Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Minggu, 06 Februari 2022 | 12:21 WIB
Aksi pembakaran yang dilakukan oleh simpatisan Jeriko di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur [SuaraSulsel.id/Antara]

SuaraSulsel.id - Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat Benny K Harman menegaskan pihaknya tidak mentolerir perilaku sejumlah simpatisan mantan Ketua DPD Demokrat NTT Jefri R Kore (Jeriko) yang membakar foto Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

"Kalau foto saya diinjak-injak, dibakar makin senang saya, tetapi kalau foto Ketua Umum kita yang tidak punya salah apa-apa diperlakukan begitu saya rasa kita akan mengambil langkah tindakan tegas," kata Benny di Kupang, Sabtu 5 Februari 2022.

Hal ini disampaikannya saat memberikan kata sambutan pada Acara Konsolidasi Kader DPD Partai Demokrat Nusa Tenggara Timur (NTT).

Benny mengatakan bahwa negara ini adalah negara demokrasi. Pihaknya juga tidak melarang mereka (simpatisan) menggelar unjuk rasa karena partai sangat menjunjung kedewasaan dalam berpendapat.

Baca Juga: Reaksi Partai Demokrat Usai Foto AHY Dibakar Massa Di Kupang, Waketum: Kalau Foto Saya Yang Dibakar Makin Saya Senang

"Tetapi kalau kebebasan itu disalahgunakan tentu saja saya tidak setuju apalagi dipakai untuk menghina sesama," ujarnya.

Tercatat pembakaran foto AHY sudah dilakukan dua kali yakni pada Rabu (4/1) lalu dan kedua pada Sabtu (5/2) saat sedang dilaksanakan konsolidasi partai di Grand Mutiara Kupang.

Menurut Benny, penistaan terhadap Demokrat merupakan sebuah tindakan melanggar hukum, tidak bisa dibiarkan.

Dia juga mempertanyakan para kader demokrat di NTT tidak memberikan reaksi atas tindakan simpatisan tersebut.

“Apabila bapak ibu sekalian diam dan tidak marah, maka harus dipertanyakan komitmen dan militansi saudara-saudara sekalian, kecuali itu bagian dari agenda saudara-saudara lakukan,” ujarnya.

Baca Juga: Duet Anies-AHY Berpotensi Mengulang Kemenangan SBY-JK, Begini Analisisnya

Sementara itu Ketua DPD Partai demokrat NTT Leonardus Lelo mengatakan bahwa untuk hal terkait pembakaran itu, pihaknya sudah melaporkannya ke Polda NTT.

"Sudah kita laporkan dan sudah dalam proses," tambah dia.

Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Nusa Tenggara Timur tetap menggelar konsolidasi partai walaupun di luar gedung sejumlah simpatisan mantan Ketua DPD Demokrat NTT Jefri Riwu Kore (Jeriko) mengelar protes dan unjuk rasa.

Pantauan di lokasi kegiatan Kupang, Sabtu, simpatisan Jeriko sempat bersitegang dengan aparat kepolisian yang berjaga di luar gedung kegiatan konsolidasi Partai Demokrat.

Mereka menuntut agar aparat kepolisian segera membubarkan serta menghentikan kegiatan konsolidasi yang menurut mereka penunjukan Leonardus Leo sebagai Ketua DPD Demokrat NTT tidak sah.

Massa pendukung Jeriko juga sempat membakar sejumlah banner dan juga sejumlah kardus dalam aksi tersebut namun bisa diatasi oleh pihak kepolisian yang berjaga di sekitar lokasi konsolidasi Partai Demokrat.

Sementara itu Kabid Humas Polda NTT Kombes Pol Rishian Krisna B mengatakan bahwa pihaknya menerjunkan 180 personel untuk mengamankan kegiatan Konsolidasi Partai Demokrat di Gedung Grand Mutiara.

"Ada 180 personel dari Polres Kota yang kita kerahkan untuk amankan jalannya konsolidasi itu," tambah dia.

Selain itu pihaknya menerjunkan satu kompi personel Ditsamapta Polda NTT, satu pleton Brimob dan satu kompi Subditkamneg.

Tak hanya itu sejumlah kendaraan taktis juga disiagakan salah satunya water canon di depan gedung berlangsungnya kegiatan konsolidasi. (Antara)

Load More