SuaraSulsel.id - Ketika kuliner Sotong Pangkong dan Lemang yang hanya hadir dan yang banyak diminati serta dicari oleh masyarakat ketika bulan Ramadhan di Kota Pontianak, Kalimantan Barat.
Kedua kuliner ini merupakan makanan khas Pontianak yang memiliki kesamaan yakni ramai dan hanya ada pada saat bulan Ramadan saja.
Masyarakat antusias membeli kedua kuliner ini menjelang berbuka puasa dan setelah berbuka puasa, bahkan bukan hanya dari umat Muslim saja namun non-muslim juga banyak yang mencarinya ketika bulan Ramadhan.
Seperti yang dirasakan oleh Iwan, seorang pembuat lemang yang sudah 30 tahun membuat dan menjual lemang di Pontianak.
"Saya sudah 30 tahun membuat lemang ini, dan yang saya rasakan pembelinya ramai hanya ketika bulan Ramadhan saja, lemang ini memang sangat cocok menjadi santapan untuk berbuka puasa," kata Iwan.
Menurut dia yang membuat meriah saat bulan puasa karena banyak masyarakat yang antusias dan seperti menjadi tradisi di Pontianak pada saat Ramadhan dan pembelinya bukan hanya dari umat muslim saja namun banyak juga non-muslim yang beli lemang ini.
Salah satu alasan lemang ini disukai masyarakat karena rasanya yang gurih dan lemak santannya sangat terasa, sehingga cocok sebagai sajian atau menu buka puasa.
Bahan baku yang digunakan untuk membuat lemang ini tergolong sederhana yakni menyiapkan bambu, daun pisang muda, beras ketan atau pulut, santan kelapa, dan rempah-rempah seperti garam, bawang dan lain lain.
Cara pengolahannya yakni sediakan bambu yang sudah dibersihkan, kemudian dimasukkan daun pisang muda dalam bambu tersebut, lalu dimasukkan beras ketan atau pulut kemudian ditambah santan kelapa dan rempah, lalu dibakar kurang lebih empat jam.
Baca Juga: Optimisme Konsumen di Aceh Terjaga Selama Ramadhan
"Yang membuat Lemang di Pontianak ini beda dari lemang lainnya adalah rasanya lebih gurih karena menggunakan kualitas santan kelapa yang bagus dan tentunya bambu yang digunakan adalah bambu khusus yakni bambu Lemang yang memiliki ruas panjang," ujar dia.
Saat hari biasa, hanya menghabiskan sekitar 30 kilogram beras ketan atau pulut saja per hari, namun saat Ramadhan bisa menghabiskan hingga 150 kilogram beras ketan per hari.
Khusus bulan Ramadhan 2022 ini, omzet yang di dapat bisa mencapai Rp40 jutaan dalam sebulan dengan harga jual Rp25 ribu per batang yang dijual kepada para peraih kemudian dijual lagi kepada masyarakat.
Ari seorang penjual Sotong Pangkong di Pontianak merasakan hal yang sama, kuliner Sotong Pangkong juga memiliki peminat yang ramai ketika bulan Ramadhan saja.
"Sotong Pangkong ini seperti sudah menjadi tradisi masyarakat setempat ketika di bulan Ramadhan, juga dapat dinikmati sambil nongkrong dan bersantai bersama keluarga atau teman-temannya," kata dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Gubernur Andi Sudirman Temui Korban Kebakaran Jalan Baji Dakka
-
Pencuri dan Penadah Barang Hasil Kerusuhan DPRD Makassar Ditangkap
-
Fatmawati Rusdi Tegaskan Komitmen Transparansi dan Anggaran Tepat Sasaran
-
Tiga Dokter RSUD Syekh Yusuf Gowa Ditahan Kasus Korupsi
-
Sulsel Dukung RUU Keamanan dan Ketahanan Siber: Lindungi Data dan Layanan Publik