Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Selasa, 25 Januari 2022 | 10:27 WIB
Workshop Bisnis Plan dan penyusunan Bisnis Model Kanvas bagi mahasiswa Budidaya Perairan [SuaraSulsel.id/DKSR Unhas]

SuaraSulsel.id - Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (FIKP) Universitas Hasanuddin menggelar Workshop Bisnis Plan dan penyusunan Bisnis Model Kanvas bagi mahasiswa Budidaya Perairan.

Para mahasiswa tergabung dalam Tim Riset Keilmuan Kewirausahaan Budidaya Ikan Nila.

Kegiatan berlangsung secara luring terbatas di Ruang Senat FIKP Unhas. Dilaksanakan selama tiga hari. Sejak tanggal 18 - 20 Januari 2022.

Workshop ini merupakan salah satu materi pembekalan bagi para mahasiswa. Selanjutnya, mahasiswa akan melakukan praktik wirausaha selama empat bulan di Kelompok Pembudidaya Ikan Mallomo Sejahtera, Kabupaten Soppeng.

Baca Juga: Tinjau Langsung Kondisi Tanjung Adikarto, Kemendagri Siap Jembatani Upaya Pembangunan Lanjutan

Sebelumnya, juga telah dilakukan workshop virtual yang menghadirkan para pakar. Hadir antara lain Prof Estu Nugroho dari Pusat Riset Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia, yang memberikan materi tentang teknologi bioflok dalam budidaya ikan nila.

Juga hadir Prof Esti Handayani Hardi dari Universitas Mulawarman yang memberikan materi tentang pengelolaan dan pengobatan penyakit ikan nila menggunakan herbal, dan Prof Yushinta Fujaya memberikan materi tentang penggunaan bioteknologi herbal dalam budidaya ikan nila untuk meningkatkan produktivitas.

Sembilan mahasiswa yang terpilih mengikuti kegiatan ini dan didampingi oleh tim peneliti yang diketuai Prof Yushinta Fujaya. Anggota dosen pendamping adalah Nita Rukminasari, Letty Fudjaja, dan Ivo Asphama.

Para peserta menyambut antusias kegiatan yang berlangsung dengan akrab dan menyenangkan. Banyak inspirasi dari praktisi dengan memiliki reputasi tinggi, Rully Setya Purnama (CEO MINAPOLI) yang sangat piawai membangun semangat dan rasa ingin tahu dari para peserta.

Dekan FIKP Unhas Safruddin menjelaskan, bahwa pelaksanaan workshop ini merupakan upaya dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui universitas untuk menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang kelak memiliki kompetensi untuk masuk ke dunia usaha. Tidak dapat dipungkiri bahwa tidak sedikit pula para alumni perguruan tinggi yang masih kurang tertarik untuk masuk ke dunia usaha.

Baca Juga: Prof Zudan: KTP Elektronik Hemat Anggaran Negara Rp400 Miliar Per Tahun

“Salah satu tantangan selama ini adalah masih relatif rendah minat alumni untuk menjadi wirausaha. Menurut data Kementerian Koperasi dan UMKM (2021), rasio kewirausahaan Indonesia saat ini masih sangat kecil. Jika dibandingkan dengan negara-negara lain di dunia yaitu sekitar 3,47% dari populasi. Sementara potensi wirausaha di Indonesia sangat besar,” kata Safruddin.

Sebagai negara maritim, potensi perikanan di Indonesia untuk dikelola sangat besar. Untuk berlari cepat menyusul negara-negara yang sudah lebih dulu maju, Indonesia harus mampu menguasai bisnis dalam sektor kelautan dan perikanan. Baik secara makro maupun mikro, sektor-sektor industrinya, logistiknya, dan maritimnya.

“Di sinilah peran perguruan tinggi untuk menyiapkan SDM yang handal yang menguasai ilmu kelautan dan perikanan dan siap masuk ke dunia usaha,” kata Safruddin.

Load More