SuaraSulsel.id - Tingkat kesejahteraan nelayan di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) membaik pada Januari 2022.
"Hal ini tercermin pada Nilai Tukar Nelayan dan Pembudidayaan Ikan subsektor perikanan (NTNP) yang naik 0,17 persen dibandingkan bulan sebelumnya," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulut Asim Saputra, di Manado, Senin.
Asim mengatakan NTNP Sulut naik 0,17 persen menjadi 107,22 di bulan Januari dibandingkan dengan bulan Desember yang masih 107,04.
Kenaikan NTNP ini, katanya, disebabkan oleh kecepatan kenaikan nilai indeks yang diterima (It) yang lebih tinggi dibandingkan indeks yang dibayar (Ib).
"It naik 0,12 persen sebaliknya Ib turun hanya 0,05 persen," katanya.
Pada Indeks pembentuk It yang mengalami kenaikan pada Indeks Tangkap sebesar 0,26 persen. Nilai NTUP mengalami penurunan 0,10 persen, dari 111,19 di bulan Desember menjadi 111,08 pada bulan Januari.
Nilai Tukar Nelayan perikanan tangkap (NTN) naik 0,30 persen, pada bulan Desember masih 107,83 menjadi 108,15 di bulan Januari. Membaiknya nilai NTN disebabkan oleh It yang naik lebih besar 0,26 persen sementara Ib turun 0,04 persen.
Naiknya It berasal dari kenaikan indeks Penangkapan di Perairan Umum sebesar 2,84 persen, dan indeks Penangkapan di laut sebesar 0,06 persen.
Komoditi Indeks Penangkapan di Perairan Umum yang mengalami kenaikan harga yakni ikan gabus (haruan), udang umum, ikan nila.
Untuk Indeks Penangkapan Laut yang mengalami kenaikan harga yakni Ikan Gurita, Cumi-Cumi, Ikan Kakap, Ikan Layang (Malalugis/Momar). Nilai Ib yang turun berasal dari Indeks Konsumsi Rumah Tangga sebesar 0,24 persen.
Untuk nilai NTUP di subsektor ini hanya naik 0,02 persen; sebelumnya masih 112,37 menjadi 112,39 di bulan Januari.
Nilai Tukar Pembudidaya Ikan atau NTPi di bulan Januari turun 1,40 persen dan menjadi 97,00, dibandingkan dengan bulan Desember yang hanya 98,38.
Penurunan NTPi disebabkan oleh cepatnya penurunan It yang lebih tinggi dibandingkan Ib. It turun hingga mencapai 1,53 persen sementara Ib turun hanya 0,13 persen.
Penurunan It berasal dari Indeks Budidaya Air Tawar sebesar 1,58 persen. Pada Indeks Budidaya air tawar terjadi penurunan pada komoditi Ikan Nila Tawar, Ikan Mujair Tawar.
Sementara turunnya Ib disebabkan oleh penurunan Indeks Konsumsi Rumah Tangga sebesar 0,47 persen. Turunnya Nilai NTPi diikuti pula oleh Nilai
Tukar Usaha Pertanian (NTUP) sebesar 1,59 persen dari 98,75 di bulan Desember menjadi 97,18 di bulan Januari. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
Pilihan
-
Cek Fakta: Viral Klaim Pigai soal Papua Biarkan Mereka Merdeka, Benarkah?
-
Ranking FIFA Terbaru: Timnas Indonesia Makin Pepet Malaysia Usai Kena Sanksi
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
Terkini
-
Eks Kajari Enrekang Jadi Tersangka Korupsi, Diduga Terima Rp840 Juta dari Kasus BAZNAS
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Oknum Polisi Bone Pamer Kelamin ke Anak Bawah Umur, Begini Nasibnya!
-
Korban Jiwa Bentrok Tambang Emas Ratatotok Terkonfirmasi, Polisi Buru Pelaku
-
Warga Makassar Kini Bisa Nikmati XL Ultra 5G+