SuaraSulsel.id - Tumpahan minyak diduga Crude Palm Oil (CPO) terlihat jelas di wilayah pantai Kelurahan Madidir Unet, Kecamatan Madidir dan Kelurahan Bitung Timur, Kecamatan Maesa, Bitung, Sulawesi Utara.
Mengutip Beritamanado.com -- jaringan Suara.com, menurut pengakuan sejumlah warga di dua lokasi itu, tumpahan CPO itu mulai terlihat, Rabu (20/4/2022) sekitar pukul 11.30 Wita. Saat salah satu warga hendak mengecek perahu dan melihat buih berwarna kuning agak kecokelatan serta berminyak.
“Tumpahan CPO seperti ini sudah sering terjadi, bahkan sebelumnya warna air laut berubah menjadi warna coklat pekat dan sangat berminyak serta berbau,” kata salah satu warga, Eki Salindeho, Kamis (21/4/2022).
Nelayan ini bersama warga sekitar menduga tumpahan CPO itu berasal dari salah satu perusahaan minyak kelapa di sekitar pemukiman.
Akibat dari pencemaran itu, kata Eki, berdampak pada kesehatan warga, utamanya anak-anak yang setiap hari bermain di pantai.
“Bukan hanya anak-anak, tapi orang dewasa juga mengalami penyakit kulit. Dan kejadian ini sudah beberapa kali kami laporkan, bahkan dari Pihak Kementerian Lingkungan Hidup bersama Dinas Lingkungan Hidup sudah datang dan mengambil sampel, namun hingga kini belum ada hasilnya,” katanya.
Sementara itu, dua perusahaan minyak kelapa yang ada di sekitar lokasi tumpahan CPO yakni PT Multi Nabati Sulawesi (MNS) dan PT Agro Makmur Raya.
Menurut Humas PT MNS, Rusanna M Pintauli Sinaga saat dikonfirmasi via WhatsApp, dirinya memastikan tumpahan CPO itu bukan dari pihaknya.
“Tim kami sudah mengeceknya dan limbah tersebut bukan dari kami (PT MNS,red) lagian kami belum ada produksi,” kata Rusanna.
Baca Juga: Pedas! La Nyalla Sebut Kasus Ekspor Minyak Goreng Bukti Kerakusan Oligarki
Humas PT Agro Makmur Raya, Suwandi juga menyatakan jika pencemaran itu tidak disebabkan oleh pihaknya.
“Kalau melihat dari tekstur limbahnya, itu berasal dari perusahaan yang melakukan proses refinery dan yang menggunakan proses itu hanya perusahaan MNS untuk wilayah ini, sedangkan kami tidak menggunakan proses itu,” kata Suwandi.
Saat disampaikan area titik pencemaran dugaan limbah PCO, sangat berdekatan, bahkan hanya berjarak kurang dari 10 meter dengan tembok perusahaan, dirinya tetap tidak membenarkan kalau limbah tersebut berasal dari perusahaan.
“Posisi pasang surut memang akan pasti kena dampak di sana, ini tekstur stearin dan bukan produk kami, kami tidak memproduksi bahan seperti itu dan yang menghasilkan produk seperti itu hanya menggunakan mesin refinery,” katanya.
Berita Terkait
-
Harga MinyaKita Mahal, Mendag "Lip Service" Bakal Turunkan
-
Cadangan Migas Terus Menyusut, RI Terancam Impor Besar-besaran
-
3 Serum yang Mengandung Green Tea untuk Kontrol Minyak Berlebih pada Wajah
-
Mendag Janji Harga Minyak Goreng MinyaKita Mulai Turun Minggu Ini
-
Sejarah Shell di Indonesia, Santer Diisukan Bakal Tutup SPBU
Terpopuler
- Diminta Cetak Uang Kertas Bergambar Jokowi, Reaksi Bank Indonesia di Luar Prediksi: Kalau Gitu...
- Ragnar Oratmangoen Akui Lebih Nyaman di Belanda Ketimbang Indonesia: Saya Tidak Menonjol saat...
- Warga Jakarta Jangan Salah Nyoblos Besok, YLBHI Bongkar 'Dosa-dosa' Cagub Nomor Urut 2 Dharma Pongrekun
- Pelatih Jay Idzes: Saya Tidak Senang, Ini Memalukan!
- Pratiwi Noviyanthi Ditinggal Pengacara Usai Tak Mau Selesaikan Kisruh Donasi Pengobatan Agus Salim
Pilihan
-
Jangan Lewatkan! Lowongan Kerja OJK 2024 Terbaru, Cek Syaratnya Di Sini
-
4 Rekomendasi HP Gaming Murah Rp 2 jutaan Memori Besar Performa Handal, Terbaik November 2024
-
Harga MinyaKita Mahal, Mendag "Lip Service" Bakal Turunkan
-
Mahasiswa Universitas Lampung Ajak Warga Gotong Royong Peduli Lingkungan
-
Jangan Lewatkan! Amalan Malam Jumat untuk Perlindungan dari Fitnah Dajjal
Terkini
-
Berani Jujur! 3 Kepala KUA di Takalar Kembalikan Uang Gratifikasi dari Calon Pengantin
-
Kalah Pilkada 2024 Tidak Boleh Langsung Menggugat ke MK, Ini Aturannya
-
Unggul Versi Quick Count, Sudirman: Jangan Bereuforia!
-
Pilkada Sulsel 2024: Disabilitas dan Warga Binaan Antusias Menyalurkan Hak Pilih
-
Pelayanan CS BRI Dipuji Netizen Usai Viral di Media Sosial