SuaraSulsel.id - Kabar warga Kabupaten Sinjai mengangkut jenazah anak menggunakan sepeda motor viral di media sosial. Sebelumnya, anak tersebut lahir prematur dan sempat dirawat di rumah sakit.
Hal tersebut dialami oleh Asdar (29), warga Batulappa, Kecamatan Sinjai Timur, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan. Kejadiannya pada Minggu, 30 Januari 2022.
Asdar mengatakan anaknya sempat dirawat di Rumah Sakit Datu Pancaitana, Kabupaten Bone. Sebelumnya dirujuk dari RSUD Sinjai.
Namun, Tuhan berkehendak lain. Anaknya dinyatakan meninggal dunia.
Baca Juga: Jenazah Vokalis Band Rockvolution Surabaya Melani Savitri Ditemukan
Videonya beredar luas di media sosial. Ia terpaksa mengangkut jenazah anaknya menggunakan sepeda motor. Karena tidak punya cukup uang menyewa mobil jenazah.
Asdar mengaku hanya punya uang Rp600 ribu saat itu. Sementara, pihak rumah sakit mematok harga sewa mobil Rp700 ribu.
Dari pengakuannya, ia sempat memohon agar pihak rumah sakit bisa memberi keringanan. Apalagi jenazah anaknya harus segera dikuburkan karena sudah malam. Sekitar pukul 21.00 Wita.
Namun, pihak rumah sakit mengaku itu sudah aturan. Karena tak mau menunggu lama, ia terpaksa mengangkut jenazah anaknya menggunakan sepeda motor.
Banyak netizen yang mengecam tindakan rumah sakit. Mereka sedih dan mengatakan hal tersebut sangat memalukan masyarakat Bone.
Baca Juga: Kontroversi Permintaan Dorce, Begini Tata Cara Menguburkan Jenazah Ajaran Islam
Mereka bahkan meminta agar Direktur Rumah Sakit sebaiknya dicopot. Hal tersebut sebagai bentuk komitmen pemerintah Kkabupaten Bone yang terus memperbaiki sektor layanan kesehatan.
Banyak juga warganet yang mengaku siap membuka donasi untuk disumbangkan ke rumah sakit. Mereka menilai, hanya karena persoalan uang Rp100 ribu, rasa kemanusiaan pihak rumah sakit sudah hilang.
Setelah viral, kini pihak rumah sakit berencana mengunjungi rumah duka. Mereka berdalih ada miskomunikasi antara petugas rumah sakit dan pasien saat kejadian.
"Kami meminta maaf. Ada miskomunikasi antara pihak rumah sakit dan keluarga pasien," ujar Kabag Administrasi Rumah Sakit Pancaitana Kabupaten Bone Fahruddin saat dikonfirmasi Selasa, 1 Februari 2022.
Ia mengatakan jarak tempuh rumah sakit dan rumah pasien memang cukup jauh. Setelah dihitung, biaya operasional mobil jenazah sekitar Rp700 ribu.
Namun karena pasien mengaku tidak punya cukup uang, pihak rumah sakit pun mengizinkan. Tapi pasien keburu menolak.
Sopir mobil jenazah bahkan sempat mengejar pasien tersebut. Namun Asdar meminta agar jenazah anaknya dibawa menggunakan sepeda motor saja.
Kontributor : Lorensia Clara Tambing
Berita Terkait
-
Nada-Nada Darurat, Mengurai Makna 5 Suara Sirine Ambulans
-
Pabrik Minyak Goreng di Bekasi Ludes Terbakar, RS Polri Terima 12 Kantong Mayat Berisi Potongan Tubuh Korban
-
5 Mayat Tanpa Kepala Ditemukan di Jalanan Meksiko, Diduga Korban Kartel
-
Aksi Brutal di Jalan! Pria di Madura Todongkan Pistol ke Sopir Ambulans, Paksa Bawa Jenazah ke Rumah
-
Program BRI Peduli, Wujud Nyata Dukung Pelayanan Kesehatan di Daerah Terpencil
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
-
Kenapa KoinWorks Bisa Berikan Pinjaman Kepada Satu Orang dengan 279 KTP Palsu?
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
-
PHK Meledak, Klaim BPJS Ketenagakerjaan Tembus Rp 289 Miliar
Terkini
-
Sosok Kasatreskrim AKP Ryanto Ulil Anshar Yang Ditembak Mati Rekannya Sendiri
-
Dikenal Religius, Oknum Dosen Unhas Lecehkan Mahasiswi Saat Bimbingan Skripsi
-
Memanas! Dua Mantan Wali Kota Parepare Saling "Buka Aib" di Rapat Komisi II DPR RI
-
Bye-bye Stadion Mattoanging, Welcome Stadion Sudiang 2025!
-
Polri Tegaskan Netralitas di Pilkada 2024, Ancam Tindak Tegas Anggota yang Berpolitik Praktis