SuaraSulsel.id - Jerman tengah mempertimbangkan untuk mengerahkan pasukan tambahan ke Lithuania, kata Menteri Pertahanan Jerman Christine Lambrecht.
Pertimbangan tersebut didorong ketegangan yang masih tinggi atas pembangunan militer Rusia dekat Ukraina.
Dalam wawancara dengan grup media Funke yang disiarkan daring pada Minggu (6/2) dan di surat kabar pada Senin (7/2), Lambrecht mengatakan Jerman sudah memberikan kontribusi penting di Lithuania dengan memimpin kelompok pertempuran NATO.
“Pada prinsipnya, pasukan tambahan tersedia sebagai bala bantuan dan kami dalam pembicaraan dengan Lithuania saat ini untuk mencari tahu apa yang tentunya masuk akal dalam hal ini,” katanya.
Rusia telah membantah berencana untuk menyerang Ukraina tetapi memiliki puluhan ribu pasukan dekat perbatasan negara tetangganya itu.
Kondisi itu mendorong Amerika Serikat mengerahkan sekitar 3.000 pasukan tambahan guna memperkuat sayap timur NATO di Polandia dan Rumania.
Pasukan pertama AS tiba pada Sabtu (5/2) di pangkalan militer Rzeszow di Polandia tenggara.
NATO sudah mengerahkan empat unit tempur multinasional dengan total 5.000 pasukan di Polandia, Lithuania, Latvia dan Estonia.
Pasukan tersebut dikirim untuk merespon pencaplokan Rusia atas wilayah Krimea dari Ukraina pada 2014.
Baca Juga: Serang Ukraina, Rusia Bakal Disanksi Berat Uni Eropa
Apa yang disebut dengan kelompok tempur NATO ini yang dipimpin AS, Jerman, Kanada dan Inggris, dimaksudkan untuk menghentikan serangan di wilayah itu dan mengulur waktu bagi pasukan tambahan NATO untuk mencapai lini depan.
Dua pejabat AS mengatakan pada Sabtu bahwa Rusia memiliki sekitar 70 persen dari kekuatan tempur yang diyakini akan dibutuhkan untuk serangan skala penuh terhadap Ukraina.
Lambrecht lagi-lagi mengesampingkan pemasokan senjata untuk Ukraina setelah Kedutaan Ukraina di Jerman mengirim daftar dengan permintaan khusus kepada Kemenhan dan Kemenlu di Berlin.
Daftar itu meliputi sistem pertahanan misil, alat untuk peperangan elektronik, kacamata penglihatan malam, radio digital, stasiun radar, dan ambulan militer— peralatan yang angkatan Jerman sendiri pun mengalami kekurangan pasokan. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- 5 HP RAM 8 GB Paling Murah Cocok untuk Gamer dan Multitasking Berat
Pilihan
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah mulai Rp 1 Jutaan, Cocok untuk Ojol!
-
Saham BBRI Dekati Level 4.000 Usai Rilis Laba Bersih Rp41,23 Triliun
-
Harga Emas Turun Tiga Hari Beruntun: Emas Jadi Cuma 2,3 Jutaan di Pegadaian
-
Indonesia Ngebut Kejar Tarif Nol Persen dari AS, Bidik Kelapa Sawit Hingga Karet!
-
Prabowo Turun Gunung Bereskan Polemik Utang Whoosh
Terkini
-
Mahasiswa Kedokteran UMI Ditemukan Tak Bernyawa Setelah 2 Hari Hilang Kontak
-
Krisis Lini Depan PSM Makassar: Mampukah Pelatih Baru Jadi Penyelamat?
-
Tomas Trucha: Saya Bukan Klopp!
-
Viral Anak Tidak Mampu Bayar Ijazah, Kadis Pendidikan Makassar: Lapor, Kami Akan Bantu Segera!
-
LPSK Turun Tangan! Keluarga Korban Pembakaran DPRD Makassar Dapat Perlindungan