Karena Putus Sekolah, Remaja Cantik di Kabupaten Pinrang Jadi Penambang Pasir dan Pengupas Kelapa

SuaraSulsel.id - Pekerjaan berat seperti tukang bangunan umumnya dilakoni para pria. Namun, banyak juga perempuan kuat di luar sana yang bisa memikul pekerjaan berat seperti pria.

Seperti yang dilakukan Evi Safitri (25 tahun), gadis cantik asal Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan. Evi mendadak viral di media sosial karena videonya menggali pasir dan mengangkat kerikil.

Viral di facebook tentang seorang video wanita berparas cantik, dan berambut panjang, melakoni pekerjaannya sebagai penambang pasir dan kerikil. Di samping itu, ia juga seorang pengupas kelapa yang ahli.

Ia tak mencari sensasi. Semua ia lakukan demi membahagiakan orang tuanya.

Baca Juga: Kronologi Siswa di Pinrang Sulawesi Selatan Tampar Siswi

"Saya lakukan dengan tekun dan ikhlas. Semua demi mama," ujar Evi, Kamis, 26 Mei 2022.

Evi mengaku tidak mau memanfaatkan kondisinya sebagai perempuan untuk berdiam diri. Gadis cantik ini bekerja seperti pria pada umumnya, menambang pasir dan mengangkat kerikil sejak tahun 2018.

"Keras kehidupan jadi jangan gengsi dan malu," ungkapnya.

Ia mengaku putus sekolah sejak kelas 1 SMA. Keterbatasan biaya jadi alasan.

Karena tak punya pilihan, ia kerap ikut neneknya jadi penambang pasir di dekat rumahnya. Sejak saat itu, ia melakoni pekerjaan tersebut.

Baca Juga: Viral! Siswa SMA 9 Cempa Pinrang Melakukan Kekerasan di Kelas, Netizen : Kalo Itu Anak Gue, Gue Gampar Balik

Warga Massawae, itu mengaku diupah tidak menentu. Ia hanya dipanggil sesekali saja untuk jadi penambang pasir dan batu.

Satu truk, ia bisa diupah Rp50 ribu. Upah itu kemudian dibagi lagi dengan partner kerjanya.

Jika tak ada panggilan, maka ia membantu orang tuanya menjadi penjual kelapa. Uangnya ditabung dan sebagian digunakan untuk membeli ikan untuk mamanya.

"Uangnya dipakai beli ikan bolu untuk mama karena dia suka. Di rumah biasa dua minggu tidak makan lauk," ujarnya.

Evi juga mengaku sangat ingin punya motor. Motor itu akan digunakan untuk mengantar pesanan kelapa.

"Karena susah kalau ada pesanan tidak ada motor jadi uangnya ditabung untuk (beli) motor," ungkapnya.