Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Sabtu, 22 Januari 2022 | 06:00 WIB
Prodi Perikanan Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (FIKP) Universitas Hasanuddin menyelenggarakan webinar dengan tema “Membangun Startup Bisnis Perikanan dari Universitas, Kamis (20/1/2022). [Foto : Istimewa/beritabali.com]

SuaraSulsel.id - Program Studi (prodi) Perikanan Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (FIKP) Universitas Hasanuddin menyelenggarakan webinar dengan tema “Membangun Startup Bisnis Perikanan dari Universitas”.

Kegiatan berlangsung mulai pukul 16.00 Wita secara luring terbatas di Ruang Sidang FIKP dan terhubung secara virtual melalui aplikasi zoom meeting, Kamis (20/01/2022).

Hadir sebagai narasumber yakni CEO MINAPOLI (Rully Setya Purnama), Dosen FIKP Unhas (Prof. Dr. Yushinta Fujaya) dan Ketua Masyarakat Akuakultur Indonesia (MAI) Korda Sulsel (Dr. M .Iqbal Jawad).

Ketua Jurusan Perikanan FIKP Unhas Dr. Fahrul mengatakan bahwa saat ini FIKP Unhas terus berbenah diri menjadikan kampus sebagai pencetak Sumber Daya Manusia (SDM) handal yang berkontribusi bagi kemajuan bangsa dan negara melalui kegiatan wirausaha yang berteknologi. 

Menurutnya juga startup telah menjadi kebutuhan untuk memajukan perekonomian bangsa melalui keterlibatan generasi muda kompeten untuk mengelola berbagai sumber daya alam yang melimpah. 

"Kami berharap kegiatan ini bisa mendorong lahirnya startup baru dikalangan generasi muda," kata Fahrul.

Pada kesempatan yang sama, Rully yang merupakan salah satu narasumber menyampaikan pandangannya bahwa startup berbeda dengan UMKM meskipun keduanya melakukan kegiatan usaha. Perbedaan utama terletak pada visi dan misi, dimana pembentukan startup berdasar pada upaya pemecahan masalah global, sedangkan UMKM terkadang memiliki latar belakang berusaha yang lebih sederhana. 

Menurut Rully, ada beberapa kondisi SDM perikanan dan kelautan yang menjadi kendala untuk masuk ke dunia startup/wirausaha yang sukses.

"Beberapa tantangan diantaranya penguasaan soft skills terbatas, kurangnya bakat untuk bekerja di bidang perikanan dan kelautan, belum siap menjadi wirausahawan, kurang menyukai untuk bekerja dilapangan, kompetensi kurang selaras dengan kebutuhan di Industri, hingga jaringan bisnis dan informasi yang terbatas," kata Rully.

Dalam kegiatan ini ternyata peserta yang mayoritas mahasiswa FIKP Unhas sangat antusias dan aktif memberikan pertanyaan maupun saran dan masukan tentang isu yang dibahas.

Load More