SuaraSulsel.id - Direktur Lembaga Riset dan Penelitian Indonesia George Kuahaty menilai pernyataan Joko Widodo dalam Rakernas Projo memunculkan penafsiran. Bahwa Jokowi sudah memperlihatkan gestur politik dan kode terhadap Ganjar Pranowo dalam kontes Pemilihan Presiden 2024.
Menariknya, kehadiran Moeldoko yang mendampingi Jokowi dalam rakernas tersebut juga ikut disoroti.
"Moeldoko adalah salah satu tokoh yang hadir bersama Presiden dan juga bersama Ganjar. Kehadiran kedua tokoh ini (Ganjar dan Moeldoko) langsung memunculkan spekulasi bahwa Presiden Jokowi memberi dukungan secara tidak langsung dengan simbol tertentu," ujar George Kuahaty, dalam keterangan tertulisnya, Rabu 1 Juni 2022.
Menurutnya, dari konten pidato yang disajikan Jokowi ada tiga hal penting, pertama jangan terburu-buru, bersabar, dan tetap solid. Meskipun mungkin yang didukung hadir dalam rakernas tersebut.
Ia menegaskan, pandangan itu juga didukung oleh beberapa survei bahwa sampai saat ini hasil survei memperlihatkan keunggulan Ganjar.
Hasil survei Charta Politika menunjukkan Ganjar memiliki elektabilitas tertinggi 29,2 persen. Ini sudah masuk pada angka psikologis.
Sementara Indikator Politik 26,7 persen dan Populis 24 persen. Artinya hasil ini sedikit lagi menyentuh 30 persen dan bisa saja lebih dari itu.
"Sementara hasil Survei Moeldoko terus naik pada Maret hingga April 2022 masuk 10 besar Lembaga Survei Nasional. Faktor penentu meningkatnya elektabilitas Moeldoko disebabkan oleh beberapa hal, seperti pengalaman dan pendidikan serta latar belakang karier kemiliteran. Moeldoko lahir dari keluarga yang sederhana yang tinggal di pedesaan," ujarnya pula.
"Secara kualitatif, variabel politik Moeldoko turut mendongkrak elektabilitas dan popularitas," kata George Kuahaty.
Baca Juga: Jokowi Dukung Ganjar Pranowo-Moeldoko di Pilpres 2024, Ini Sinyalnya Versi Pengamat
Kemudian, pasangan Ganjar dan Moeldoko bisa saja terjadi, apalagi keduanya cocok dengan kriteria pemimpin yang dibutuhkan saat ini seperti nasionalis dan pancasialis.
Memiliki kemampuan dan kemauan untuk melanjutkan kebijakan pembangunan pemerintah saat ini. Serta memiliki rekam jejak dalam pemberantasan intoleran, radikalisme, dan terorisme.
"Jadi sinyal sipil-militer atau militer-sipil yang memiliki kriteria itu sudah dipajang Pak Jokowi pada etalase Projo dengan bahasa ojo kesusu, dan itu bahasa ibu keduanya," ujarnya pula.
Namun, menurutnya lagi, semuanya tetap menunggu tanggal mainnya hingga tiket politik digenggam. Beberapa faktor yang menentukan figur capres seperti jejaring politik, ekonomi, sosial, profil, ideologi dan mesin partai turut mempengaruhinya.
"Moeldoko atau Ganjar yang akan menjadi sosok yang akan didukung penuh oleh Jokowi," katanya lagi. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Skincare Reza Gladys Dinyatakan Ilegal, Fitri Salhuteru Tampilkan Surat Keterangan Notifikasi BPOM
- Roy Suryo Desak Kejari Jaksel Tangkap Silfester Matutina: Kalau Sudah Inkrah, Harus Dieksekusi!
- Bukan Jay Idzes, Pemain Keturunan Indonesia Resmi Gabung ke AC Milan Dikontrak 1 Tahun
- 3 Klub yang Dirumorkan Rekrut Thom Haye, Berlabuh Kemana?
- Selamat Datang Jay Idzes! Klub Turin Buka Pintu untuk Kapten Timnas Indonesia
Pilihan
-
Daftar 5 Sepatu Lokal untuk Lari Harian, Nyaman dan Ringan Membentur Aspal
-
Aremania Wajib Catat! Manajemen Arema FC Tetapkan Harga Tiket Laga Kandang
-
Kevin Diks Menggila di Borussia-Park, Cetak Gol Bantu Gladbach Hajar Valencia 2-0
-
Calvin Verdonk Tergusur dari Posisi Wingback saat NEC Hajar Blackburn
-
6 Smartwatch Murah untuk Gaji UMR, Pilihan Terbaik Para Perintis 2025
Terkini
-
Pemblokiran Rekening Pasif, BRI Beri Tips Aman Bertransaksi bagi Nasabah
-
BRI Komitmen Mengimplementasikan Asta Cita untuk Dukung Pertumbuhan Ekonomi Nasional
-
Donat Tuli Jadi Simbol Kemandirian Difabel di Sulawesi Selatan
-
BRI Dukung UMKM Aiko Maju Jadi Pemasok Program MBG di Sitaro
-
Dewan Pers: Kekerasan Terhadap Jurnalis Meningkat