SuaraSulsel.id - Sahabat Ustadz Abdul Soman, Muhammad Hanafi mengatakan, sebelum berangkat ke Singapura. Semua persyaratan sudah dipenuhi Ustadz Abdul Somad.
ICA sudah keluarkan arrival card. Semua rute perjalanan jelas. Serta kendaraan yang akan digunakan sangat jelan. Minivan / HiAce (13 Seater) sebanyak satu unit.
Dengan jumlah rombongan 5 orang dewasa dan dua orang anak.
Menurut Hanafi dalam postingannya, agenda UAS pada hari Senin, 16 Mei = Halfday (4hrs): Pick up Tanah Merah at 14.50. Lalu Arab Street dan Masjid Sultan. Kemudian Drop Hotel (Lion Peak Bugis ex Marrison Hotel)
Baca Juga: Ditahan Imigrasi Singapura dan Dideportasi, Begini Klarifikasi UAS
Agenda hari Selasa, 17 Mei = Fullday (8hrs):
- Pick up Hotel at 09.00.
- Transfer to SGST for Antigen – Golden Landmark, facing the sultan's mosque (biaya antigen bayar di tempat)
-Singapore Flyer (photo stop)
-Merlion
-Singapore River
-USS (photo stop)
-Garden by the bay
-Drop Tanah Merah Ferry Terminal at 16.30
(Majestic ferry : Tanah merah – Batam centre @18.10)
Namun sampai di pelabuhan Tanah Merah Singapura pukul 13.30. Senin, 16 Mei 2022. UAS mendapatkan perlakuan kurang menyenangkan.
UAS Ditarik
Hanafi mengatakan, setelah masuk pelabuhan. UAS ditarik ke pinggir tempat orang lalu lalang. UAS ingin memberikan tas berisi peralatan bayi kepada istri UAS yang hanya berjarak 5 meter juga tidak diizinkan.
Baca Juga: Ustaz Abdul Somad diduga Dideportasi dari Singapura, Berikut Kronologinya Menurut Sahabat UAS
Lalu istri UAS dan rombongan yang sudah hampir ke luar pelabuhan ditarik masuk lagi ke dalam imigrasi. Kemudian UAS dimasukkan ke ruang 1x2 meter. Atap jeruji. Selama 1 jam. Istri UAS dan rombongan di ruang lain.
Pada pukul 17.30 UAS dan rombongan dipulangkan ke Batam dengan kapal Ferry terakhir.
UAS dideportasi tidak ada wawancara. Tidak ada minta penjelasan. Tidak bisa menjelaskan ke siapa. Apakah Singapora sudah berubah menjadi negara mempekerjakan robot?
Ataukah ini karena efek covid selama dua tahun?
UAS Dideportasi
Ustadz Abdul Somad (UAS) dideportasi dari Singapura pada Senin (16/5/2022). Kabar tersebut disampaikan oleh akun di Instagram ustadzabdulsomad_official.
Dalam unggahannya, UAS terlihat memakai masker dalam ruangan sempit. Ukuran 1 x 2 meter.
UAS berencana melakukan klarifikasi atas perlakuan pemerintah Singapura hari ini.
Sahabat UAS, Muhammad Hanafi mengatakan, Pemerintah Republik Indonesia harus minta penjelasan kenapa UAS harus dideportasi?
Akibat perlakuan tidak menyenangkan ini, agenda UAS di Singapura pun batal.
Muhammad Hanafi mengungkapkan kronologi UAS dideportasi. Pada Senin, 16 Mei 2022, UAS dan keluarga ditemani sejumlah sahabat UAS berkunjung ke Singapura.
Sampai di Singapura, UAS langsung dideportasi tanpa ada wawancara dan tanpa ada penjelasan.
"Padahal UAS adalah seorang intelektual muslim. Bahkan intelektual muslim berpengaruh," kata Hanafi.
Hanafi bahkan menyebut pendidikan formal yang sudah diselesaikan oleh UAS. Yaitu S1 Al-Azhar Mesir, S2 Darul Hadith Maroko, S3 Oum Durman Islamic University, Sudan.
Secara akademis dan sosial budaya, kata Hanafi, UAS mendapatkan kehormatan sebagai Doktor honoris Causa dari Kolej Universiti Islam Antarbangsa Selangor.
Visiting Professor pada Universiti Islam Sultan Sharif Ali Brunei Darussalam. Serta Datuk Seri Ulama Setia Negara.
"Ceramah dan tulisan UAS tersebar luas di berbagai negara. Bisa dilihat rekam jejak UAS," katanya.
"UAS bukan teroris, bukan politikus yang membahayakan suatu negara, bukan koruptor yang melarikan uang rakyat. Bukan mafia yang membahayakan kehidupan masyarakat. UAS seorang intelektual dari negeri Melayu. Jika demikian perlakuan Singapura terhadap orang terdidik seperti UAS, apalagi terhadap WNI lain?" ungkap Hanafi.
Hanafi meminta DPR-RI mendesak Duta Besar Singapura di Jakarta untuk memberikan penjelasan. Mengapa UAS harus dideportasi?
Berita Terkait
-
Bak Pinang Dibelah Dua: Gaya Komunikasi PM Singapura Disandingkan Anies Baswedan
-
Profil PM Singapura Lawrence Wong, Komunikasi Publiknya Dibandingkan dengan Pemerintah RI
-
Krisdayanti Pamer Idul Fitri di Singapura, Warganet Salfok Amora : Kayak Princess
-
RI Berpotensi Punya Pusat Ekonomi Baru, Saingi Singapura?
-
Harga Tiket Pesawat Singapura-Labuan Bajo Rute Langsung, Resmi Beroperasi Pekan Ini
Tag
Terpopuler
- Pemilik Chery J6 Keluhkan Kualitas Mobil Baru dari China
- Profil dan Aset Murdaya Poo, Pemilik Pondok Indah Mall dengan Kekayaan Triliunan
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
Pilihan
-
Zulkifli Hasan Temui Jokowi di Solo, Akui Ada Pembicaraan Soal Ekonomi Nasional
-
Trump Singgung Toyota Terlalu Nyaman Jualan Mobil di Amerika
-
APBN Kian Tekor, Prabowo Tarik Utang Baru Rp 250 Triliun
-
Prabowo 'Kebakaran Jenggot' Respons Tarif Trump, Buka Seluruh Kran Impor: Pengusaha Teriak Bumerang!
-
Solusi Pinjaman Syariah Tanpa Riba, Tenor Panjang dan Plafon Sampai Rp150 Juta!
Terkini
-
Polisi Gadungan Beraksi di Gowa, Begini Caranya Tipu Korban Hingga Terciduk
-
Mira Hayati Jadi Tahanan Kota, Perampok Toko Emas Ditangkap Polisi
-
Appi Alihkan Anggaran Truk Pengangkut Sampah ke Perbaikan Sekolah dan Seragam Sekolah Gratis
-
Berkat Pendanaan KUR dari BRI, Toko Kelontong Suryani Kini Hasilkan Rp500 Ribu per Hari
-
Petani Perkebunan Rakyat Sulsel Merana! NTP Anjlok Drastis 5,63 Persen di Maret 2025