SuaraSulsel.id - Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah melakukan uji balistik terhadap 20 senjata api yang diamankan pada unjuk rasa tolak tambang di Desa Siney, Kecamatan Tinombo Selatan, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah.
“Masuk tahap uji balistik setelah kami melakukan olah TKP,” kata Kabid Humas Polda Sulteng, Kombes Pol Didik Supranoto, di Parigi Moutong, Selasa 15 Februari 2022.
Hasil uji balistik akan dicocokkan dengan proyektil yang ditemukan di TKP, selanjutnya akan ditentukan pelaku yang terlibat. Dalam penembakan seorang warga Desa Tada dalam unjuk rasa tolak tambang di Parigi Moutong.
“Propam sudah memeriksa 17 anggota polisi, amankan 20 senpi, olah TKP dan uji balistik, itulah yang saat ini Polda Sulteng lakukan,” terangnya.
Didik mengatakan tim forensik telah mengambil 20 sampel dari 20 pucuk senjata api. Dari masing-masing senjata ini diambil sampel 3 proyektil.
Lanjut kata Didik, jumlah sampel proyektil, yakni 60 butir. Dari 60 ini akan dibawa ke laboratorium Sulawesi Selatan untuk dicocokkan dengan proyektil yang ditemukan di lapangan.
“Ini perkembangan terkait dengan meninggalnya salah satu warga yang melakukan pemblokiran jalan,” terang Didik.
Dari kasus tersebut sudah dikeluarkan LP penembakan dan telah ditingkatkan ke tingkat penyidikan karena perbuatan pidana yang sudah jelas.
“Tetapi tersangka masih dalam proses pencarian atau penyidikan dan menunggu hasil uji balistik dan apabila sudah keluar hasil akan disampaikan lebih lanjut,” sebutnya.
Baca Juga: Komnas HAM Kawal Penyelidikan Penembakan Warga di Parigi Moutong, 15 Senjata Api Diamankan Polisi
Kemudian barang bukti lain yang ditemukan yaitu sebuah proyektil, 3 selongsong yang terdiri dari 1 selongsong revolver, 1 selongsong 9mm dan 1 selongsong pelontar atau gas air mata. Semuanya akan dibawa ke laboratorium forensik Sulawesi Selatan.
“Yakin bahwasanya pihak kepolisian akan bertindak secara profesional dan transparan,” tegasnya.
Saat ini Tim Mabes Polri juga telah tiba di Kota Palu dan langsung menuju Kabupaten Parigi Moutong untuk membantu melakukan pengusutan kasus meninggalnya warga Desa Tada dalam unjuk rasa tolak tambang.
“Pihak kepolisian telah membentuk tim terdiri dari Propam, Irwasda, kriminal umum dan tim Labfor dari Makassar,” ungkap Didik.
Berita Terkait
-
Komnas HAM Kawal Penyelidikan Penembakan Warga di Parigi Moutong, 15 Senjata Api Diamankan Polisi
-
Pengunjuk Rasa Tolak Tambang di Parigi Moutong, Erfaldi Tewas Ditembak di Punggung Hingga Tembus ke Dada
-
Kekerasan di Wadas Hingga Penembakan di Parigi Moutong Menunjukan Ada Arahan Kuat Polri Jaga Investasi Bidang Tambang
Terpopuler
- Dirumorkan Bela Timnas Indonesia di Ronde 4, Leeds Bakal Usir Pascal Struijk
- Tak Perlu Naturalisasi, 4 Pemain Keturunan Jebolan Akademi Top Eropa Bisa Langsung Bela Timnas
- Berbalik 180 Derajat, Mantan Rektor UGM Sofian Effendi Cabut Pernyataan Soal Ijazah Jokowi
- Erika Carlina Bikin Geger, Akui Hamil 9 Bulan di Luar Nikah: Ini Kesalahan Terbesarku
- 10 Rekomendasi Kulkas 2 Pintu Harga Rp1 Jutaan, Anti Bunga Es dan Hemat Listrik
Pilihan
-
Jokowi: Saya Akan Bekerja Keras untuk PSI
-
BREAKING NEWS! Menang Telak, Kaesang Pangarep Pimpin PSI Lagi
-
Karhutla Riau Makin Meluas sampai 'Ekspor' Asap ke Malaysia
-
Singgung Jokowi, Petinggi Partai Sebut PSI Bisa Gulung Tikar, Apa Maksudnya?
-
Kongres PSI: Tiba di Solo, Bro Ron Pede Kalahkan Kaesang Pangarep
Terkini
-
Rahasia Hemat Biaya Renovasi Rumah
-
828 Dapur Makan Bergizi Gratis di Sulsel, Apa Kendalanya?
-
Mantan Presiden SBY Sakit Apa? Dirawat Dimana? Begini Kondisi Terkini
-
Intip 9 Museum Paling Keren di Sulawesi Selatan yang Bikin Kamu Melek Sejarah
-
Jembatan Barombong Terancam Mandek! Wali Kota Makassar Desak Pembebasan Lahan Dipercepat