SuaraSulsel.id - Pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan pada Triwulan I 2022 tumbuh 4,27 persen dibandingkan Triwulan I 2021 (year on year/yoy). Setelah pandemi COVID-19 melanda sejak 2020.
Kepala BPS Sulsel Suntono di Makassar mengatakan, pertumbuhan ekonomi sedikit mengalami perlambatan jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya.
"Kalau kita melihat secara triwulanan, ekonomi triwulan satu berbanding triwulan III 2021 mengalami kontraksi minus 5,77 persen. Tetapi secara year on year kita tumbuh 4,27 persen," ujarnya di Makassar, Rabu 11 Mei 2022.
Suntono menyebutkan, pertumbuhan positif terjadi pada hampir semua lapangan usaha, kecuali pertambangan dan penggalian, administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib.
Baca Juga: Indonesia Diprediksi Berhasil Capai Target Pertumbuhan Ekonomi 5,2 Persen
Untuk lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah pengadaan listrik dan gas sebesar 19,82 persen; transportasi dan pergudangan sebesar 14,88 persen; penyedia akomodasi makan dan minum sebesar 12,98 persen.
Sementara pertumbuhan tertinggi terjadi pada komponen ekspor barang dan jasa yang tumbuh sebesar 77,10 persen.
Komponen impor barang dan jasa yang menjadi pengurang dalam perekonomian Sulawesi Selatan tumbuh sebesar 64,01 persen; diikuti oleh komponen pengeluaran konsumsi lembaga non profit yang melayani rumah tangga (PK-LNPRT) sebesar 6,41 persen.
Komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga (PK-RT) sebesar 4,24 persen; serta komponen pembentukan modal tetap bruto (PMTB) sebesar 1,67 persen. Sementara itu, komponen pengeluaran konsumsi pemerintah (PK-P) mengalami kontraksi sebesar -9,06 persen.
Selain secara tahunan, ekonomi Sulawesi Selatan triwulan I-2022 terhadap triwulan sebelumnya mengalami kontraksi sebesar -5,77 persen (q-to-q). Dari sisi produksi, lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 17,03 persen.
Baca Juga: NTP Naik 0,79 Persen, Petani Bumi Mulawarman Makin Makmur
"Kalau kita lihat dari sisi pengeluaran, komponen ekspor barang dan jasa mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 30,17 persen," katanya. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Kebijakan Gibran Ingin Terapkan Kurikulum AI Diskakmat Menteri Pendidikan
- Timur Tengah Membara, Arab Saudi dan Qatar Batal Jadi Tuan Rumah Kualifikasi Piala Dunia 2026?
- 6 Mobil Matic Bekas di Bawah Rp 40 Juta: Cocok untuk Pemula dan Ramah di Kantong
- 7 HP Murah Kamera Terbaik Mulai Rp 800 Ribu, Lebih Tinggi dari iPhone 16 Pro Max
- Pramono Ajak Anies Nobar Persija di JIS: Sekarang Tuan Rumahnya Saya, Bukan yang Bikin Nggak Nyaman
Pilihan
-
Matias Almeyda Pelatih Baru Sevilla, Bek Timnas Indonesia Jadi Rekrutan Pertama?
-
Gerald Vanenburg Blak-blakan Usai Panggil Muka-muka Baru di Timnas Indonesia U-23
-
8 Motor Bebek Bekas Harga Rp3 Jutaan: Performa Tetap Gahar, Irit Bahan Bakar
-
Serangan Fajar Rudal Iran Langsung Lumpuhkan Fasilitas Minyak Terbesar Israel
-
10 Mobil Keluarga di Bawah Rp100 Juta Selain Avanza-Xenia, Kabin Lega Ada Tahun Muda
Terkini
-
Sudah 105 Rumah Terbakar di Makassar, 5 Orang Meninggal
-
Anak Kecanduan Medsos? Menteri Meutya Usul Larangan HP di Sekolah, Setuju?
-
Fadli Zon Ungkap Fakta 'Perkosaan Massal' Mei 1998
-
Viral Parkir Bandara Sultan Hasanuddin Rp100 Ribu Dijaga Anggota TNI, Ini Penjelasan Angkasa Pura
-
Polisi Tembak TNI Gadungan Pencuri Emas dan Ponsel Warga