Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Rabu, 30 Maret 2022 | 08:05 WIB
Pengemis pura-pura lumpuh di Pekanbaru. [Ist]

SuaraSulsel.id - Aktivitas masyarakat mulai terganggu dan terusik dengan keberadaan gelandangan dan pengemis jelan ramadhan.

Mengutip Telisik.id -- jaringan Suara.com, gelandangan dan pengemis (Gepeng) juga anak jalanan (Anjal) ramai di sekitar lampu merah dan fasilitas umum lainnya.

Menanggapi hal itu, Kepala Bidang (Kabid) Rehabilitasi Sosial (Rehsos) Dinsos Kota Kendari, Husni Mubaraq mengatakan, bertambahnya Gepeng dan Anjal karena sebentar lagi akan ramadan.

"Mereka manfaatkan keadaan itu, dimana masyarakat sedang berlomba-lomba untuk berbagi rejeki dalam bulan ramadhan," kata Husni Mubaraq, Selasa (29/3/2022).

Baca Juga: Soal Awal Ramadhan Antara Muhammadiyah dan Pemerintah, Wapres: Mudah-mudahan Sama

Ia juga menjelaskan, Gepeng dan Anjal ini merupakan hal yang cukup sulit untuk diselesaikan. Karena rata-rata mereka berasal dari luar Kota Kendari.

"Kita sudah asesmen, kita data terus cari informasinya, dari 28 orang yang kita asesmen hanya 8 orang yang berasal dari Kota Kendari, lainnya pendatang," ungkapnya.

Husni Mubaraq juga mengingatkan kepada masyarakat untuk tidak memberi apa pun pada Gepeng dan Anjal.

"Itu ada Perdanya, kalau masyarakat ingin memberi bantuan mending langsung ke panti atau ke rumah hafiz Alquran. Kita ada datanya kalau masyarakat ingin menyalurkan rejekinya," ucapnya.

Sementara itu, salah seorang pengendara sepeda motor, Rasmin mengaku, turut resah dengan banyaknya Gepeng dan Anjal di Kota Kendari, karena mereka kadang menghalangi perjalanan di jalan raya.

Baca Juga: Fenomena PMKS Saat Ramadhan, Satpol PP DKI Akan Tindak Koordinator Pengemis

"Kadang kalau di lampu merah itu kayak yang di lampu merah tapak kuda sana biar sudah lampu hijau, itu pengamen mereka masih menyanyi di tengah jalan," kata Rasmin.

Hal sama diungkapkan seorang pengendara mobil, La Une mengatakan, kadang Gepeng dan Anjal meminta uang secara paksa, mereka tidak akan pergi jika belum diberi uang.

"Itu kadang mereka pukul kaca mobil, terus kadang ada yang tempel mukanya di kaca mobil juga, bukannya kita tidak kasihan, tapi permasalahannya jangan sampai kita tidak lihat, pas lampu hijau kita jalan terjadi apa-apa, bisa kita sambar, bisa kita injak kakinya, bahaya sekali," ujarnya.

Load More