Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Selasa, 08 Februari 2022 | 12:46 WIB
Wali Kota Makassar Danny Pomanto [SuaraSulsel.id / Istimewa]

SuaraSulsel.id - Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto atau Danny Pomanto mengumumkan positif terpapar Covid-19. Namun gejala yang dirasakan tidak berat.

"Minggu malam saya mengalami demam denga keluhan berat di tenggorokan. Saat PCR test hasilnya senin malam positif," ungkap Danny Pomanto lewat video, Selasa 8 Februari 2022.

Danny Pomanto menghimbau warga yang pernah berinteraksi dengan dirinya selama tiga sampai 4 hari sebelumnya, bisa melakukan pemeriksaan. Untuk mencegah penularan.

Danny Pomanto mengaku bersyukur gejala yang dirasakan tidak berat. Seperti pertama kali terinfeksi Covid-19.

Baca Juga: Hasil BRI Liga 1: Imbang 2-2, Gol Larut Yakob Sayuri untuk PSM Batalkan Kemenangan Bali United

"Berkat vaksinasi yang sudah lengkap. saya sarankan warga juga segera melengkapi vaksinasi. Jika perlu vaksin booster," katanya.

Meski harus menjalani isolasi mandiri, Danny Pomanto mengaku pemerintahan dan pelayanan publik tidak akan terganggu. Akan ditangani oleh Wakil Wali Kota Makassar Fatmawati Rusdi.

"Mohon doanya agar semua berjalan dengan baik," ungkap Danny Pomanto.

90,21 Persen Warga Kota Makassar Sudah Disuntik Vaksin Covid-19

Angka vaksinasi Covid-19 di Kota Makassar hingga 7 Februari 2022 telah mencapai angka 90,21 persen dari target kota sebesar 1.102.330 orang untuk dosis satu.

Baca Juga: Kementerian PUPR Groundbreaking Akses Tol Makassar New Port

Kepala Dinas Kesehatan Kota Makassar dr Nursaidah Sirajuddin mengatakan angka capaian vaksinasi di kota ini terus bertambah hingga mencapai 100 persen.

"Sampai kemarin itu data yang masuk angkanya, sudah 90,21 persen untuk dosis satunya dan 67,68 untuk dosis keduanya. Kita tetap berupaya maksimal untuk bisa mencapai 100 persen dalam beberapa pekan ke depan," ujar Nursaidah kepada Antara, Selasa 8 Februari 2022.

Dokter Ida mengatakan, angka vaksinasi untuk usia produktif tergolong sangat tinggi dan menyisakan kekurangan pada usia lanjut.

Meski demikian, pihaknya tetap terus mengedukasi warga agar mau melakukan vaksinasi bagi masyarakat. Khususnya usia lanjut yang memang aman menerima suntikan tersebut.

"Kan tidak langsung divaksin, ada yang di-tracing, diperiksa kesehatannya. Bisa tidak menerima suntikan. Kami harap bagi warga yang belum menerima suntikan vaksin agar bisa memeriksakan diri sebelum divaksin," katanya.

Berdasarkan data, angka vaksinasi untuk usia lanjut masih di bawah 60 persen yakni di kisaran 48-50 persen.

Selain itu, anak usia 6-11 tahun atau yang masih duduk di bangku sekolah dasar (SD) juga saat ini menjadi sasaran vaksinasi.

Target dari vaksinasi anak usia dini tersebut bisa 100 persen berdasarkan data siswa dari Dinas Pendidikan (Disdik) Makassar yakni 132 ribu orang.

Load More