SuaraSulsel.id - Seorang dosen di Kota Makassar viral di media sosial. Oknum pengajar tersebut dikatakan mengajar di Universitas Negeri Makassar atau UNM. Dituduh melakukan pelecehan seksual ke sejumlah mahasiswi.
Hal ini terungkap, setelah puluhan mahasiswi curhat di media sosial soal perbuatan oknum dosen yang disebut berinisial H. Mereka dilecehkan saat konsultasi skripsi di dalam kampus.
Tak hanya itu. Dosen H juga disebut sempat bikin buku yang isinya mencengangkan. Buku perencanaan pembelajaran basis data itu isinya soal hasil penelitian panjang alat kelamin mahasiswa di Jurusan Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer (PTIK).
Dosen H menggunakan konsep sainstifik untuk melakukan penelitian kepada mahasiswanya. Ia memberikan kuisioner ke mahasiswa jurusan PTIK kelas D untuk mengamati tekstur, ukuran, dan panjang alat kelamin mereka.
Buku perencanaan pembelajaran dosen H ini bahkan viral di media sosial. Salah satu warganet yang mengaku mahasiswanya membagikannya ke akun @mekdiunm di instagram.
"Betul, ini buku dari dosen H. Buku perencanaan pembelajaran untuk jurusan PTIK," ujar akun tersebut.
Wakil Rektor III UNM Sukardi Weda mengaku belum mengetahui soal buku tersebut. Yang mereka dapatkan sejauh ini hanya informasi soal pelecehan saja.
"Kalau ini saya tidak bisa konfirmasi kebenarannya. Yang saat ini ditangani kan soal kasus pelecehan," ujar Sukardi, Rabu, 1 Juni 2022.
Sukardi mengatakan pihak kampus akan melakukan investigasi soal buku tersebut. Tentu tak etis jika buku pembelajaran isinya seperti itu.
Baca Juga: Kasus Penyerangan, Dosen Unri Anthony Hamzah Divonis Tiga Tahun Penjara
"Saat ini investigasi sedang dilakukan, akan kami konfirmasi ke yang bersangkutan," tegasnya.
Sukardi menambahkan pihaknya cukup kesulitan mengungkap kasus pelecehan ini. Apalagi tak ada alat bukti dari yang merasa jadi korban.
Terduga korban juga sifatnya anonim. Mereka hanya muncul di media sosial.
Ia pun berharap para korban segera melapor dan menyertakan bukti agar kasus ini bisa segera diusut. Ia tegaskan UNM tak akan mentolerir oknum yang terbukti melakukan hal tak senonoh ke mahasiswa.
"Sudah sejak dulu kami imbau, kalau ada yang merasa jadi korban laporkan dengan bukti agar kita segera usut. Kita tidak lindungi atau tolerir siapa pun yang berbuat seperti itu. Baik dosen atau siapa," jelasnya.
Tak Hanya Mahasiswi, Keluarga Juga Mengaku Korban Dosen H
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
Terkini
-
Prabowo Minta Perluas Pembangunan Jaringan Kereta Api di Sulawesi
-
Donggala Diguncang Gempa, BMKG: Waspada Bangunan Retak
-
UNM Belum Terima Surat Penonaktifan Prof Karta Jayadi Sebagai Rektor
-
Isi Surat Menteri: Mantan Rektor UNM Karta Jayadi Terancam Hukuman Disiplin Berat
-
Ironi Gubernur Riau: Dari Cleaning Service Hingga Ditangkap KPK