Sebelumnya Jusuf Kalla, Wakil Presiden RI ke 10 dan 12, Selasa 10 Mei 2022 mendapat penghargaan tertinggi dari pemerintah Jepang “Grand Cordon of the Order of the Rising Sun.”
Jusuf Kalla putera pasangan Haji Kalla dan Athirah, kelahiran Bone 15 Mei 1942 yang akrab disapa JK meraih bintang tanda jasa Grand Cordon of the Order of the Rising Sun.
Karena dianggap berkontribusi meningkatkan hubungan persahabatan Jepang-Indonesia saat menjabat Wakil Presiden Indonesia.
Selama mengabdi di dalam pemerintahan maupun di luar pemerintahan, Jusuf Kalla dikenal memiliki hubungan yang hangat dan kedekatan dengan pemerintah Jepang.
Penghargaan diserahkan langsung oleh Kaisar Jepang Naruhito yang naik tahta tahun 2019. Naruhito enggantikan ayahnya Kaisar Akihito.
Prosesi penganugerahan berlangsung pagi ini di Istana Kaisar Jepang atau Imperial Palace.
Jusuf Kalla didampingi istri, Mufidah Jusuf Kalla. Memasuki areal kawasan Istana Kaisar sekitar pukul 09.30 Waktu Tokyo, Jepang.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
Pilihan
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
Terkini
-
Semua Wilayah Sulsel Rawan Banjir? BPBD Ungkap Fakta Mengejutkan!
-
Pengusaha Makassar Laporkan Wakil Wali Kota ke Polisi, Ini Kasusnya
-
Komentar 3 Calon Rektor Unhas Usai Pemilihan, Siapa Bakal Taklukkan MWA?
-
Suara Nyanyian Picu Pertumpahan Darah, Ayah-Menantu Tewas di Gowa
-
Pandji Pragiwaksono Dikecam! Antropolog: Tidak Pantas Dijadikan Lelucon