Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Selasa, 15 Februari 2022 | 19:49 WIB
Kabid Humas Polda Sulteng, Kombes Pol Didik Supranoto, di Parigi Moutong, Selasa 15 Februari 2022 [SuaraSulsel.id/Antara]

SuaraSulsel.id - Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah melakukan uji balistik terhadap 20 senjata api yang diamankan pada unjuk rasa tolak tambang di Desa Siney, Kecamatan Tinombo Selatan, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah.

“Masuk tahap uji balistik setelah kami melakukan olah TKP,” kata Kabid Humas Polda Sulteng, Kombes Pol Didik Supranoto, di Parigi Moutong, Selasa 15 Februari 2022.

Hasil uji balistik akan dicocokkan dengan proyektil yang ditemukan di TKP, selanjutnya akan ditentukan pelaku yang terlibat. Dalam penembakan seorang warga Desa Tada dalam unjuk rasa tolak tambang di Parigi Moutong.

“Propam sudah memeriksa 17 anggota polisi, amankan 20 senpi, olah TKP dan uji balistik, itulah yang saat ini Polda Sulteng lakukan,” terangnya.

Baca Juga: Komnas HAM Kawal Penyelidikan Penembakan Warga di Parigi Moutong, 15 Senjata Api Diamankan Polisi

Didik mengatakan tim forensik telah mengambil 20 sampel dari 20 pucuk senjata api. Dari masing-masing senjata ini diambil sampel 3 proyektil.

Lanjut kata Didik, jumlah sampel proyektil, yakni 60 butir. Dari 60 ini akan dibawa ke laboratorium Sulawesi Selatan untuk dicocokkan dengan proyektil yang ditemukan di lapangan.

“Ini perkembangan terkait dengan meninggalnya salah satu warga yang melakukan pemblokiran jalan,” terang Didik.

Dari kasus tersebut sudah dikeluarkan LP penembakan dan telah ditingkatkan ke tingkat penyidikan karena perbuatan pidana yang sudah jelas.

“Tetapi tersangka masih dalam proses pencarian atau penyidikan dan menunggu hasil uji balistik dan apabila sudah keluar hasil akan disampaikan lebih lanjut,” sebutnya.

Baca Juga: Pengunjuk Rasa Tolak Tambang di Parigi Moutong, Erfaldi Tewas Ditembak di Punggung Hingga Tembus ke Dada

Kemudian barang bukti lain yang ditemukan yaitu sebuah proyektil, 3 selongsong yang terdiri dari 1 selongsong revolver, 1 selongsong 9mm dan 1 selongsong pelontar atau gas air mata. Semuanya akan dibawa ke laboratorium forensik Sulawesi Selatan.

“Yakin bahwasanya pihak kepolisian akan bertindak secara profesional dan transparan,” tegasnya.

Saat ini Tim Mabes Polri juga telah tiba di Kota Palu dan langsung menuju Kabupaten Parigi Moutong untuk membantu melakukan pengusutan kasus meninggalnya warga Desa Tada dalam unjuk rasa tolak tambang.

“Pihak kepolisian telah membentuk tim terdiri dari Propam, Irwasda, kriminal umum dan tim Labfor dari Makassar,” ungkap Didik.

Load More