Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Senin, 07 Februari 2022 | 08:29 WIB
Gubernur Papua Lukas Enembe bersama forkopimda saat perayaan Hari Pekabaran Injil 167 Tahun di Tanah Papua [SuaraSulsel.id/Istimewa]

Menangapi hal itu, Ketua Persatuan Gereja-Gereja Papua (PGGP) Pdt Hizkia Rollo mengatakan, pandangan dari Menteri Agama sangat luar biasa, terkait dengan kebersamaan dan kerukunan.

“Kalau kebersamaan dan kerukunan ini tetap terjalin dengan baik, maka semua proses pembangunan di tanah Papua akan berlansung dengan baik. Kalau tanpa dua hal tersebut maka proses pembangunan di tanah ini tidak akan berjalan dengan baik, jelas Hezkia.

Untuk itu harapan hati dari Menteri Agama tadi, itu akan menjadi satu kesatuan untuk kita menemukan titik temu, dimana kita berkolaborasi dengan pemerintah didalamnya ada toko-toko agama, untuk membangun tanah ini menujuh Papua yang lebih baik.

Sementara itu, Pdt Dorman Wandikbo menuturkan jujur masyarakat Papua cinta damai dan sampai hari ini terhitung injil masuk di Papua hingga sudah mencapai 167 tahun, Papua tidak mengalami konflik Agama.

Baca Juga: Koalisi HAM Desak Kapolri Bebaskan 8 Mahasiswa Pengibar Bendera Bintang Kejora: Aksi Mereka Dijamin UUD

“Untuk itu Indonesia harus belajar dari kami orang Papua, bagaimana memelihara toleransi beragama di atas tanah ini,” tandasnya.

Senada dengan itu, Ketua Panitia HPI ke 167 tahun, yang juga selaku Ketua DPR Papua, Jhony Banua Rouw mengatakan terkait dengan apa yang disampaikan oleh Menteri Agama tadi.

Bahwa situasi dan kondisi masyarakat Papua yang menjunjung tinggi semangat toleransi dalam berbagai kehidupan perlu untuk terus terjaga karena ini adalah modal besar dalam membangun Papua yang damai Mandiri Sejahtera dan berkeadilan.

“Ini yang kami mau sampaikan bahwa daerah lain harus mencontohi kami di Papua, kerena selama ini toleransi hidup beragama dan kebersamaan terus terjaga,” tegas Banua Rouw.

“Ditempat lain banyak yang melarang satu agama tidak boleh beribadah dan lain sebagainya. Di Papua mayoritasnya Kristiani, namun banyak Masjid berdiri disana-sini tidak ada larangan,” Sambungnya.

Baca Juga: Sebut Suku Di Papua Primitif Dan Radikal, Film Buatan Polri Ini Dianggap Rasis, Polda Papua: Itu Kisah Nyata

Bahkan pada saat Idul Fitri pemuda Kristen menjaga umat Muslim yang beribadah, sebaliknya pada saat Natal pemuda Muslim terlibat menjaga kedamayaan saat ibadah berlansung.

Sementara itu. Pendeta James Wambrauw juga mengapresiasi Menteri yang memberikan sambutan dan berharap itu terjadi setiap tahun.

“Kita dipapua tanah damai dan kami apresiasi menteri, yang sudah memberi sambutan dan terlibat dalam hari pekebaran injil, dan ini sejarah sehingga momentum ini untuk semakin papau damai dan sejahtera kedepan,” tutupnya.

Load More