Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Selasa, 01 Februari 2022 | 14:41 WIB
Ilustrasi warga bawa jenazah pakai sepeda motor [SuaraSulsel.id/Istimewa]

SuaraSulsel.id - Kabar warga Kabupaten Sinjai mengangkut jenazah anak menggunakan sepeda motor viral di media sosial. Sebelumnya, anak tersebut lahir prematur dan sempat dirawat di rumah sakit.

Hal tersebut dialami oleh Asdar (29), warga Batulappa, Kecamatan Sinjai Timur, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan. Kejadiannya pada Minggu, 30 Januari 2022.

Asdar mengatakan anaknya sempat dirawat di Rumah Sakit Datu Pancaitana, Kabupaten Bone. Sebelumnya dirujuk dari RSUD Sinjai.

Namun, Tuhan berkehendak lain. Anaknya dinyatakan meninggal dunia.

Baca Juga: Jenazah Vokalis Band Rockvolution Surabaya Melani Savitri Ditemukan

Videonya beredar luas di media sosial. Ia terpaksa mengangkut jenazah anaknya menggunakan sepeda motor. Karena tidak punya cukup uang menyewa mobil jenazah.

Asdar mengaku hanya punya uang Rp600 ribu saat itu. Sementara, pihak rumah sakit mematok harga sewa mobil Rp700 ribu.

Dari pengakuannya, ia sempat memohon agar pihak rumah sakit bisa memberi keringanan. Apalagi jenazah anaknya harus segera dikuburkan karena sudah malam. Sekitar pukul 21.00 Wita.

Namun, pihak rumah sakit mengaku itu sudah aturan. Karena tak mau menunggu lama, ia terpaksa mengangkut jenazah anaknya menggunakan sepeda motor.

Banyak netizen yang mengecam tindakan rumah sakit. Mereka sedih dan mengatakan hal tersebut sangat memalukan masyarakat Bone.

Baca Juga: Kontroversi Permintaan Dorce, Begini Tata Cara Menguburkan Jenazah Ajaran Islam

Mereka bahkan meminta agar Direktur Rumah Sakit sebaiknya dicopot. Hal tersebut sebagai bentuk komitmen pemerintah Kkabupaten Bone yang terus memperbaiki sektor layanan kesehatan.

Banyak juga warganet yang mengaku siap membuka donasi untuk disumbangkan ke rumah sakit. Mereka menilai, hanya karena persoalan uang Rp100 ribu, rasa kemanusiaan pihak rumah sakit sudah hilang.

Rumah Sakit Datu Pancaitana, Kabupaten Bone [SuaraSulsel.id/Istimewa]

Setelah viral, kini pihak rumah sakit berencana mengunjungi rumah duka. Mereka berdalih ada miskomunikasi antara petugas rumah sakit dan pasien saat kejadian.

"Kami meminta maaf. Ada miskomunikasi antara pihak rumah sakit dan keluarga pasien," ujar Kabag Administrasi Rumah Sakit Pancaitana Kabupaten Bone Fahruddin saat dikonfirmasi Selasa, 1 Februari 2022.

Ia mengatakan jarak tempuh rumah sakit dan rumah pasien memang cukup jauh. Setelah dihitung, biaya operasional mobil jenazah sekitar Rp700 ribu.

Namun karena pasien mengaku tidak punya cukup uang, pihak rumah sakit pun mengizinkan. Tapi pasien keburu menolak.

Sopir mobil jenazah bahkan sempat mengejar pasien tersebut. Namun Asdar meminta agar jenazah anaknya dibawa menggunakan sepeda motor saja.

Kontributor : Lorensia Clara Tambing

Load More