SuaraSulsel.id - Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Utara Sandra S. Rondonuwu memberikan tanggapannya. Terkait kritikan Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengenai keberadaan Museum Holocaust di Tondano, Minahasa, Sulawesi Utara.
Mengutip BeritaManado.com -- jaringan Suara.com, menurut Sandra, kritikan MUI sah-sah saja.
Tetapi tidak harus membatasi keinginan setiap orang menjalankan agama dan keyakinan.
“Pembangunan di lokasi ini harus dilihat hukum yang berlaku di Indonesia. Kita kan negara Pancasila dan menghargai keyakinan setiap umat manusia,” ujar Sandra saat diwawancara, Selasa (8/2/2022).
Menurut dia, Sulawesi Utara dikenal sebagai daerah dengan toleransi yang tinggi.
Jika keberadaan museum tersebut tidak mengganggu masyarakat setempat, tidak perlu dipermasalahkan.
“Karena warga setempat sudah terbiasa dengan namanya toleransi. Oleh karena itu ketika Holocaust ini dibangun, membuktikan ada orang-orang keturunan Yahudi di sini,” jelasnya.
Ia juga mengatakan, Museum Holocaust adalah bukti kesaksian terjadinya peristiwa pembantaian Nazi Jerman kepada orang Yahudi pada perang dunia kedua.
“Dan ini menjadi sesuatu pengingat bahwa pernah ada peristiwa kelam dan tidak boleh terulang lagi,” tandasnya.
Baca Juga: Haikal Hassan soal Kontroversi Berdirinya Museum Yahudi di Indonesia: Lucu dan Kocak Sekali
Mengutip Suara.com, Haikal Hassan atau yang akrab disapa Babe Haikal turut mengomentari berdirinya museum Holocoust atau dikenal dengan Museum Yahudi di Tonado, Minahasa, Sulawesi Uatara yang menuai kontroversi.
Museum Yahudi itu bahkan menjadi salah satu topik pembahasan yang panas di salah satu stasiun TV Indonesia, pro kontra terkait museum tersebut ditayangkan, Rabu (9/2/2022).
Menurut informasi, Museum Holocoust Indonesia, didirikan 27 Januari 2022, bertepatan dengan hari peringatan Holocoust Internasional.
Mengomentari terkait berdirinya museum itu, Haikal menilai Museum tersebut menceritakan hoax terbesar.
Kata Haikal, peristiwa sejarah Holocoust atau pembantaian jutaan orang yahudi oleh Nazi Jerman adalah hoax terbesar.
Babe Haikal pun melanjutkan pernyataannya dengan mempertanyakan apa relevansi sejarah Holocoust dengan Indonesia, sehingga dibangun museum Holocoust atau museum Yahudi di Indonesia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
Terkini
-
30 Tahun Tak Usai: Sengketa Lahan Manggala Makassar Jadi Bom Waktu Aset Negara?
-
Gubernur Sulsel Tutup Katinting Race 20205: Budaya Maritim Harus Dilestarikan
-
MTF Market 'Monster Land' Mulai 29 Oktober, Makin Banyak Event dan Area Makan Seru
-
Taufan Pawe Usul Peradilan Khusus Pemilu: 14 Hari Penyidikan Terlalu Singkat
-
Trans Sulawesi Jalur 'Hitam' Pupuk Subsidi? Polda Sulbar Amankan Ratusan Karung