SuaraSulsel.id - Suasana puasa Ramadhan menjadi momentum bagi organisasi kemasyarakatan dan paguyuban etnis. Untuk bersama-sama menandatangani deklarasi Kendari Harmonis.
Hajatan yang direspon positif berbagai kalangan tersebut difasilitasi oleh Forum Komunikasi Antar Lembaga Adat (Forkomla) Nusantara Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Selasa malam.
Forkomla Nusantara menggelar silaturahmi dengan mengusung tema "Merajut Kebhinekaan Antaretnis Menuju Kota Kendari Harmonis untuk Indonesia Satu".
Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir mengapresiasi deklarasi Kendari Harmonis yang diprakarsai Forkomla Nusantara Kota Kendari sebagai wahana komunikasi paguyuban, sehingga saling memahami dan mengenal satu sama lain.
Baca Juga: Masjid dan Gereja Bersanding di Kendari
"Membangun Kota Kendari membutuhkan partisipasi semua elemen. Silaturahmi antar etnis dan paguyuban semakin memperkokoh persatuan dan kesatuan masyarakat Kota Kendari yang beragam suku, agama dan budaya," kata Walikota.
Keberagaman masyarakat Kota Kendari adalah potensi untuk memajukan perekonomian daerah jika dikelola bersama-sama dengan toleransi yang tinggi.
Deklarasi Kendari Harmonis menghadirkan unsur Pemerintah Kota Kendari, TNI, Polri, Ketua Lembaga Adat dan Paguyuban, serta Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa dari berbagai Kampus di Kota Kendari.
Sementara itu, Ketua Forkomla Nusantara Kota Kendari Alamsyah Lotunani mengatakan Kendari Harmonis menggambarkan persatuan, saling menghormati dan menjaga kerukunan di tengah kehidupan masyarakat yang heterogen.
"Alhamdulillah dengan adanya kegiatan ini yang juga diinisiasi dari Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kementerian Sosial yang memang tugasnya mencegah terjadinya konflik sosial di masyarakat," ujar Alamsyah.
Alamsyah yang juga mantan Sekda Kota Kendari menambahkan konflik sosial yang dikategorikan sebagai bencana harus diantisipasi sejak dini.
"Selama ini kita melihat perkembangan yang ada di masyarakat kerap terjadi gesekan tetapi itu masih bisa kita kendalikan tentu ini semua demi kebaikan bersama,"tutur Alamsyah.
Data Forkomla menyebutkan 38 lembaga adat dan paguyuban sudah terdaftar di Kota Kendari, bahkan seiring waktu berjalan diperkirakan 50-an paguyuban dan lembaga adat. (Antara)
Berita Terkait
-
PLN Siapkan Listrik Bersih untuk Hilirisasi Mineral Smelter Antam di Kolaka, Sultra
-
KUR di Sulawesi Tenggara Tembus Rp3,4 Triliun! BRI Jadi Primadona
-
Viral! Oknum Provos KSOP Kendari Tendang Dagangan Ibu Pengasong yang Sudah 15 Tahun Cari Nafkah di Pelabuhan
-
Pertanian Berkelanjutan Makin Berkembang di Sekitar Industri Nikel Ceria
-
Profil Rizky Saputra, Pemain Sulteng Jotos Wasit PON 2024 sampai Diangkut Ambulans
Terpopuler
- Vanessa Nabila Bantah Jadi Simpanan Cagub Ahmad Luthfi, tapi Dipinjami Mobil Mewah, Warganet: Sebodoh Itu Kah Rakyat?
- Reaksi Tajam Lex Wu usai Ivan Sugianto Nangis Minta Maaf Gegara Paksa Siswa SMA Menggonggong
- Kini Rekening Ivan Sugianto Diblokir PPATK, Sahroni: Selain Kelakuan Buruk, Dia juga Cari Uang Diduga Ilegal
- TikToker Intan Srinita Minta Maaf Usai Sebut Roy Suryo Pemilik Fufufafa, Netizen: Tetap Proses Hukum!
- Adu Pendidikan Zeda Salim dan Irish Bella, Siap Gantikan Irish Jadi Istri Ammar Zoni?
Pilihan
-
Kekerasan di Pos Hauling Paser, JATAM Desak Pencabutan Izin PT MCM
-
Jelajah Gizi 2024: Telusur Pangan Lokal Hingga Ikan Lemuru Banyuwangi Setara Salmon Cegah Anemia dan Stunting
-
Pembunuhan Tokoh Adat di Paser: LBH Samarinda Sebut Pelanggaran HAM Serius
-
Kenapa Erick Thohir Tunjuk Bos Lion Air jadi Dirut Garuda Indonesia?
-
Sah! BYD Kini Jadi Mobil Listrik Paling Laku di Indonesia, Kalahkan Wuling
Terkini
-
Kisah Pilu Pengungsi Lewotobi: "Lari Hanya Pakai Baju di Badan"
-
Kabar Baik! Wapres Gibran Janji Bahas Kelanjutan Pembangunan Stadion Sudiang
-
Dukung Ekonomi Hijau dan Inklusif, BRI Catat Portofolio Pembiayaan Berkelanjutan Senilai Rp764,8 Triliun
-
Rocky Gerung Kritik Debat Pilkada Makassar: Monoton dan Panelis Tersiksa
-
Azizah Tolak Menyantap Makanan Bergizi Pemberian Wapres Gibran Rakabuming