Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Minggu, 17 April 2022 | 15:37 WIB
Ilustrasi bohong (Shutterstock)

Nabi Shallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda :

:

Puasa adalah perisai, maka barang siapa sedang berpuasa janganlah berkata keji/kotor dan berteriak-teriak, jika seseorang mencaci makinya atau mengajaknya bertengkar hendaklah dia mengatakan: aku sedang berpuasa. (Muttafaq ’Alaih).

– Mengumpat/Berteriak-Teriak

Baca Juga: Jadwal Buka Puasa Tasikmalaya Hari Ini, Minggu 17 April 2022

Seseorang yang mengumpat atau berteriak-teriak dapat membuat puasanya menjadi sia-sia sebagaimana dalam hadist Muttafaq ’Alaih di atas. Walaupun kita ketahui bahwa perbuatan ini termasuk perbuatan tercela. Maka tinggalkanlah perbuatan ini.

– Melakukan Caci Maki

Orang-orang yang melakukan caci maki dapat membuat puasanya menjadi sia-sia sebagaimana dalam hadist Muttafaq ’Alaih di atas bahkan jika kita mendapatkan caci maki maka ucapkanlah saya dalam kondisi berpuasa. Hindarilah perbuatan saling caci maki ini.

– Mengajak Bertengkar

Melakukan pertengkaran pun masuk dalam kategori yang menjadikan puasa kita tak memiliki nilai sebagaimana dalam hadist Muttafaq ’Alaih di atas. Maka jika terjadi perselisihan hendaknya kita menghindar dan mencari kondisi yang tepat untuk melakukan klarifikasi untuk mendapatkan solusi yang baik.

Baca Juga: Jadwal Buka Puasa Kota Pagar Alam Hari Ini, Minggu 17 April 2022

– Berbuat Dosa dan Maksiat

Seseorang yang sedang puasa tidak boleh hanya meninggalkan makan dan minum saja tapi juga harus menjauhi hal-hal kemaksiatan Kepada Allah Ta’ala.

Ibnu Rajab Al-Hambali berkata, “Ketahuilah, amalan taqarrub (mendekatkan diri) kepada Allah Ta’ala dengan meninggalkan berbagai syahwat (yang sebenarnya mubah ketika di luar puasa seperti makan atau berhubungan badan dengan istri) tidak akan sempurna hingga seseorang mendekatkan diri pada Allah dengan meninggalkan perkara yang Dia larang yaitu dusta, perbuatan zhalim, permusuhan di antara manusia dalam masalah darah, harta dan kehormatan.”

Orang-orang yang sedang berpuasa hendaknya mejaga dirinya untuk terhindar dari hal-hal yang dapat membuat nilai puasa bisa menjadi sia-sia. Jabir bin ‘Abdillah menyampaikan sebuah nasihat yang sangat berharga : “Seandainya kamu berpuasa maka hendaknya pendengaranmu, penglihatanmu dan lisanmu turut berpuasa dari dusta dan hal-hal haram serta janganlah kamu menyakiti tetangga. Bersikap tenang dan berwibawalah di hari puasamu. Janganlah kamu jadikan hari puasamu dan hari tidak berpuasamu sama saja.”

3. Melakukan Amalan Shaleh Selama Ramadhan

Faktor yang penting juga agar kita memperoleh puasa yang berkualitas adalah dengan senantiasa berada di atas ketaatan dengan ibadah-ibadah kita dalam bulan Ramadhan ini. Banyak amalan yang senantiasa dapat kita lakukan agar kita memperoleh puasa yang berkualitas.

Load More