SuaraSulsel.id - Alimuddin (55 tahun), warga Kecamatan Kajang, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, meninggal dunia sesaat usai merekam e-KTP.
Korban disebut meninggal dunia di Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Bulukumba, pada Selasa, 15 Maret 2022 siang.
Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Pemprov Sulsel Sukarniaty Kondolele mengatakan Alimuddin sempat mendatangi Kantor Dukcapil Bulukumba. Ia mengurus KTP untuk keperluan berobat.
"Dalam kondisi sakit. Almarhum mau urus BPJS tapi belum punya KTP," ujar Sukarniaty, Rabu, 16 Maret 2022.
Baca Juga: Kabar Duka, Ayah April Jasmine sekaligus Mertua Ustaz Solmed Meninggal Dunia
Ia menjelaskan almarhum baru kembali dari Malaysia beberapa yang lalu. Ia sempat dirawat selama empat hari di rumah sakit.
Namun karena tidak memiliki BPJS, dia keluar dari rumah sakit dan mengurus KTP ke Kantor Disdukcapil setempat. Kata Sukarniaty, perekaman juga berlangsung sangat singkat, hanya biometrik.
"Selesai merekam, pas dia keluar langsung lunglai dikiranya pingsan. Jadi staf di Bulukumba baringkan di kursi, sambil periksa nadinya. Mereka juga tuntun syahadat, tapi sudah tidak merespon lagi," ungkapnya.
Alimuddin disebut meninggal dunia setelah menjalani perekaman Biometrik. KTP elektroniknya bahkan masih sempat tercetak.
"Dia diprioritaskan karena saudaranya ke kantor Dukcapil lebih dulu sampaikan identitas almarhum, apakah bisa direkam atau tidak," katanya.
Baca Juga: Kasus Kematian Tersangka di Agam, Polda Sumbar Mulai Periksa Sejumlah Saksi
Salah satu pihak keluarga almarhum, Anisa Keseng mengatakan Alimuddin tidak memiliki identitas. Karena baru saja kembali dari Malaysia. Ia sebelumnya bekerja sebagai TKI.
Namun karena sakit usus, ia harus pulang menjalani operasi. Sementara almarhum tidak punya BPJS Kesehatan, dia pun terdaftar sebagai pasien umum.
Dokter meminta untuk mengurus dulu BPJS Kesehatan sebagai syarat operasi. Jika ingin biaya operasi gratis. Keluarga kemudian langsung membawa almarhum ke Kantor Dukcapil untuk perekaman.
"Kita pilih keluar rumah sakit karena tidak ada BPJS. Sementara perekaman harus dilakukan di Dukcapil. Disana juga kita tidak antre, langsung direkam," ujar Anisa.
Ia pun meminta sejumlah pihak agar tidak saling menyalahkan. Keluarga juga sudah ikhlas menerima.
"Jadi jangan ada yang menyalahkan siapa pun. Almarhum juga sudah dikebumikan dan kami pihak keluarga ikhlas," tambahnya.
Sebelumnya, viral di media sosial sejumlah warga dan ASN mengerumuni jenazah seorang pria paruh baya. Lalu tampak jenazah lelaki itu dimasukkan ke dalam sebuah mobil.
Kontributor : Lorensia Clara Tambing
Berita Terkait
-
Hukum Zakat Fitrah untuk Orang yang Sudah Meninggal
-
Penyanyi Wheesung Meninggal Dunia Secara Tragis di Rumah
-
Aktor Senior Subarkah Hadisarjana Meninggal Dunia
-
Binaragawati 20 Tahun Meninggal Mendadak di Festival Olahraga AS, Pelatih Ungkap 'Kesalahan Besar'
-
Pendakian Terakhir Lilie Wijayanti dan Elsa Laksono: Persahabatan yang Berakhir di Puncak Tertinggi Indonesia
Terpopuler
- Ditahan Atas Dugaan Pemerasan, Beredar Rekaman Suara Reza Gladys Sebut Mail Syahputra Tolak Transferan
- Full Ngakak, Bio One Komentari Pengangkatan Ifan Seventeen Jadi Dirut PT Produksi Film Negara
- 3 Alasan yang Bikin Ustaz Derry Sulaiman Yakin Denny Sumargo, Hotman Paris dan Willie Salim Bakal Mualaf
- Jebloskan Nikita Mirzani ke Penjara Reza Gladys Sempat Disebut Cocok Gabung Gen Halilintar
- Ifan Seventeen Tiba-Tiba Jadi Dirut PFN, Pandji Pragiwaksono Respons dengan Dua Kata Menohok
Pilihan
-
Biasa Blak-blakan, Ahok Takut Bicara soal BBM Oplosan Pertamina: Ada yang Saya Enggak Bisa Ngomong
-
Catat Lur! Kedubes Kerajaan Arab Saudi dan Pemkot Solo Akan Gelar Buka Bersama Sepanjang 2,7 Kilometer
-
BYD M6 dan Denza D9 Jadi Mobil Listrik Terlaris di Indonesia pada Februari
-
Tiga Seksi Tol Akses IKN Ditargetkan Rampung 2027, Ini Rinciannya
-
7 Rekomendasi HP 5G Murah Mulai Rp 2 Jutaan Terbaru Maret 2025
Terkini
-
Uang Damai Rp10 Juta Kasus Pencabulan Anak: Keluarga Korban Tolak, Kanit PPA Polrestabes Makassar Terancam Sanksi
-
28 Tahun Mengabdi, Kini Gigit Jari: Kisah Pilu PPPK Makassar yang Pengangkatannya Ditunda Setahun
-
Kasat Narkoba Polres Bone Dicopot! Diduga Minta "Uang Damai" Rp80 Juta, Chat Viral Jadi Bukti
-
Agus Harimurti Yudhoyono Evaluasi Pembangkit Listrik Tenaga Sampah di Kota Makassar
-
Geram! Kanit PPA Polrestabes Makassar Diduga Minta Korban Kekerasan Seksual Damai Dengan Uang Rp10 Juta