SuaraSulsel.id - Laboratorium Riset Kebijakan dan Manajemen Publik, Departemen Ilmu Administrasi FISIP Unhas menggelar webinar mengangkat tema “Makassar Metaverse (MakaVerse): Peningkatan atau Pembiasan Pelayanan Publik?
Webinar ini menghadirkan narasumber Mahyuddin, selaku Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Makassar, Biondi Sanda Sima selaku Digital Government Consultant di World Bank, Indonesia. Serta Andi Rahmat Hidayat, Dosen Administrasi Publik Universitas Hasanuddin.
Kegiatan dihadiri 98 orang yang terdiri dari dosen, pegawai pemerintah daerah, pakar E-Gov, dan digitalisasi sektor publik, mahasiswa sarjana, dan pascasarjana administrasi publik.
Mahyuddin, menjelaskan konsep Makassar Metaverse ini akan berfokus pada 4 layanan besar. Yaitu layanan pemerintahan, kesehatan, informasi wisata, dan pendidikan.
Pada aspek pelayanan publik atau Government Public Service, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Makassar ini mengatakan, warga kota dapat mengakses layanan publik pemerintah di dunia metaverse.
Dari mendaftar ke sistem pengaduan, metaverse menawarkan cara baru dan segar untuk menyediakan publik pelayanan kepada warga.
Layanan informasi wisata yang menjadi salah satu daya tarik Kota Makassar juga tidak luput dari pembahasan.
“Nantinya, dengan MakaVerse ini seluruh dunia akan melihat kondisi Pantai Losari, Masjid Kubah 99, Karebosi, sampai dengan Fort Rotterdam.
Lebih dari itu, dengan program ini, Kota Makassar bisa dengan mudah memperkenalkan sejarah kota. Baik perkembangannya, maupun sejarah perjuangan Kota Makassar pada masa kolonial.
Baca Juga: Pemanfaatan Metaverse di Indonesia Adalah Keniscayaan
Kemudian dilanjutkan oleh Biondi Sanda Sima yang menjelaskan bahwa program pemerintah yang bersifat terbarukan harusnya diapresiasi.
“Saya menyambut baik segala bentuk gerakan positif yang dilakukan oleh pemerintah. Salah satunya Program Metaverse yang dilakukan oleh Kota Makassar ini,” terangnya.
Kepala Implementasi unit Digital pada Jabar Digital Service (JDS) pada era Ridwan Kamil ini memaparkan, setidaknya ada tujuh aspek yang harus diperhatikan oleh pemerintah.
Dimulai dari Infrastructure, Human Interface, Decentralisasi, Spatial Computing, Creator Economy, Discovery, dan Experience.
Dalam aspek pengaplikasian Digital Government, Biondi memberikan perhatian khusus pada aspek operasional capacity. Perencanaan yang telah dilakukan oleh merintah Kota Makassar telah mendesain dengan baik persiapan metaverse. Namun pemerintah harus mempersiapkan orang-orang bisa menjamin apa yang telah direncanakan berjalan dengan tepat. Seperti persiapan software dan pengaplikasinya.
Selain itu, Biondi juga memberikan penekanan bahwa metaverse sebaiknya tidak berdiri sendiri.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
-
4 Tablet RAM 8 GB dengan Slot SIM Card Termurah untuk Penunjang Produktivitas Pekerja Mobile
Terkini
-
Pelindo Regional 4 Siap Hadapi Lonjakan Arus Penumpang, Kapal, dan Barang
-
Hutan Lindung Tombolopao Gowa Gundul Diduga Akibat Ilegal Logging
-
61 Ribu Bibit 'Emas Hijau' Ditebar di Sulsel
-
Dari Gelap ke Terang: Listrik Gratis yang Mengubah Hidup Warga
-
Insiden Mobil SPPG di SDN Kalibaru 01, BGN Lakukan Penanganan Penuh