawesi Selatan mengaku ramai-ramai ingin hijrah. Mereka enggan dipimpin oleh Ketua DPD yang baru dilantik, Ni'matullah Erbe.
Rencana hengkang dari Partai Demokrat Sulsel diungkapkan Ketua DPC Demokrat Maros, Amirullah Nur Saenong.
Sejauh ini sudah ada 10 ketua DPC yang memberi sinyal untuk pindah partai.
"Tentu saja kita ingin mencari partai yang menghargai dan mempertimbangkan visi misi kita. Kita ingin sejalan," ujar Amirullah, Kamis, 2 Juni 2022.
Rencana pindah partai dilakukan setelah Ilham Arief Sirajuddin dikukuhkan jadi anggota Partai Golkar.
Menurut Amirullah, mereka setia mendukung mantan Wali Kota Makassar itu.
Amirullah mengatakan mereka akan pindah setelah menyelesaikan tugasnya sebagai Ketua DPC. Setelah musyawarah cabang, mereka juga menyatakan diri mundur dari kader partai.
"Jadi 10 DPC sedang mempertimbangkan untuk cari partai politik baru. Saatnya mencari rumah baru," jelasnya.
Kata Amirullah, dia dan 15 orang lainnya sejak awal menolak laporan pertanggungjawaban Ni'matullah pada musyawarah daerah lalu. Penolakan dilakukan karena mereka enggan dipimpin oleh Ni'matullah.
Baca Juga: Demokrat Pertanyakan Efektivitas Kampanye 90 Hari: Memangnya Cukup?
Apalagi dalam musyawarah daerah lalu jelas bahwa hanya ada 9 orang dari 25 suara yang menginginkan Ni'matullah. Selebihnya dukungan ke IAS.
Namun, ketua umum Agus Harimurti lebih memilih Ni'matullah dibanding IAS. Padahal, jika mayoritas suara voting menolak, maka forum musda harus menegaskan LPJ ditolak. Begitupun sebaliknya.
Masalah ini kata Amirullah sebenarnya berawal dari Herman Khaeron. Ia menduga Kepala Badan POKK DPP itu tidak melaporkan hasil Musda secara utuh.
Yakni penolakan Laporan Pertanggungjawaban pengurus DPD Demokrat Sulsel periode 2016-2021.
Menurutnya, di dalam aturan pelaksanaan Musda, Pertanggungjawaban hanya mengenal istilah diterima atau ditolak.
Jika mayoritas suara voting menolak, maka forum musda harus menegaskan LPJ ditolak. Begitupun sebaliknya.
Namun, di Sulsel, berbeda. 16 DPC menolak laporan pertanggungjawaban, namun tetap dinyatakan diterima oleh DPP.
Untuk itu, ia dan teman-temannya dengan ikhlas ingin pamit. Setelah masa jabatan berakhir tahun ini.
"Setelah kita menyelesaikan laporan pertanggungjawaban di musyawarah cabang, maka tugas dan tanggung jawab kita sudah selesai," ucapnya.
Sementara, Ni'matullah yang dikonfirmasi soal hal tersebut enggan menanggapi banyak. Ia mengatakan gejolak seperti itu adalah bagian dari dinamika berpolitik.
"Itu hanya bagian dari dinamika berpolitik. Tidak masalah," ujarnya.
Kontributor : Lorensia Clara Tambing
Berita Terkait
Terpopuler
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
Terkini
-
Tulus Persembahkan 10 Lagu Hits di Unimerz Festival 2025
-
Wakil Sulsel di Miss Universe, Dea Geraldine Angkat Derajat Pengrajin Lokal Hingga Go Global
-
Gubernur Sulsel Dukung Mendagri Perkuat Ekonomi dan Keamanan Daerah
-
Wali Kota Makassar Ingin Bangun Stadion Untia Tanpa Utang
-
Persita Siap Gebuk PSM Makassar, Ini Kata Pelatih Pena