Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Rabu, 27 April 2022 | 15:49 WIB
Tim Keamanan dan Keselamatan Ditlantas Polda Sulsel melakukan survei jalan rusak di 10 kabupaten dalam rangka menyambut Ramadhan 1443 Hijriah [SuaraSulsel.id/ANTARA]

SuaraSulsel.id - Perbaikan jalan nasional tengah digenjot sebelum perayaan idul fitri. Kondisi jalan yang rusak berat masih ditemukan di sejumlah titik.

Pemudik diimbau untuk berhati-hati jika melewati jalur ini. Cukup rawan apalagi bagi pengendara roda dua.

Dari data Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) XIII Makassar, kondisi jalan rusak berat di Sulawesi Selatan masih ada sekitar 98,58 Km.

Seperti di jalan poros Maros-Watampone. Kondisi jalan rusak berat hingga 27 km panjangnya.

Baca Juga: Dear Pemudik, Seksi 2 Tol Sigli-Banda Aceh Bisa Digunakan Mudik Lebaran 2022

Begitupun di jalan poros Bulukumba-Sinjai-Sengkang-Tarumpakae. Kerusakannya tersebar hingga 3,99 km.

Kemudian di jalan poros Makassar-Parepare-Batas Sulbar. Lalu di jalan poros Bangkae-Anabanua-Tarumpakae-Palopo.

Begitu pula di jalur Palopo-Wotu-Kayulangi-Batas Sulawesi Tengah-Malili-Batas Sulawesi Utara.

Kepala Kepala Balai BBPJN Sulsel Reiza Setiawan mengatakan perbaikan infrastruktur jalan di sejumlah titik di jalur mudik tengah dilakukan. Pihaknya sedang melakukan pengaspalan dan penutupan lubang untuk jalan rusak.

Seperti untuk lintas barat dan utara Sulawesi dikebut sebelum puncak arus mudik lebaran yang diperkirakan terjadi mulai pekan ini.

Baca Juga: Cegah Peredaran Narkoba saat Mudik, BNN Kerahkan Anjing Pelacak di Terminal Kampung Rambutan

"Seperti di Makassar-Parepare, Selasa kemarin sudah rampung. Sisa pembersihan material bekas perbaikan," ujarnya, Rabu, 27 April 2022.

Jalan penghubung antar-provinsi di kawasan Sulawesi ini direncanakan bisa rampung sebelum Lebaran sehingga bisa dilalui. Perbaikan dilakukan karena beberapa badan jalan telah rusak dan berlubang.

Reiza menambahkan, total panjang jalan nasional trans Sulawesi yakni 1.745,92 km. Kualitas jalan dengan kondisi mantap ada 1.647,33 km. Sisanya masuk kategori rusak.

"Yang rusak masih ada 98,58 km. Rusak ringan 68 km dan rusak berat ada 30,07 km," tambahnya.

Masalah kerusakannya bermacam-macam. Selain karena kondisi jalan yang berumur tua, volume kendaraan semakin banyak, dan curah hujan yang tinggi sangat berpengaruh besar.

"Kita lagi giat memelihara jalan sebelum idul fitri. Setidaknya nyaman untuk dilalui pemudik," ungkapnya.

Pihaknya meminta warga tak perlu resah karena buruknya kondisi jalan akan tuntas saat H-5. Balai saat ini fokus menutup jalan yang kebanyakan berlubang.

"Ditemukan ada beberapa lubang di jalanan yang cukup membahayakan bagi pengguna jalan dan sedang kami tuntaskan," tambahnya lagi.

BBPJN XIII juga membangun posko di sejumlah titik di seluruh kabupaten/kota se- Sulsel. Posko ini nantinya berfungsi sebagai tempat aduan jika masyarakat menemukan wilayah yang jalannya mengalami kerusakan ataupun adanya penghambat arus lalu lintas.

Sementara, Ditlantas Polda Sulawesi Selatan mencatat beberapa titik rawan kecelakaan yang dianggap harus berhati-hati ketika melintasinya.

Di Kabupaten Bulukumba, titik kecelakaan ada di Kec. Tanete, kec. Bulukumpa, Kec. Bonto Bahari, Kec Ujung Loe. Di Selayar, ada di Dusun Tile-tile, dan Dusun Joong. Di Kabupaten Bantaeng ada di Jalan Andi Mannappiang.

Lalu, di Jeneponto, kecelakaan sering terjadi di Kampung Garonggong, Kantor Kassi dan Jalan Pahlawan. Kemudian kampung Bulo Rapa dan kec. Togo-Togo. Untuk di Kab. Takalar ada di Kec. Polongbangkeng.

Kemudian, di Kabupaten Gowa titik kecelakaan ada di Kec Bajeng, kec Somba Opu dan Bontonompo. Untuk di kota Makassar sendiri ada di jalan Tentara Pelajar, jalan Nusantara, jalan Sulawesi, dan jalan Irian, jalan perintis kemerdekaan dan jalan Alauddin.

Di Maros, ada di kec Bulu-Bulu, Kec Maccopa, Kec Tanbua, Kec Bantimurung, dan Kec Sumangki. Lalu, jalan poros Pangkep-Barru. Untuk di Pare-pare ada di jalan Bau Massepe, Jalan Ham Arsyad, Jalan Jend Sudirman, dan Jalan Jend Ahmad Yani.

Di Bone, ada di jalan Poros Bone-Bajoe, jalan Poros Bone-Makassar, jalan Poros Bone-Wajo, dan jalan Poros Bone-Sinjai. Di kabupaten Pinrang ada di Kec Sappa, Poros Polman dan Kec Lempangan. Di Sidrap, ada Desa Lailunan. Lalu di Jalan Poros Enrekang-Toraja, Kampung Riso, Kampung Ramba, Kampung Malambaue dan Sudu.

Di Tana Toraja, kecelakaan kerap terjadi di Salu Barani, Rantepao Jalan poros Pongtiku-Makale, dan ada di Bua.

Di Soppeng ada di Jalan Lompoe, Jalan Poros Bone-Bajoe,Jalan Poros Bone-Makassar, Jalan Poros Bone-Wajo, Jalan Poros Bone- Sinjai dan Bulodua, Jalan Labessi, dan Jalan Rompae.

Di Wajo ada di Jalan Poros Wajo-Palopo, Jalan Bau Mahmud, dan Dusun Keera. Di Luwu Utara ada di Desa Buangin Sabangan, Desa Sabbang, Desa Salasa Baebunta, Desa Baloli Baebunta, Desa Cakarudu, Desa Bone-bone.

Di Luwu Timur ada di Desa Attue Kecamatan Malili, Desa Lalajja Kecamatan Burau, Desa Beringin Kecamatan Tomini, dan Desa Bawalipu Kecamatan Wotu.

Dirlantas Polda Sulsel, Kombes Pol Faisal mengatakan pemetaan daerah rawan kecelakaan ini dilihat dari sejumlah jalan yang merupakan persimpangan atau tikungan tajam, belum adanya atau tidak berfungsinya pengatur lalu lintas dan terdapatnya sejumlah titik yang menjadi tempat masyarakat melakukan kegiatan.

Faisal mengimbau agar para pemudik yang akan menggunakan jalur transportasi darat dan melewati jalan tersebut agar berhati-hati dalam memacu kendaraannya.

"Dengan beberapa pemetaan titik-titik yang dianggap rawan kecelakaan ini kami berharap agar tetap mengutamakan keselamatan dan mematuhi semua rambu-rambu lalu lintas," ungkapnya.

Kontributor : Lorensia Clara Tambing

Load More