SuaraSulsel.id - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 meminta pemerintah daerah meningkatkan koordinasi dengan pemerintah pusat. Agar pasokan vaksin yang sudah ada tidak terbuang sia-sia atau kedaluwarsa.
"Kunci utama untuk memaksimalkan penggunaan vaksin yang sudah tersedia adalah perencanaan yang baik yang melingkupi aspek logistik, tenaga vaksinator, maupun redistribusi ke daerah lain yang membutuhkan," ujar Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito dalam konferensi pers daring diikuti di Jakarta, Selasa 8 Maret 2022.
Ia menyampaikan, pada Februari 2022 lebih dari empat juta dosis vaksin COVID-19 berhasil digunakan sebelum mencapai tenggat kedaluwarsa.
"Dengan hasil kerja keras pemerintah optimalisasi dosis vaksin yang masih tersisa dapat dilakukan," kata Wiku menanggapi pertanyaan pers soal adanya 18 juta dosis vaksin COVID-19 yang bakal kedaluwarsa dalam waktu dekat.
Ia menambahkan sisa dosis vaksin COVID-19 yang belum berhasil disuntikkan berhasil diurus perpanjangan kedaluwarsanya.
Wiku menekankan perpanjangan kedaluwarsa itu dilakukan dengan hati-hati oleh pemerintah. Melalui diskusi dengan pakar dan pabrik obat secara mendalam. Sehingga tidak layak dan lolos uji perpanjangan kedaluwarsa ini bisa ditentukan.
"Perlu saya tekankan, upaya perpanjangan batas kedaluwarsa vaksin bukan merupakan solusi utama. Upaya ini dilakukan semata-mata agar stok vaksin yang sudah ada tidak terbuang sia-sia," katanya.
Sebelumnya Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate mengatakan percepatan pemberian vaksin COVID-19 menjadi bagian penting untuk memastikan semua vaksin yang telah disediakan digunakan dan tidak menjadi mubazir.
Upaya akselerasi laju program vaksinasi COVID-19, dinilai Johnny dilakukan tidak hanya dalam rangka meningkatkan daya tahan terhadap virus, melainkan juga untuk mencegah vaksin terbuang karena memasuki masa kedaluwarsa. (Antara)
Baca Juga: Kemenkes: Vaksin Covid-19 Dosis 1 dan 2 Kini Bisa Pakai Jenis yang Beda
Berita Terkait
-
Apakah Kartu Tol Bisa Expired? Ini Penjelasannya
-
Seorang Dokter di Inggris Coba Bunuh Pasangan Ibunya dengan Vaksin COVID-19 Palsu!
-
Pesta Seks Selama Pandemi dan Kebohongan Vaksin Covid-19, Dokter di New York Terancam Penjara!
-
Terbukti Ampuh! 4 Cara Download File yang Sudah Kedaluwarsa di WhatsApp
-
Kemenkes Bantah Adanya Detoksifikasi Vaksin Covid-19, Definisinya Beda Jauh
Terpopuler
- Diminta Cetak Uang Kertas Bergambar Jokowi, Reaksi Bank Indonesia di Luar Prediksi: Kalau Gitu...
- Ragnar Oratmangoen Akui Lebih Nyaman di Belanda Ketimbang Indonesia: Saya Tidak Menonjol saat...
- Warga Jakarta Jangan Salah Nyoblos Besok, YLBHI Bongkar 'Dosa-dosa' Cagub Nomor Urut 2 Dharma Pongrekun
- Pelatih Jay Idzes: Saya Tidak Senang, Ini Memalukan!
- Pratiwi Noviyanthi Ditinggal Pengacara Usai Tak Mau Selesaikan Kisruh Donasi Pengobatan Agus Salim
Pilihan
-
4 Rekomendasi HP Gaming Murah Rp 2 jutaan Memori Besar Performa Handal, Terbaik November 2024
-
Harga MinyaKita Mahal, Mendag "Lip Service" Bakal Turunkan
-
Mahasiswa Universitas Lampung Ajak Warga Gotong Royong Peduli Lingkungan
-
Jangan Lewatkan! Amalan Malam Jumat untuk Perlindungan dari Fitnah Dajjal
-
Setelah Pilkada, Harga Emas Antam Meroket Jadi Rp1.513.000/Gram
Terkini
-
Berani Jujur! 3 Kepala KUA di Takalar Kembalikan Uang Gratifikasi dari Calon Pengantin
-
Kalah Pilkada 2024 Tidak Boleh Langsung Menggugat ke MK, Ini Aturannya
-
Unggul Versi Quick Count, Sudirman: Jangan Bereuforia!
-
Pilkada Sulsel 2024: Disabilitas dan Warga Binaan Antusias Menyalurkan Hak Pilih
-
Pelayanan CS BRI Dipuji Netizen Usai Viral di Media Sosial